Rifqi, Muhammad (2016) Tradisi nogo taon dalam pernikahan masyarakat muslim di Desa Karang Anyar Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12210107.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA
Pernikahan adalah sebuah prosesi yang sangat membahagiakan dimana kedua pasangan dipersatukan dalam sebuah rumah tangga yang bertujuan untuk menyempurnakan iman, melestariakn keturunan, serta terjaga dari perbuatan keji. Dalam prakteknya masyarakat Indonesia banyak sekali kemasukkan pernikahan ke dalam unsur-unsur adat atau tardisi. Salah satunya tradisi nogo taon di desa Karang Anyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang.
Berdasarkan masalah diatas peneliti menagadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosesi tardisi nogo taon dalam pernikahan, bagaimana pandangan masyarakat terhadap tradisi nogo taon dalam pernikahan di desa Karang Anyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang, serta bagaimana perspektif urf tentang tradisi nogo taon.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian empiris melalui pendekatan kualitatif. Pengumpulan sumber data primer yaitu dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung ke lokasi penelitian serta mewawancarai orang-orang yang mengetahui atau melakukan tradisi nogo taon baik berupa masyarakat umum, tokoh masyarakat tang termasuk di dalamnya tokoh adat,tokoh agama, dan perangkat desa. Sedangkan literature dan dokumentasi yang berhubungan dengan tradisi tersebut dijadikan sebagai data sekunder. Setelah semua terkumpul kemudian peneliti menganalisisnya dengan menggunakan tahapan analisis seperti editing, classifying, verifying, analyzing, dan yang terakhir adalah conclusion.
Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tradisi nogo taon yang terjadi di desa Karang Anyar kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang mempunyai dua tahap pertama yaitu dengan mencari hari sangar dan yang kedua yaitu dengan mencari letak nogo taon. Sedangkan pandangan masyarakat terkait dengan tradisi nogo taon ini terbagi menjadi tiga kelompok, yang pertama yaitu golongan yang berpegang teguh kepada adat dan tidak melihat sisi keagamaan, kedua yaitu golongan yang lebih meninggikan agama dari pada adat, dan yang terakhir yaitu golongan yang hanya mengikuti tradisi tersebut tanpa mengetahui maksud dan tujuannya. Dan terkait tradisi nogo taon menurut perspektif urf maka tradisi tersebut bisa menjadi urf fasid dan bisa menjadi urf sohih. Tergantung pandangan dan keyakinan seseorang terkait tradisi tersebut.
ENGLISH :
Marriage is a joyful procession in which both partners are united in a household that aims to enhance the faith, to preserve the lineage, and maintained from indecency. Practically, the Indonesian society wedding put a lot of elements of custom or tradition. One of it was tradition of Nogo taon in Karang Anyar Poncokusumo Malang.
Based on the problems above, researcher aimed to determine how the Nogo taon procession tradition in marriage, how society's view of tradition of Nogo taon in marriage in Karang Anyar Poncokusumo Malang, as well as how the perspective of urf about tradition of nogo taon.
In this study, researcher used a type of empirical research through a qualitative approach. The collection of primary data source was done by direct observation to study the location and interview people who know or do traditional Nogo taon either the general public, community leader’s pliers including traditional leaders, religious leaders, and village. While the literature and documentation related to the tradition used as secondary data. After collecting data, then it was analyzed by using the analysis stage, such as editing, classifying, verifying, analyzing, and finally the conclusion.
Based on the conclusion, the tradition of Nogo taon happened in Karang Anyar Poncokusumo Malang had two stages, the first was by looking grim sangar day and the second was to locate the nogo taon. While the views of people associated with the tradition of Nogo taon were divided into three groups, the first was the ones who cling to tradition and did not see the religious side, the second was group that became religion was higher than tradition, and the last are the ones who only followed that tradition without knowing the purpose and objectives. Related Nogo taon traditions according to the tradition of the urf perspective can be urf fasid and could be urf sohih . Depending on one's views and beliefs related to the tradition.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Wahidi, Ahmad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Tradisi; Nogo Taon; Tradition | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Rahmatul Apriyanti | ||||||
Date Deposited: | 03 Aug 2016 10:52 | ||||||
Last Modified: | 03 Aug 2016 10:52 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4019 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |