Hesitation in job interview of Non-native English speaker at English Lab Toronto

ENGLISH:

This study analyzes the types of hesitation and the intended meaning of hesitation in job interview of non-native English speaker at English Lab Toronto. This research is expected to give several contributions toward Pragmatic approach especially in hesitation. In conducting this research, the researcher uses descriptive qualitative as research design and the data were collected by downloading and transcribing the utterance from oral form into written form to find out the types of hesitation and the intended meaning of hesitation. To answer the problem statements of this research, the researcher uses Ralph Leon Rose’s theory (1998) to identify and investigate about the types of hesitation. Meanwhile, to analyze about the intended meaning of hesitation, the researcher employs Clark and Fox Tree’s theory (2002). The findings reveals that there are four types of hesitation in job interview of a non-native English speaker (CYP). They are pauses (filled pauses are 15 times and silent pauses are 11 times), repeats are 10 times, false starts are 8 times, and word lengthening are 5 times. For the intended meanings, filled pause is to implicate that a non-native English speaker is momentarily unable to produce the next words. Therefore, she buys a time for thinking and preparing her answer. Moreover, she wants to buy a time to search or recall for the word(s) and gives a time for herself to breathe before continuing her utterance. The last, she wants to keep the floor.

INDONESIA:

Penelitian ini menganalisa macam-macam keraguan dan makna yang dimaksudkan dari keraguan tersebut dalam wawancara kerja dari penutur bukan asli bahasa Inggris di Lab Bahasa Inggris Toronto. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa kontribusi terhadap pendekatan pragmatik khususnya dalam bidang keraguan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan kualitatif deskriptif sebagai desain penelitian. Kemudian, data dikumpulkan dengan mengunduh dan menyalin ucapan dari bentuk lisan ke dalam bentuk tertulis untuk mengetahui macam-macam keraguan dan makna yang dimaksudkan dari keraguan tersebut. Untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori Ralph Leon Rose (1998) untuk mengidentifikasi dan menyelidiki tentang macam-macam keraguan. Sementara itu, untuk menganalisa tentang makna yang dimaksudkan dari keraguan, peneliti menggunakan teori Clark dan Fox Tree (2002). Peneliti menemukan bahwa ada empat macam keraguan dalam wawancara pekerjaan dari penutur bukan asli bahasa Inggris (CYP). Mereka adalah jeda (jeda terisi sebanyak 15 kali dan jeda diam sebanyak 11 kali), pengulangan sebanyak 10 kali, salah mulai sebanyak 8 kali, dan pemanjangan kata sebanyak 5 kali. Untuk makna yang dimaksudkan, jeda terisi digunakan untuk mengimplikasikan bahwa penutur bukan asli bahasa Inggris sedang tidak mampu untuk mengatakan kata-kata selanjutnya. Oleh karena itu, dia menghabiskan waktu untuk berpikir dan mempersiapkan jawabannya. Selain itu, dia ingin membeli waktu untuk mencari atau mengingat kata-kata dan memberikan waktu untuk dirinya sendiri untuk bernapas sebelum melanjutkan ucapan-nya. Terakhir, dia ingin mempertahankan posisinya untuk berbicara.