Mu’arrof, Alifatul Qolbi (2016) The struggle against patriarchy described in Mukhtar Mai’s in the Name of Honor. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12320095.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini meneliti patriarki yang digambarkan dalam novel In the Name of Honor karya Mukhtar Mai. Dua rumusan masalah dirumuskan dalam penelitian ini. Rumusan masalah yang pertama adalah mengenal aspek-aspek patriarki yang digambarkan di dalam novel. Rumusan masalah yang kedua adalah menemukan perjuangan Mukhtar Mai melawan patriarki yang digambarkan dalam novel. Peneliti mengunakan kritik sastra sebagai model penelitian meliputi mengambarkan, menganalisa dan mengintepretasi karya sastra. Data yang diambil meliputi kata-kata, kalimat-kalimat, paragraph-paragraf dan dialog-dialog di dalam novel yang mana menunjukkan aspek-aspek patriarki dan perjuangan perempuan melawan patriarki.
Metode kritik sastra diaplikasikan dalam penelitian ini. Data utama diambil dari novel In the Name of Honor karya Mukhtar Mai. Penelitian ini mengunakan pandangan feminis radikal dan teori dari Walby tentang patriarki.
Sebagai hasil dari analisa, peneliti menemukan beberapa aspek patriarki di dalam masyarakat yang digambarkan pada novel. Peneliti mengkasifikasikan ke dalam empat model struktur patriarki, meliputi patriarkal hubungan dalam rumah tangga, patriarkal Negara, kekerasan lelaki dan patriarkal produksi budaya. Di dalam patriarkal hubungan produksi di dalam rumah tangga, ibu dari Mukhtar Mai terlihat seolah bergantung terhadap ayah dari Mukhtar Mai, karena di melakukan pekerjaan rumah tangga, sementara ayah sebagai petani memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga. Dalam aspek kekerasan lelaki, ditemukan penangkapan, pendorongan, dan penarikan terhadap perempuan sebagai kekerasan fisik, pemerkosaan sebagai kekerasan seksual, dan penghinaan dan trauma sebagai kekerasan psikologis. Di dalam patriarkal Negara, hukum tentang pemerkosaan meletakkan perempuan pada posisi yang dirugikan. Di dalam patriarkal budaya, perempuan menjadi objek dari pertukaran dan pembalas dendam oleh kesalahan lelaki. Perempuan tidak mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dan bersekolah. Perjuangan melawan patriarki digambarkan Mukhtar Mai untuk pendidikan, dia membangun sebuah sekolah untuk perempuan di desanya, perjuangan untuk keadilan di pengadilan ditunjukkan melalui perjuangannya meminta keadilan pada perdana menteri karena keputusan dari pengadilan membuat Mukhtar Mai dan keluarga dalam posisi yang terancam, dan perjuangan untuk saudara perempuan di negaranya ditunjukkan melalui demonstrasi besar-besaran bersama organisasi perempuan menuntut ketidakadilan dari hukum pemerkosaan yang ada.
ENGLISH:
This study investigates patriarchy described in Mukhtar Mai’s In the Name of Honor. Two problems are formulated in this research. The first problem identifies the aspects of patriarchy described in the novel. The second problem discobvers Mukhtar Mai’s struggle against patriarchy described in the novel. The researcher uses literary criticism as research design to conduct the research including description, analysis and the interpretation of the literary works. The data are collected from words, sentences, paragraphs, and dialogs within the novel which show the aspects of patriarchy and woman’s struggle against patriarchy.
Literary criticism method is applied to conduct this study. The primary data is obtained from Mukhtar Mai’s In the Name of Honor. This study uses radical feminism perspective and Walby’s theory on patriarchy.
As a result of the analysis, the researcher found several aspects of patriarchy in the society described in the novel, which can be classified as four models structure of patriarchy, including patriarchal production relation in household, male violence, patriarchal state, and patriarchal culture. In patriarchal production relation in household, Mukhtar Mai’s mother is seen to be dependent on Mukhtar Mai’s father, because she does domestic chores, while, father as farmer fulfills economic needs for all members of family. In male violence, there is grabbing, pushing and dragging action toward woman as physical violence, raped as sexual violence, and humiliate and traumatic as the psychological violence. In patriarchal state, the law of raping takes woman in the disadvantages position. In patriarchal culture, women become an object of change and revenge of men falseness, women have no opportunity speak up and attend to school. Woman’s struggle against patriarchy system are described Mukhtar in struggle for education, she build school for women in her village. In struggle for justice in the court, she insists her right into Prime Minister because the decision in the court makes Mukhtar Mai and family in threat position. In struggle for sisterhood, she and the women organization do demonstation insist unfair a law of raping.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahayu, Mundi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Patriarki; Aspek-aspek Patriarki; Perjuangan Perempuan Melawan Patriark; Patriarchy; Aspects of Patriarchy; Woman’s Struggle against Patriarchy | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 03 Aug 2016 09:55 | ||||||
Last Modified: | 03 Aug 2016 09:55 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/3999 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |