The item analysis of Fiqh test for accelerated students of MTsN Kediri II

ABSTRACT

One of Islamic lesson which is necessary special attention is Fiqh. Because it’s about how the way human as the slave worships to Almighty Allah as the creator. To make sure that students understand well about it by conducting learning evaluation. One of the important things from learning evaluation is doing item analysis. Item analysis has to be done by teacher to improve the item quality that has been written. It is the process of summarizing and using information from student’s answer to make value decision. The purpose of it is to review every item in order to gain good item quality before used it.

The problem of research are: 1) How is the difficulty level of Fiqh test for accelerated students of MTsN Kediri II? 2) How is the discrimination level of Fiqh test for accelerated students of MTsN Kediri II? 3) How is the quality of whole Fiqh test for accelerated students of MTsN Kediri II?

Researcher used a quantitative approach with the type of descriptive research. Researcher use ITEMAN (Item and Tes Analysis Manual) program third version in analyzing Fiqh items in the first grade students of accelerated class program of MTsN Kediri II.

The result of this study are: 1) The difficulty level of Fiqh test for accelerated students of MTsN Kediri II can be concluded as follows: Item with difficult indication are 5 items or 12.5%, item with medium indication are 5 items or 12.5%, and Item with easy indication are 30 items or 75%. 2) The discrimination level of Fiqh test for accelerated students of MTsN Kediri II can be concluded as follows: Item with good item indication are 12 items or 30%, item with accepted and corrected item indication is 1 item or 2.5%, item with corrected item indication are 5 items or 12.5%, item with rejected item indication are 22 items or 55%. 3) The quality of whole Fiqh test for accelerated students of MTsN Kediri II is still low in both quantitative as well as qualitative analysis. Quantitative analysis can be seen from difficulty level i.e. 30 items or 75% stated that the difficulty level still easy as well as discrimination level i.e. 22 items or 55% stated that the item is rejected. Item distracters also have not been maximally functioning. Qualitative analysis can be seen from teacher of the subject has not been doing the procedure for arranging the items thoroughly. Writing the items also have not been fulfilled the writing of standard items.

ABSTRAK

Salah satu pelajaran agama Islam yang memerlukan perhatian khusus adalah pelajaran Fiqih. Karena pelajaran Fiqih merupakan pelajaran tentang bagaimana cara manusia beribadah kepada Allah SWT. Untuk meyakinkan bahwa siswa paham tentang pelajaran tersebut, maka dengan melakukan evaluasi pembelajaran. Salah satu hal terpenting dalam evaluasi pembelajaran adalah analisis soal. Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban peserta didik untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian. Tujuan analisis soal adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan.

Rumusan masalahnya adalah: 1) Bagaimana tingkat kesukaran butir soal Fiqih di kelas program akselerasi tingkat pertama di MTsN Kediri II? 2) Bagaimana daya beda butir soal Fiqih di kelas program akselerasi tingkat pertama di MTsN Kediri II? 3) Bagaimana kualitas butir soal Fiqih di kelas program akselerasi tingkat pertama di MTsN Kediri II?

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan ITEMAN (Item and Tes Analysis Manual) program, versi 3 untuk menganalisis butir soal Fiqih di kelas program akselerasi tingkat pertama di MTsN Kediri II.

Hasil penelitian ini adalah : 1) Tingkat kesukaran butir soal Fiqih di kelas program akselerasi tingkat pertama di MTsN Kediri II menunjukkan bahwa butir soal dengan indikasi sukar sebanyak 5 butir atau 12.5%, butir soal dengan indikasi sedang sebanyak 5 butir atau 12.5%, dan butir soal dengan indikasi mudah sebanyak 30 butir atau 75%. 2) Daya beda butir soal Fiqih di kelas program akselerasi tingkat pertama di MTsN Kediri II menunjukkan bahwa butir soal dengan indikasi baik sebanyak 12 butir atau 30%, butir soal dengan indikasi diterima dan diperbaiki hanya 1 butir atau 2.5%, butir soal dengan indikasi diperbaiki sebanyak 5 butir atau 12.5%, dan butir soal dengan indikasi ditolak sebanyak 22 butir atau 55%. 3) Kualitas butir soal Fiqih di kelas program akselerasi tingkat pertama di MTsN Kediri II masih rendah baik evaluasi secara kuantitatif atau kualitatif. Secara kuantitatif dapat dilihat dari tingkat kesukaran soal yaitu sebanyak 30 soal atau 75% butir dinyatakan rendah dan dari daya beda yaitu 22 butir atau 55% soal dinyatakan ditolak. pengecoh soal juga belum berfungsi secara maksimal. Secara kualitatif dapat diketahui dari guru Fiqih belum melakukan prosedur penyusunan soal secara menyeluruh. Penulisan soal juga belum memenuhi standar penulisan soal.