Mustavi, Dinda Zahra (2016) Violence suffered by main character in Shoko Tendo’s Yakuza Moon. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12320081.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini membahas tentang kekerasan yang dialami oleh Shoko. Kekerasan telah istilah umum dalam kasus ketidaksetaraan gender. Kekerasan terhadap perempuan menjadi masalah Internasional karena hingga tujuh puluh persen perempuan di dunia mengalami kekerasan dalam hidup mereka. Ini berarti bahwa kekerasan yang terjadi prevalensi di setiap negara di dunia - lintas ras, budaya dan etnis. Penelitian ini penting untuk dibahas sama seperti yang dikatakan Mahatman Gandhi , jika orang ingin menghentikan kekerasan, orang harus tahu akar kekerasan pertama (Santoso, 2002). Itu sebabnya peneliti mengambil kekerasan dan menggunakan teori Galtung untuk menemukan akar kekerasan.
Dalam menganalisis data, peneliti merumuskan dua pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan teori. Pertanyaan pertama berbicara tentang jenis kekerasan. Untuk mengetahui kekerasan yang terjadi pada Shoko Tendo, peneliti mengklasifikasikan jenis kekerasan pertama. Kemudian, peneliti juga berbicara tentang akar kekerasan yang telah ditemukan di pertanyaan pertama. Pertanyaan kedua adalah tentang perjuangan perempuan yang dilakukan oleh Shoko Tendo untuk melawan kekerasan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teori kekerasan dan pendekatan feminisme untuk menganalisis data dalam Yakuza Moon. Teori kekerasan akan menjawab bentuk- bentuk kekerasan seperti kekerasan fisik, verbal, seksual, dan psikologis dalam Yakuza Bulan. Selain itu, feminisme radikal akan menjawab tentang mengapa wanita selalu menjadi korban kekerasan.
Setelah menganalisis data, peneliti menemukan bahwa kekerasan yang dialami oleh tokoh utama -Shoko Tendo dibagi menjadi tiga istilah, kekerasan langsung sebagai permukaan seperti, psikologis (kekerasan verbal dan kekerasan non-verbal) fisik, kekerasan seksual (Perkawinan pemerkosaan, inses dan kekerasan seksual). Selain itu, kekerasan struktural dan kultural adalah akar kekerasan. kekerasan struktural yang terjadi dalam novel ini mengambil tempat di sekolah di lembaga mana ada ketimpangan kekuasaan. Hal ini dilakukan oleh teman-temannya dan gurunya di lembaga pendidikan. Kemudian, kekerasan budaya adalah setiap aspek kekerasan yang dapat kekerasan langsung yang sah. Salah satu aspek budaya yang ikut melejitimati dalam novel ini adalah ideologi yang dapat dilihat dari perlakuan Maejima terhada Shoko Tendo. Dalam hal ini, ideologi yang mendorong kekerasan yang dilakukan oleh Maejima adalah sistem patriarki yang memiliki peran untuk sah setiap jenis kekerasan terhadap Shoko Tendo.
ENGLISH:
This research discusses about the violence which is experienced by Shoko. Violence has been common term in the case of gender inequality. Violence against women becomes International issue because up to seventy percent of women in the world experience violence in their lifetime. It means that violence had happened prevalence in every single country in the world – cross race, culture and ethnic. This research is important to be discussed as the same that Mahatman Gandhi said, if people wants to stop the violence, people have to know the roots of violence first (Santoso, 2002). That is why the researcher takes violence and use Galtung theory to find the roots of violence.
In analyzing the data, the researcher formulates two research questions which relates to the theory. The first question talks about the types of violence. To know the violence that happens to the Shoko Tendo, researcher classifies the types of violence first. Then, the researcher also talks about the roots of the violence that had been found in the first question. The second question is about the women struggle that is done by Shoko Tendo to against violence. In conducting this research, the researcher uses violence theory and feminism approach to analyze the data of in Yakuza Moon. The violence theory will answer the surface of the violence such as physical, verbal, sexual, and psychological violence in Yakuza Moon. In addition, the radical feminism will answer about why women always become the victim of violence.
After analyzing the data, the researcher finds that violence that is experienced by the main character –Shoko Tendo is divided into three terms, direct violence as the surface such as physical, psychological (verbal violence and non-verbal violence), sexual violence (Marital rape, incest and sexual assault). Besides, structural and cultural violence are the root as violence. Structural violence that happens in this novel takes places in the school in institution where there is inequality distribution of the power. It is done by her friends and her teacher in educated institution. Then, the cultural violence is any aspects of violence which can legitimate direct violence. The term of ideology that can be seen in this novel is the ideology which is constructed the way man taught about women including Maejima. In this case, the ideology that encourages the violence that is done by Maejima is patriarchy system which has role to legitimate any kinds of violence toward Shoko Tendo.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahayu, Mundi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Kekerasan; Penindasan Perempuan; Violence; Women Oppression | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 01 Aug 2016 16:10 | ||||||
Last Modified: | 01 Aug 2016 16:10 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/3984 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |