Argumentative text elements on native and non-native writing in the newspapers

ENGLISH:

This study investigates the elements of argumentative text based on Toulmin theory (1958) in native and non-native writing in the Opinion column of The Jakarta Post and Washington Post newspapers.

The aim of this study is to find the elements of argumentative text on both native and non-native writing, considering that both have different culture. This research gives deep information about argumentative elements that absolutely gives knowledge for the reader in making an argumentative text based on the Toulmin theory (1958).

This research is a descriptive qualitative. The data are in the form of argumentative texts which are taken from the opinion column in The Jakarta Post and Washington Post newspapers. The data are collected from sentences that are categorized into elements of Toulmin’s argumentative text. The data are analyzed by selecting the potential sentence which is divided into each elements of argumentation. Afterwards, it analyzed the similarity and distinction between both native and non-native in order to get deep discussion related to their each identity.

The data analysis revealed some findings covering the formulated research question. It is found that native writer tends to place the claim in the first paragraph and rebuttal as the last elements of argumentative in the text. Native writer also tends to be direct in performing the main idea in the text which directly show the reader what the writer going to tell. In the other hand, non- native tends to place different elements of the first and the last paragraph. Non-native also tends to be indirect in performing the main idea in the text, since the writer commonly placed some illustrations before stating the main idea.

INDONESIA:

Penelitian ini mengkaji tentang elemen dari teks argumentatif yang berdasar pada teori Toulmin (1958). Dalam hal ini yang diteliti adalah tulisan native dan non-native yang ditemukan pada kolom opini di koran Jakarta Pos dan Washington Pos.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan elemen dari teks argumentatif dalam tulisan native dan non-native. Hal ini mengingat bahwa keduanya mempunyai budaya yang berbeda, maka memungkinkan bagi peneliti untuk menemukan hasil penelitian yang menarik dalam bidang kepenulisan. Penelitian ini memberikan penjelasan mendalam tentang elemen dari teks argumentatif dan tentunya memberikan pengetahuan bagi pembaca dalam menulis teks argumentatif yang berdasar pada teori Toulmin (1958).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang diambil dalam bentuk teks argumentatif dari kolom opini di koran Jakarta Pos dan Washington Pos. Data tersebut diambil dari kalimat yang dikategorikan masuk kedalam elemen dari teks argumentatif. Selanjutnya, data tersebut di analisis dengan memilih kalimat-kalimat yang berpotensi masuk kedalam elemen tersebut yang nantinya akan di bagi ke dalam masing-masing elemen yang ada. Setelah data terbagi sesuai elemen yang telah ada, akan ditemukan persamaan dan perbedaan antara tulisan native dan non-native yang bertujuan untuk mengkaji lebih jauh mengenai identitas dari masing-masing penulisan.

Dari penelitian tersebut ditemukan beberapa hasil yang menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Peneliti menemukan bahwa penulis native lebih sering menempatkan claim di awal paragraf dan rebuttal sebagai elemen yang ditempatkan di akhir teks argumentatif. Para penulis native menyampaikan ide pokok dalam suatu teks secara langsung yang bertujuan agar pembaca dapat langsung mengetahui apa yang penulis ingin sampaikan. Di sisi lain, penulis non-native lebih sering menempatkan elemen-elemen tersebut di tempat yang berbeda. Penulis non-native menyampaikan ide pokok dalam sebuah teks secara tidak langsung. Penulis lebih sering menempatkan berbagai ilustrasi sebelum mengacu pada ide pokok dari teks tersebut.