Arini, Ovita Umi (2014) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural : Studi kasus di SMP Dr. Soetomo Karangrayung. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10110122.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
ABSTRAK
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, baik dilihat dari sisi ras, agama, bahasa, dan kelas ekonominya. Pendidikan agama bisa memberi kontribusi yang positif dengan memberikan materi pendidikan yang bernuansa multikulturalisme. Pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis multikultural adalah salah satu model pembelajaran pendidikan Agama Islam yang dikaitkan pada keragaman yang ada, entah itu keragaman agama, etnis, bahasa dan kelas ekonominya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam mengembangkan basis multikultural dan untuk mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambat dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMP Dr. Soetomo Karangrayung.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Informannya adalah kepala sekolah, guru bagian kurikulum, guru pendidikan Agama Islam dan karyawan, serta siswa dari SMP Dr. Soetomo Karangrayung. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan teknis analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang telah didapat sehingga menggambarkan realitas yang sebenarnya sesuai dengan fenomena yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMP Dr. Soetomo Karangrayung adalah dengan menumbuhkan sikap saling menghargai, menghormati, toleransi, bekerja sama, saling memaafkan, menumbuhkan sikap berpartisipasi siswa, mengembangkan sikap saling percaya, tolong-menolong, membiasakan berbahasa Indonesia dan sikap sederhana.
Faktor pendukung pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMP Dr. Soetomo Karangrayung adalah, guru profesional dalam bekerja, guru memilik etos kerja yang baik, siswa aktif mengikuti pelajaran, siswa non Muslim tidak pernah mengganggu siswa Islam yang sedang belajar di dalam kelas, siswa non Muslim memiliki toleransi waktu dan adanya toleransi dari guru dan murid. Faktor penghambat yakni, banyak siswa belum bisa membaca Al- Qur’an, siswa berasal dari keluarga yang minim pengetahuan agamanya, siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an malu untuk mengikuti BTA dan tidak memiliki tekad untuk bisa, orang tua siswa tidak mendukung progam BTA, musholla sangat kecil, tidak adanya tempat untuk wudlu, guru kesulitan untuk mengadakan praktek keagamaan, dan guru takut menyinggung siswa yang berbeda agama ketika menerangkan tentang materi aqidah.
ABSTRACT
Indonesian society is a pluralistic society, both in terms of race, religion, language, and economic class. Religious education can provide a positive contribution by providing educational materials nuanced multiculturalism. Learning-based multicultural Islamic education is one of the learning model of Islamic education is linked to diversity that exists, whether it's the diversity of religion, ethnicity, language and economy class.
The purpose of this study was to determine how the efforts of teachers in developing multicultural base and to determine the factors supporting and inhibiting factors in learning Islamic education in junior high school-based multicultural Dr. Atopic Dermatitis Karangrayung.
The Data collected through observation, interview and documentation. Weasels are headmaster, teacher curriculum, teacher of Islamic education and employees, as well as students of SMP Dr. Atopic Dermatitis Karangrayung. As for analyzing data using descriptive qualitative technical analysis, which describe and interpret the data that have been obtained thus represent reality in accordance with the existing phenomena.
The results showed that the efforts of teachers in teaching Islamic education in junior high school-based multicultural Dr. Atopic Dermatitis Karangrayung is to foster mutual respect, respect, tolerance, working together, forgive each other, cultivate an attitude of participating students, develop mutual trust, mutual help, familiarize Indonesian language and simple attitude.
Factors supporting learning Islamic education in junior high school-based multicultural Dr. Atopic Dermatitis is a Karangrayung, professional teachers in the work, the teacher having an excellent work ethic, active students to learn, students never interfered with non-Muslim Islamic students who are studying in the classroom, students have the tolerance of non-Muslims and the tolerance of the teacher and pupil. The inhibiting factors, many students can not read the Quran, the students come from families who lack religious knowledge, students who do not read the Qur'an embarrassed to follow the BTA and do not have the determination to be, parents do not support BTA program, the mosque is very small, no place to wudlu, teachers difficult to hold a religious practice, fear of offending students and teachers of different religions when explaining the matter of aqidah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muhammad, Suaib H. | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Guru; Pendidikan Agama Islam; Multikultural; Teacher; Islamic Education; Multicultural | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 05 Aug 2022 13:28 | ||||||
Last Modified: | 05 Aug 2022 13:28 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/39885 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |