Persuasive strategies in Joko Widodo’s political speeches

ENGLISH:

This study investigates persuasive strategies in Joko Widodo’s political speeches at Economic Cooperation 2014 and Economic Forum 2015. In this study, the researcher takes this topic because it needs more exploration. Moreover, small number of people are conscious about the important of persuasive strategies in the speeches. This study is categorized as descriptive qualitative research because it describes and interprets all things happen in the process of research without any reduction. The data that are analyzed in this study are in the form phrases and sentences on persuasive strategies based on Joko Widodo’s political speeches. The data source which in the form text is taken from the Joko Widodo speech APEC CEO Summit 2014 and Asia - Africa Conference 2015. In order to make the data manageable, the researcher listens and takes a note on the speeches. The data are analyzed by selecting the data that refers to the research problems of this study by classifying the data, categorizing the types of persuasive strategies, describing, discussing and interpreting the data. Aristotle’s theory about persuasive strategies are used in the analysis. The findings of this study covering the formulated research question. It is found that Joko Widodo uses all types of persuasive strategies based on Aristotle’s theory in his political speeches, those are; ethos, pathos and logos strategies. In addition, Joko Widodo uses ethos strategy in his political speeches by showing his reputation, knowledge and character to persuade the audience. He also uses pathos strategy in both of his political speeches by rising up the emotion of the audience and using figurative language, emotionally loaded language and logos strategy by giving factual data and statistic, giving an example, and using historical analogical to ensure the audience.

INDONESIA:

Studi ini meneliti strategi persuasif dalam pidato politik Joko Widodo dalam Kerjasama Ekonomi 2014 dan Forum Ekonomi 2015. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil topik ini karena membutuhkan lebih banyak eksplorasi. Selain itu, hanya beberapa orang yang sadar tentang pentingnya strategi persuasif dalam berpidato. Penelitian ini dikategorikan penelitian deskriptif kualitatif karena menggambarkan dan menafsirkan segala sesuatu terjadi dalam proses penelitian tanpa pengurangan apapun. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah dalam bentuk frasa dan kalimat yang mengandung strategi persuasif berdasarkan pidato politik Joko Widodo. Sumber data berupa teks yang diambil dari pidato Joko Widodo di APEC CEO Summit 2014 dan Asia - Afrika Conference 2015. Untuk data yang dikelola, peneliti mendengarkan dan mengambil catatan dari pidato Joko Widodo. Data dianalisis dengan memilih data yang mengacu pada masalah penelitian studi ini dengan mengelompokkan data, mengelompokkan jenis strategi persuasif, menjelaskan, membahas dan menafsirkan data. Teori Aristoteles tentang strategi persuasif digunakan dalam analisis. Temuan penelitian ini meliputi pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Hal ini ditemukan bahwa Joko Widodo menggunakan semua jenis strategi persuasif berdasarkan teori Aristoteles dalam pidato politiknya, yaitu; etos, pathos dan logos strategi. Selain itu, Joko Widodo menggunakan strategi etos dalam pidato politiknya dengan menunjukkan reputasinya, pengetahuan dan karakter untuk membujuk penonton. Dia juga menggunakan strategi pathos di kedua pidato politiknya dengan menaikan emosi penonton dan menggunakan bahasa kiasan, bahasa emosional dan logos strategi dengan memberikan data faktual dan statistik, memberikan contoh, dan menggunakan sejarah analogis untuk memastikan penonton bahwa pernyatanya dapat dipercaya.