Pendidikan akhlak menurut Hamka dan relevansinya terhadap pendidikan karakter bangsa

ABSTRAK

Penelitian dalam skripsi ini membahas tentang pemikiran pendidikan akhlak dalam perspektif Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau biasa dikenal dengan Hamka (1908-1981). Hamka tidak hanya dikenal sebagai seorang ulama tapi juga sebagai seorang intelektual muslim yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kemajuan Islam. Penelitian ini mencoba untuk mengeksplorasi konsep pendidikan akhlak menurut Hamka dan relevansi pemikirannya dengan perkembangan moral bangsa Indonesia yang sangat cepat berubah seiring dengan perubahan dan perkembangan teknologi, sehingga memerlukan bimbingan akhlak.

Pembahasan dalam penelitian ini meliputi bagaimana corak pemikiran Hamka terhadap konsep pendidikan akhlak, kemudian mencari relevansinya dengan pendidikan karakter bangsa, untuk mencari kesesuaian tujuan, nilai, dan metodologinya.

Di lihat dari segi tujuan di atas, penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Karena penelitian ini pada hakikatnya berupaya memahami teks karya Hamka, maka metodologi yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) dan metode hermeneutik. Kemudian digunakan pula metode analisis data komparatif sebagai metode untuk menemukan relevansi pendidikan akhlak Hamka dan pendidikan karakter bangsa.

Temuan yang berhasil diketahui dalam penelitian ini adalah bahwa Hamka melihat pendidikan akhlak sebagai pendidikan yang berorientasi pada pengembangan akal dan agama, dan mengintegrasikan pendidikan umum dan agama. Tujuan pendidikan akhlak Hamka adalah timbulnya perbuatan baik sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nilai-nilai pendidikan akhlak Hamka yang dirangkum melalui karya-karyanya, meliputi kesederhanaan, keberanian, keikhlasan, dan kebebasan. Nilai tersebut diajarkan melalui metode keteladanan, pembiasaan dan pembelajaran/kisah. Konsep pendidikan akhlak Hamka memiliki kesesuaian dengan pendidikan karakter bangsa, sehingga dapat dijadikan alternatif dan contoh dalam mengaplikasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam pendidikan.

ABSTRACT

This thesis discusses the moral education of thought Haji Abdul Malik Karim Amrullah or better known as Hamka(1908-1981). Hamka has been known not only as an ulama’ but also as a Muslim intellectual who devoted his entire life to the advancement of Islam. This study attempts to explore the concept of moral education by Hamka and relevance to the development of moral thinking of Indonesia that is rapidly changing along with changes and developments in technology, so it requires moral guidance.

The discussion in this thesis include how concept Hamka to the moral education, then look for relevance to the educational character of the nation, to seek fitness for purpose, value, and its methodology.

In terms of the above objectives, this research is the study of literature by using qualitative descriptive approach. Because essentially, this study seeks to understand the text of Hamka’s work, so sthe methodology used was content analysis (content analysis) and the hermeneutic method. Are then used comparative data analysis method as a method to find the relevance of moral education’s Hamka with character education of the nation.

This study finds that Hamaka see moral education as an education that oriented to the development of reason and religion, and integrate between public education and religion education. The purpose of Hamka’s moral education is the emergence of good works that get happiness in this world and hereafter. The values of Hamka’s moral education are summarized through his works, including temperance, courage, sincerity, and freedom. The values are taught through exemplary method, the conditioning and learning / story. The concept of moral education has Hamka conformity with the character of the nation's education, so it may be an alternative and an example in applying the values of the character education of the nation.

TULISAN ARAB