Aminulloh, Achmad Faisol (2016) Analisis model antrian multi phase: Studi kasus di SAMSAT Kota Pasuruan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
09610083.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Antrian merupakan salah satu hal yang sering kali dikeluhkan oleh masyarakat khususnya di Kantor SAMSAT Kota pasuruan. Banyak wajib pajak kendaraan yang datang dan ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan, hal tersebut mengakibatkan antrian yang cukup panjang dan lama. Antrian yang terlalu panjang dan lama dapat mengakibatkan wajib pajak meninggalkan tempat karena dianggap tidak efektif dan efisien.
Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah menentukan model antrian dan ukuran kinerja dari pelayanan pembayaran pajak di SAMSAT Kota Pasuruan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan notasi Kendall, dan rumus model antrian. Dalam penelitian ini data yang diambil yaitu data banyaknya kedatangan dan data waktu pelayanan. Untuk pengambilan sampel “data banyak kedatangan” digunakan tabel frekuensi banyak kedatangan. Data waktu pelayanan diambil dengan mencatat langsung waktu wajib pajak yang dilayani dengan satuan waktu per detik. Metode analisis data meliputi pengujian distribusi, penentuan model antrian, penghitungan ukuran kinerja sistem antrian dan pembahasan hasil analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antrian pada fase pertama, fase kedua dan ketiga mengikuti model antrian (M/G/1) : (FIFO/∞/∞). Maksud dari model antrian tersebut adalah banyak kedatangan mengikuti distribusi poisson, waktu pelayanan tidak berdistribusi eksponensial, hanya terdapat 1 fasilitas pelayanan, disiplin pelayanan FIFO, ukuran sumber input dan kapasitas antrian (sistem pelayanan) tak terbatas. Hasil penghitungan diperoleh performansi model antrian pada fase pertama sebagai berikut. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan (ρ) yaitu dengan nilai terkecil 0,530 dan nilai terbesar 0,833. Banyak pemohon dalam antrian (Lq ) yaitu dengan nilai terkecil 1 orang dan nilai terbesar 4 orang. Waktu menunggu dalam antrian (Wq) yaitu dengan nilai terbesar selama 460,12 detik dan nilai terkecil selama 202,84 detik. Banyak pemohon dalam sistem (Ls) yaitu dengan nilai terkecil 1 orang dan nilai terbesar 7 orang. Waktu menunggu dalam sistem (Ws) yaitu dengan nilai terkecil selama 498 detik dan nilai terbesar selama 202,84 detik. Sedangkan performansi model antrian pada fase kedua sebagai berikut. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan (ρ) yaitu dengan nilai terkecil 0,246 dan nilai terbesar 0,426. Banyak pemohon dalam antrian (Lq ) yaitu 1 orang. Waktu menunggu dalam antrian (Wq) yaitu dengan nilai terkecil selama 14,39 detik dan nilai terbesar selama 35,002 detik. Banyak pemohon dalam sistem (Ls) yaitu 1 orang. Waktu menunggu dalam sistem (Ws) yaitu dengan nilai terkecil selama 58,72 detik dan nilai terbesar selama 82,20 detik. Sedangkan performansi model antrian pada fase ketiga sebagai berikut. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan (ρ) yaitu dengan nilai terkecil 0,241 dan nilai terbesar 0,366. Banyak pemohon dalam antrian (Lq ) yaitu 1 orang. Waktu menunggu dalam antrian (Wq) yaitu dengan nilai terkecil selama 13,67 detik dan nilai terbesar selama 23,37 detik. Banyak pemohon dalam sistem (Ls) yaitu 1 orang. Waktu menunggu dalam sistem (Ws) yaitu dengan nilai terkecil selama 55,79 detik dan nilai terbesar selama 63,94 detik. Dari hasil penghitungan performansi dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan di Kantor SAMSAT Kota Pasuruan sudah efektif dan efisien.
ENGLISH:
Queue is one thing that is often complained of by the community, especially in the City License Bureau pasuruan. Many taxpayers vehicles coming and there are several steps that must be implemented to resolve, it could lead to long queue and old. The queues were too long and could lead to a taxpayer left the place because they are not effective and efficient.
A problem to be answered in this research is to determine the queuing model and measure the performance of the service tax payments in SAMSAT Pasuruan. To answer these questions we use the notation Kendall, and the formula queuing model. In this study captured data is data the number of arrival and the time data services. For sampling "a lot of data coming" is used a lot arrival frequency table. Data service time taken to record the time the taxpayer directly served by the unit of time per second. Data analysis methods include testing distribution, determination of queuing models, measuring the size of the queue system performance and discussion of the results of the analysis.
The results showed that the queues in the first phase, second phase and third follow queuing model (M / G / 1): (FIFO / ∞ / ∞). The purpose of the queue model is a lot of arrivals follow the Poisson distribution, no service time is exponentially distributed, there is only one service facilities, FIFO service discipline, the size of the input sources and the capacity of the queue (system service) infinite. The results obtained tally queuing model performance in the first phase as follows. Usability level care facilities (ρ) is the smallest value and the greatest value 0.833 0.530. Many applicants in the queue (Lq) is the smallest value and the largest value 1 to 4 people. Time waiting in the queue (Wq) that is of greatest value for 460.12 seconds and the smallest value for 202.84 seconds. Many applicants in the system (Ls) is the smallest value and the largest value 1 of 7 people. Waiting time in the system (Ws) is the smallest value for 498 seconds and the greatest value for 202.84 seconds. While the performance of the queue model in the second phase as follows. Usability level care facilities (ρ) is the smallest value and the greatest value 0.426 0.246. Many applicants in the queue (Lq) is 1 person. Time waiting in the queue (Wq) is the smallest value for 14.39 seconds and the greatest value for 35.002 seconds. Many applicants in the system (Ls) is 1 person. Waiting time in the system (Ws) is the smallest value for 58.72 seconds and the greatest value for 82.20 seconds. While performance in the third phase of the queue model as follows. Usability level care facilities (ρ) is the smallest value and the greatest value 0.366 0.241. Many applicants in the queue (Lq) is 1 person. Time waiting in the queue (Wq) is the smallest value for 13.67 seconds and the greatest value for 23.37 seconds. Many applicants in the system (Ls) is 1 person. Waiting time in the system (Ws) is the smallest value for 55.79 seconds and the greatest value for 63.94 seconds. From the results of the calculation can be concluded that the performance of the service system in SAMSAT Pasuruan City has been effective and efficient.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Harini, Sri and Kusumastuti, Ari | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Antrian; Multi Phase; SAMSAT Kota Pasuruan; Queuing; Multi-Phase | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Matematika | |||||||||
Depositing User: | Kumala Inayati | |||||||||
Date Deposited: | 03 Aug 2016 11:08 | |||||||||
Last Modified: | 03 Aug 2016 11:08 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4058 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |