Generating conversational implicature strategies on the advertisements of Vogue Magazine

INDONESIA:

Penelitian ini difokuskan kepada penggunaanan strategi dalam menghasilkan implikatur percakapan pada iklan di majalah Vogue. Implikatur percakapan ini dihasilkan untuk menyatakan makna tidak langsung, makna tambahan, atau makna tersembunyi yang mana tidak terucap dalam kalimat. Untuk menghasilkan implikatur percakapan, dibutuhkan pelaksanaan dua strategi, yaitu kepatuhan maksim percakapan dan pelanggaran maksim percakapan. Dikarenakan, penggunaan implikatur percakapan menunjukkan bahwa pengiklan bermaksud untuk memberikan makna yang berbeda dari makna sebenarnya, maka ini menandakan sebagai salah satu bentuk ketidaklangsungan.

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif karena bertujuan untuk memberikan hasil analisa data deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan mendapatkan Vogue magazine dalam versi e-magz, membaca serta mencatat, lalu memilih lima belas iklan dalam majalah Vogue edisi Oktober 2015 secara acak. Berdasarkan latar belakang penelitian, penelitian ini menganalisa bahasa teks iklan dalam majalah Vogue edisi Oktober 2015 dengan menggunakan teori implikatur Grice dan teori ketidaklangsungan Thomas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penulis iklan majalah Vogue edisi Oktober 2015 menghasilkan implikatur percakapan dengan mematuhi maksim percakapan sebanyak empat kali dan melanggar maksim percakapan sebanyak 12 kali. Adapun dilihat secara detailnya, dalam penelitian ini ditemukan 1 kepatuhan maksim kualitas, 2 pelanggaran maksim kualitas, 3 kepatuhan maksim kuantitas, 5 pelanggaran maksim cara, dan 5 pelanggaran maksim hubungan. Maka, dapat disimpulkan bahwa pengiklan lebih sering melanggar maksim percakapan untuk memberikan hasil yang lebih menarik untuk pembaca majalah. (2) penulis iklan majalah Vogue edisi Oktober 2015 menghasilkan implikatur percakapan dalam bahasa iklan dikarenakan untuk mencapai empat alas an: ketertarikan, meningkatkan kekuatan pesan, mencapai tujuan (iklan), dan bentuk kesopan-santunan.

Peneliti mengusulkan kepada peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengadakan penelitian pada bidang yang sama untuk mengkaji penggunaan strategi dalam menghasilkan implikatur percakapan pada subjek penelitian yang berbeda, contohnya bahasa iklan di media sosial and iklan endorsement yang kini sering kali dipostkan oleh para tokoh terkenal seperti artis atau selebgram (selebriti instagram). Dikarenakan, bentuk iklan seperti ini sekaran sangatlah popular di sosial media dan ini mungkin bisa menjadi sebuah penelitian yang menarik untuk dikaji dan bisa memberikan kontribusi dan hasil lebih besar bagi studi bahasa.

ENGLISH:

This research is focused on the strategies of generating the conversational implicature in the advertisements of Vogue magazine. The conversational implicature is generated to imply additional meaning or hidden meaning that has never been told in the utterance. To generate the conversational implicature, it is needed to execute two strategies; they are observance of cooperative principle maxim and violation of cooperative principle maxim. Since, using the conversational implicature means that the copywriter aims to have different meaning from the literal meaning of utterance, it is indicated as one form of indirectness.

This research is conducted using a descriptive qualitative method as the research design because the purpose of this research is to provide a descriptive analysis of the data. The data are collected by getting e-magazine version of Vogue magazine, reading and note-taking, and then randomly selecting fifteen advertisements from the Vogue magazine published in October 2015. Based on this research background, this research analyzed the advertisement language texts of Vogue magazine October 2015 edition by the means of applying the theory of Grice’s implicature and the theory of expressing indirectness of Thomas.

The results of this research showed that (1) the copywriter of Vogue magazine October 2015 ed. generated conversational implicature by observing the maxim of cooperative principle four times and violates the maxim twelve times in the language of advertisements. As for the detail findings, within this research is discovered 2 observance of quality maxims, 2 violation of quality maxims, 3 observance of quantity maxims, 4 violation of manner maxims, and 5 violation of relevance maxims. Then, the copywriter mostly violates the cooperative principle maxim to generate conversational implicature to give more attractive results to the readers of magazine. (2) the copywriter of Vogue magazine October 2015 ed. generated conversational implicature in the language of advertisements to gain four reasons: interestingness, increase the force of message, compete goals, and politeness.

The researcher suggested the next researchers who are interested to conduct the research in the same field to investigate the strategies of generating the conversational implicature on the other subjects, such as advertisement language text in social media and endorsement forms which are usually posted by popular people like artists or selebgram (celebrity of instagram). Since, recently this kind of advertisement is very popular in social media and it might be an attractive research and give bigger contribution to the study of language.