Sulistyawati, Sulistyawati (2022) Penerapan kepastian hukum terhadap putusan Mahkamah Agung nomor 583 K/PDT.SUS-HKI/2021 terkait pembatalan pendaftaran Desain Industri. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
18220135.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Gugatan yang diajukan kembali ke tingkat kasasi disebabkan tidak mencapai putusan yang adil dan tidak memberikan kepastian hukum terhadap desain industri berperkara. Perkara ini terjadi karena adanya ketidakjelasan pengaturan mengenai makna public domain dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri menghendaki hakim Mahkamah Agung pada putusan Nomor 583 K/Pdt.Sus-Hki/2021 melakukan penafsiran hukum untuk menemukan hukum yang pasti mengenai aturan yang termasuk public domain.
Tujuan dari penelitian ini untuk menjawab apakah putusan kasasi mengenai pembatalan pendaftaran desain industri yang ditetapkan telah memenuhi unsur kepastian hukum menurut Gustav Radbruch. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan data penelitian berupa dokumen hukum yaitu Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 583 K/Pdt.Sus-Hki/2021. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep dan pendekatan kasus. Bahan hukum primer, sekunder dan tersier yang dikumpulkan dikaji dengan analisis kualitatif berdasarkan asas kepastian hukum Gustav Radruch yang diintegrasikan dengan asas kepastian hukum menurut hukum Islam.
Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gugatan pembatalan pendaftaran desain industri disebabkan tidak adanya unsur kebaruan yang berdasarkan pada Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, karena desain industri pihak pemohon sudah termasuk milik umum sebab telah diumumkan, digunakan dan dipasarkan dari tahun 2010. Meskipun dalam Undang-Undang Desain Industri tidak secara eksplisit menjelaskan mengenai public domain, maka hakim harus melakukan penafsiran sistematis terhadap pasal-pasal yang mengandung makna dari public domain. Sehingga putusan yang ditetapkan hakim sesuai dengan kepastian hukum Gustav Radbruch dan telah tepat untuk membatalkan desain industri tergugat. Ketetapan ini diselaraskan dengan hukum Islam bahwa tidak ada suatu perbuatan yang bisa dihukum kecuali adanya ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Q.S. al-Isra’ (17): 15.
ABSTRACT
The lawsuit that was brought back to the cassation level was due to not reaching a fair decision and not providing legal certainty to the industrial design litigation. This case occurred because of the unclear regulation regarding the meaning of public domain in Law Number 31 of 2000 concerning Industrial Design requiring the Supreme Court judges in the decision Number 583 K/Pdt.Sus-Hki/2021 to carry out legal interpretations to find definite laws regarding the rules that including public domains.
The purpose of this study is to answer whether the cassation decision regarding the cancellation of the registration of industrial designs has fulfilled the elements of legal certainty according to Gustav Radbruch. This research is a normative legal research with research data in the form of legal documents, namely the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 583 K/Pdt.Sus-Hki/2021. The approach used is the statutory approach, the concept approach and the case approach. The primary, secondary and tertiary legal materials collected were reviewed by qualitative analysis based on Gustav Radruch's principle of legal certainty which was integrated with the principle of legal certainty according to Islamic law.
The results of this study indicate that the lawsuit for the cancellation of the registration of industrial designs is due to the absence of novelty elements based on Article 2 and Article 3 of Law Number 31 of 2000 concerning Industrial Designs, because the industrial design of the applicant is included in the public property because it has been announced, used and marketed since 2010. Although the Industrial Design Law does not explicitly explain the public domain, judges must carry out a systematic interpretation of the articles that contain the meaning of the public domain. So that the judge's decision was in accordance with Gustav Radbruch's legal certainty and was appropriate to cancel the defendant's industrial design. This stipulation is harmonized with Islamic law that there is no act that can be punished except for the provisions of the applicable laws and regulations as stipulated in QS al-Isra '(17): 15.
مستخلص البحث
كانت الدعوى المرفوعة مرة أخرى إلى مستوى النقض بسبب عدم التوصل إلى حكم عادل وعدم توفير اليقين القانوني لتصميم صناعة المتقاضين. حدثت هذه القضية بسبب غموض اللوائح المتعلقة بمعنى الملك العام في القانون رقم 31 لعام 2000 بشأن التصميم الصناعي ، والذي يتطلب من قضاة المحكمة العليا في القرار رقم 583 K / Pdt.Sus-Hki / 2021 إجراء تفسيرات قانونية لإيجاد قانون محدد بشأن القواعد التي تشمل الملك العام.
الغرض من هذه الدراسة هو الإجابة عما إذا كان حكم النقض بشأن إلغاء تسجيل الرسم أو النموذج الصناعي القائم قد استوفى عنصر اليقين القانوني وفقا لغوستاف رادبروخ. هذا البحث هو بحث قانوني معياري مع بيانات بحثية في شكل وثائق قانونية ، وهي قرار المحكمة العليا لجمهورية إندونيسيا رقم 583 K / Pdt.Sus-Hki / 2021. النهج المستخدم هو النهج القانوني ونهج المفهوم ونهج الحالة. تمت دراسة المواد القانونية الأولية والثانوية والثالثة التي تم جمعها من خلال التحليل النوعي استنادا إلى مبدأ غوستاف رادروتش لليقين القانوني الذي تم دمجه مع مبدأ اليقين القانوني وفقا للشريعة الإسلامية.
وتبين نتائج هذه الدراسة أن دعوى إلغاء تسجيل الرسوم والنماذج الصناعية ترجع إلى عدم وجود عنصر جديد يستند إلى المادتين 2 و3 من القانون رقم 31 لسنة 2000 بشأن الرسم أو النموذج الصناعي، لأن الرسم أو النموذج الصناعي لمقدم الطلب مدرج في الملكية العامة لأنه تم الإعلان عنه واستخدامه وتسويقه منذ عام 2010. وعلى الرغم من أن قانون الرسوم والنماذج الصناعية لا يشرح صراحة الملك العام، يجب على القضاة أن يقدموا تفسيرا منهجيا للمواد التي تحتوي على معنى الملك العام. بحيث أن الحكم الذي وضعه القاضي كان وفقا لليقين القانوني لغوستاف رادبروخ وكان من المناسب إلغاء التصميم الصناعي للمدعى عليه. ويتفق هذا الحكم مع الشريعة الإسلامية في أنه لا يجوز المعاقبة على أي فعل إلا لأحكام القوانين والأنظمة المعمول بها على النحو المنصوص عليه في قس الإسراء (17): 15.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Arifah, Risma Nur | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Desain Industri, Pembatalan Pendaftaran Desain Industri, Asas Kepastian Hukum; Industrial design, Cancellation of registration of industrial design, Principle of Legal Certainty; الرسم أو النموذج الصناعي, إلغاء تسجيل الرسوم والنماذج الصناعية, مبدأ اليقين القانوني | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Sulistyawati Sulistyawati | ||||||
Date Deposited: | 11 Nov 2022 10:01 | ||||||
Last Modified: | 11 Nov 2022 10:01 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/41389 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |