Fauzi, Ahmad (2014) Eskalasi perceraian di lingkungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masyarakat Pulau Kangean Kabupaten Sumenep: Studi kasus di Pengadilan Agama Kangean. Undergraduate thesis, Universitas Islan Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
09210020 Pendahuluan.pdf Download (534kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
09210020 Indonesia.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
09210020 Inggris.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (chapter 1)
09210020 Bab 1.pdf Download (444kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
09210020 Bab 2.pdf Download (729kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
09210020 Bab 3.pdf Download (315kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
09210020 Bab 4.pdf Download (563kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
09210020 Bab 5.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text (References)
09210020 Daftar Pustaka.pdf Download (210kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Membentuk sebuah keluarga bahagia dan harmonis adalah tujuan sebuah pernikahan. Pernikahan adalah sebuah manajemen perbedaan, barang siapa mampu menerima dan memahami perbedaan pasangannya, maka kebahagiaan dan keharmonisan adalah hasilnya. Akan tetapi apabila seseorang tidak mampu menerima dan memahami perbedaan tersebut, maka, akan berujung kepada perceraian. Banyak sebab tertentu yang dapat mengakibatkan sebuah pernikahan tidak dapat diteruskan, seperti halnya yang terjadi di Kepulauan Kangean yang menurut laporan Pengadilan Agama Kangean sejak tahun 2010 hinggi 2013 angka perceraian di Kepulauan Kangean mengalami eskalasi yang cukup signifikan. Pada tahun 2010 jumlah perceraian mencapai 464. Sejumlah 67 di antaranya karena tidak ada tanggung jawab, 43 gangguan pihak ketiga, 40 karena tidak ada keharmonisan. Pada tahun 2011 angka perceraian naik menjadi 500. Sebanyak 174 di antara karena tidak ada tanggung jawab, 97 gangguan pihak ketiga, 101 karena tidak ada keharmonisan, dll. Dan perceraian ini meningkat hingga tahun 2013. Pada tahun 2013 tercatat perceraian mencapai angka 512. Sejumlah 195 di antaranya karena tidak ada tanggung jawab, 114 gangguan pihak ketiga, 96 karena tidak ada keharmonisan.
Berdasarkan data tersebut, penelitian skripsi ini meneliti masalah tentang apa faktor yang melatarbelakangi terjadinya eskalasi perceraian dalam rumah tangga TKI. Kemudian apakah ada pengaruh banyaknya masyarakat Pulau Kangean yang menjadi TKI dengan eskalasi perceraian di Pulau Kangean.
Penelitian ini termasuk studi kasus (Case Study) yang bertujuan mengetahui adanya keterkaitan anggota keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terhadap meningkatnya angka perceraian. Dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang memfokuskan kajiannya pada fenomena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dalam memicu meningkatnya angka perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Kangean. Sedangkan data diambil dengan menggunakan metode wawancara dengan hakim dan keluarga TKI. Selanjutnya data diolah dan dipilah-pilah untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa eskalasi perceraian di Pulau Kangean seiring dengan meningkatnya masyarakat pulau Kangean menjadi TKI. Banyaknya kepala keluarga menjadi TKI mengakibatkan kebutuhan seksual terabaikan. Kebutuhan seksual itulah yang menjadi faktor utama terjadinya perceraian. Sementara yang menjadikan masyarakat Kepulauan Kangean sebagai TKI karena keadan ekonomi.
ENGLISH:
Forming a happy and harmonious family is the purpose of a wedding. Marriage is a difference management, whoever is able to accept and understand the differences partner, then happiness and harmony is the result. But if someone is not able to accept and understand the difference, then, would lead to a divorce.
Many specific causes that can lead to a marriage can not be forwarded, as was the case in Kangean Islands reportedly Kangean Religious Courts since 2010 to 2013 the divorce rate in Kangean Islands experienced a significant escalation. In 2010 the number of divorces reached 464. Some 67 of them because there is no liability, third party interference 43, 40 because there is no harmony. In 2011 the divorce rate rose to 500. A total of 174 of them because there is no responsibility, 97 third-party interference, 101 because there is no harmony, etc. And divorce is increased to 2013. Divorces recorded in 2013 reached 512. Some 195 of whom have no responsibility, 114 third-party interference, 96 because there is no harmony.
Based on the facts, this thesis research examines the issue of what the background factors escalation divorce domestic Indonesian Labor (TKI). Then is there any influence of the number of people who become Kangean Island Indonesian Workers with divorce escalation Kangean Island.
This study includes a case study that aims to find an association of family members of Indonesian Workers (TKI) against the rising divorce rate. And this study used a qualitative approach that focuses its study on the phenomenon of Indonesian Workers (TKI) in triggering the rising number of divorces that occur in the Religious Kangean. While the fact retrieved by using interviews with judges and family workers. Furthermore, the data is processed and sorted out and then analyzed using qualitative descriptive methods.
The number of heads of families into Indonesian Manpower result of sexual needs neglected. Sexual needs that is the major factor in the divorce. While that makes people become Labor Kangean Islands Indonesia because of economic.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | TKI; Perceraian; Pengadilan Agama; Indonesian Workers; Divorce; Religious Court |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012807 Talaq & Khulu' (Divorce) |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Chusnul Faida Ulfa |
Date Deposited: | 14 Jul 2015 11:17 |
Last Modified: | 14 Jul 2015 11:17 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/409 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |