Personality of main characters in MacKinlay Kantor’s A Man Who Had No Eyes and Blue Eyes Far Away

INDONESIA:

Penelitian ini menganalisis kepribadian tokoh utama dalam cerita pendek A Man Who Had No Eyes dan Blue Eyes Far Away karya MacKinlay Kantor. Penulis telah merumuskan satu masalah yang membahas tentang kepribadian tokoh utama pada dua cerita pendek tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap kepribadian tokoh utama di cerita pendek MacKinlay Kantor. Pada penelitian ini, penulis menggunakan kritik sastra termasuk identifikasi, analisa, dan interpretasi karya sastra. Data diambil dari perkataan, komentar langsung, pikiran, kutipan, dan kalimat-kalimat yang menunjukkan aspek kepribadian. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif tanpa melakukan survey atau wawancara. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif melalui tiga tahap; pelukisan watak, analisis kepribadian, dan tahap terakhir adalah menyimpulkan data yang telah dianalisa. Data primer adalah dua cerita pendek yang diambil dari website National Federation of The Blind dan majalah Liberty yang diterbitkan pada tanggal 3 September 1932. Penelitian ini menggunakan teori dasar kepribadian menurut Sigmund Freud.

Hasil analisis, penulis telah menemukan beberapa aspek kepribadian tokoh utama pada cerita pendek A Man Who Had No Eyes dan Blue Eyes Far Away yang dapat diklasifikasikan sebagai tiga dasar kepribadian yaitu id, ego dan superego. Tiga karakter tersebut mempunyai kepribadian yang berbeda. Menurut data yang telah dianalisa, Mr. Parsons adalah orang yang bijak. Saat tidak ada penyelesaian konflik yang memungkinkan, ego berusaha mengurangi tekanan dalam diri dan dapat terselesaikan. Sebaliknya, Markwardt, dirinya telah dikuasai oleh nafsunya. Dia tidak dapat mengontrol nafsunya, hasilnya, dia telah dibutakan oleh keegoisannya. Esther Lee, adalah seorang perempuan yang memegang teguh aspek moral yang telah diajarkan oleh suaminya. Dia mengambil keputusan berdasarkan nilai moral pada masa lampau.

Sebuah analisis telah menunjukkan aspek kepribadian tiga tokoh utama. Hal ini dapat dilihat pada bagaimana mereka menyelesaikan konflik dan bagaimana pikiran mereka bekerja, berdasarkan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Tiga tokoh utama merepresentasikan tiga jenis kepribadian pada perilaku manusia. Id, ego dan superego adalah sistem kepribadian yang membentuk perilaku manusia yang kompleks.

ENGLISH:

This study analyzes personality of main characters in MacKinlay Kantor’s short stories A Man Who Had No Eyes and Blue Eyes Far Away. In this study, there is a problem that have been formulated. The problem examines the personality of three main characters in the two short stories. The aim of this study is to expose the personality of mains characters in MacKinlay Kantor’s two short stories. To conduct the study, the researcher uses literary criticism including identification, analysis and interpretation of literary works. The collection of data taken from speech, direct comment, thought, quotation and other sentences which show the aspects of personality. Qualitative research method is applied to conduct this study which does not need a survey or interview. The technique of data analysis is descriptive method to analyze the data through three steps; identifying characterization, analyzing personality, and the last step is concluding the data that have been analyzed. The primary data source is two short stories taken from National Federation of the Blind website, and Liberty Magazine which was published on third September, 1932. This research uses Sigmund Freud’s basic principle of personality.

As a result of the analysis, the researcher found several aspects of main character’s personality portrayed in A Man Who Had No Eyes and Blue Eyes Far Away which can be classified as three basic principle of personality including id, ego and superego. The three main characters have different personality. Based on the data that have been analyzed, Mr. Parsons is a wise man. When there seems no obvious resolution for the conflict, his ego reduces the tension and finally he solved it. On the other hand, Markwardt, the opposite character is taken over by his needs. He can’t control his desire, as a result, he was blinded by self-absorption. Esther Lee, is a woman who driven by rigid moral that her husband taught. She takes a consideration based on the moral value in the past.

An analysis has been conducted that shows the personality of three main characters. It can be seen on how they solve their conflicts and how their mind work, based on Sigmund Freud’s theory of psychoanalysis. The three main characters are represent three kinds of personality in human behavior. The id, ego and superego are the system of personality which create the complex human behavior.