Najati, Ahamiyatu (2016) Induksi tunas lateral keji beling (Strobilanthes crispus) menggunakan kombinasi IBA (Indole Butyric Acid) dan BAP (6- Benzyl Amino Purin) pada media MS (Murashige and Skoog) secara in vitro. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11620072.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA:
Keji beling merupakan tumbuhan semak yang hidup menahun dan banyak manfaatnya. Pemanfaatan keji beling sangat beragam, diantaranya sebagai peluruh air seni (diuretik), anti diabetes, tumor, batu ginjal. Manfaat keji beling tersebut menjadikan tingginya permintaan tanaman ini. Namun ketersediaan keji beling masih rendah. Hal ini disebabkan tanaman keji beling dapat berbunga, tapi jarang menghasilkan buah, sementara itu dengan cara stek, tanaman ini mudah membusuk dan mati, sehinggga menyebabkan tunas-tunas yang bersifat juvenile pada bahan stek tidak tumbuh dengan baik. Selain itu, jika perbanyakan keji beling menggunakan teknik micro-cutting maka dominan tunas yang tumbuh adalah tunas apikal, sehingga bibit yang dihasilkan tidak maksimal. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi perbanyakan bibit keji beling adalah dengan teknik kultur jaringan, dimana (dan) ZPT merupakan factor penentu dalam teknik tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kombinasi IBA dan BAP dalam menginduksi tunas keji beling (Strobilanthescrispus) secara in vitro serta konsentrasi kombinasi IBA dan BAP yang efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Terdiri dari 2 faktor perlakuan, yaitu konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA (0 mg/L, 0.25 mg/L, 0.5 mg/L) dan BAP (0 mg/L, 0.5 mg/L, 1.0 mg/L, 1.5 mg/L, 2.0 mg/L), sehingga terdapat 15 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati adalah kecepatan (hari) munculnya tunas lateral, jumlah tunas, dan panjang tunas. Analisis data dengan analisis ANOVA two way dan bilater dapat perbedaan nyata maka dilakukan uji Duncan multiple range test (DMRT) 5 %.
Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistic menunjukkan bahwa BAP tunggal merupakan pemberianzatpengaturtumbuh yang mampumenginduksikecepatan (hari) munculnya tunas lateral Keji beling (Strobilanthes crispus), jumlah tunas lateral, panjang tunas lateral. Perlakuan IBA 0 mg/L + BAP 1.0 mg/L merupakan perlakuan yang optimal dalam mempercepat munculnya tunas lateral Keji beling (Strobilanthes crispus) sebesar 3.78 hari, dan pada perlakuan IBA 0 mg/L + BAP 0.25 mg/L merupakan perlakuan yang optimal dalam menginduksi jumlah tunas lateral Keji beling (Strobilanthes crispus) sebanyak 4.44 tunas. Sedangkan pada panjang tunas lateral perlakuan IBA 0 mg/L + BAP 0 mg/L merupakan perlakuan yang optimal dalam menginduksi panjang tunas lateral sebesar 3.26 cm.
ENGLISH:
Keji beling (Strobilanthes crispus) is a shrub that lives chronically and has benefits. The Utilization of keji beling is very diverse. It can be used as laxative of urine, anti-diabetes, anti-tumors, and kidney stones. The benefits of kejibeling makes the high demand of this plant. Unfortunatelly, because Kejibeling is a flowering but rarely in producing fruit, the availability of keji beling is not well. Beside that, Keji beling by cuttings is easy to rot and die that cause the juveniles of cuttings material does not grow well. On the other hand, if the reproduction of Keji beling uses micro-cutting the dominant sprouts are apical buds, that cause the seedling produce is not optimal. On of the alternative to overcome the Keji beling propogation problem is by tissue culture technique, which the PGR (Plant Growth Regulator) is the determining factor in the technique. Therefore, the purpose of this study is to determine the ability of the IBA and BAP combination in inducing the Keji beling shoot in vitro and the IBA and BAP combination that is effektive.
This study is an experimental study with a completely randomized design (CRD). It Consist of two factors, namely the concentration of growth regulators BAP (0 mg/L, 0.5 mg/L, 1.0 mg/L, 1.5 mg/L, 2.0 mg/L) and IBA (0 mg/L, 0.25 mg/L , 0.5 mg/L), so there are 15 treatments that is repeated in three times. The parameter that is observed is the speed emergence of lateral shoots, the number of shoots and shoot length. The data analysis used two way ANOVA analysis and if there is a real difference then it is tested by Duncan's multiple range test (DMRT) 5%.
Based on the results of research and statistical analysis showed that the single BAP the provision of plant growth regulator that is capable of inducing speed (day) of the emergence of lateral shoots of Keji beling(Strobilanthes crispus), the number of lateral shoots, the length of the lateral buds. The treatment of IBA 0 mg/L + BAP 1.0 mg/L is a treatment that is optimal to accelerate the emergence of the Keji beling lateral shoots of 3.78 days, and the treatment of IBA 0 mg/L + BAP 0.25 mg/L is treatment that is optimal in inducing a number of the Keji beling lateral shoots as much as 4.44 shoots. While the length of the lateral buds BAP treatment IBA 0 mg/L + 0 mg/L is an optimal treatment in inducing long lateral shoots at 3.26 cm.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Holil, Kholifah and Syarifah, Umaiyatus | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Keji Beling (Strobilanthes crispus); Kombinasi IBA (Indole Butyric Acid); BAP (6-Benzyl Amino Purin); Induction of Lateral Shoots; Keji Beling (Strobilanthes crispus); Combination of IBA (Indole Butyric Acid) | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | |||||||||
Depositing User: | Kumala Inayati | |||||||||
Date Deposited: | 03 Aug 2016 10:47 | |||||||||
Last Modified: | 03 Aug 2016 10:47 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4023 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |