Penerapan Manajemen Bebrbasis Madrasah (MBM) (manajemen sarana dan prasarana) dalam meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam : studi kasus di MTS Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang

ABSTRAK

Pendidikan memegang peranan kunci dalam pengembangan sumber daya manusia dan insan yang berkualitas. Secara kuantitas kemajuan pendidikan di Indonesia cukup menggembirakan, namun secara kualitas, perkembangannya masih belum merata. Dalam Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa Pendidikan merupakan kunci kemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu masyarakat/bangsa, maka akan diikuti dengan semakin baiknya kualitas masyarakat/bangsa tersebut. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama islam di MTS Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang, Untuk Mengetahui Evaluasi Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama islam di MTS Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang.

Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini adalah kepala MTs Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang, wakamad bidang sarana dan prasarana, wakamad bidang kurikulum, dan satu orang guru (Guru PAI). Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan teknis analisis deskriptif kualitatif. proses analisis data kualitatif lebih menekankan pada pendeskripsian secara naratif berbagai pola yang tersusun dari data yang telah peneliti kumpulkan. Namun demikian, sebelum data tersebut disampaikan kepada orang atau lembaga lain dalan format laporan, maka peneliti perlu untuk mengorganisasikan dan memilah-milah, serta mensintesiskan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran di MTs Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang adalah dengan jalan sekolah melalui wakil kepala bidang sarana dan prasarana. mengajukan kepada pengurus komite madrasah. Selanjutnya bendaharan komite membuat nota persetujuan untuk ditandatangani oleh ketua komite madrasah. Jika telah mendapatkan nota persetujuan dengan tanda tangan ketua komite madrasah, barulah dana untuk pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran dapat digunakan untuk pembelanjaan kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran. Dan setiap nota pembelanjaan haruslah lampirkan dalam laporan pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran. Selanjutnya, dalam evaluasi pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran di MTs Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang evaluasi dilakukan melalui evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Saat tujuan pembelajaran tidak tercapai, maka dilihat kekurangan apa yang ada dari segi sarana dan prasarana pembelajaran, serta program pengembangan sarana dan prasarana apakah yang tidak berjalan. Kekurangan ini kemudian dilaporkan –baik oleh pembina maupun guru- dalam rapat dinas. Dan selanjutnya, laporan itu dievaluasi dalam rapat koordinasi, yaitu rapat antara pengurus komite, kepala madrasah dan Pembina. Pada rapat inilah dibahas solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran. Untuk kemudian dijadikan dasar dalam perencanaan berikutnya.

ABSTRACT

Education is holding the key role in developing human resource and human quality. Quantitatively the development of education in Indonesia is amazing, however qualitatively the development of education is not spread well. In Undang- undang RI No.20 2003 about National Education System, it is stated that education is the key of development, if there is a better education quality that is conducted in a society/nation, it means that the society also have the better quality. Education is the basic effort of realizing to create learning atmosphere and learning process so that the students are able to actively develop their potential skill for having spiritual potency, self-control, good personality, intelligence, moral and competence that they need for themselves, society and they nation.

The purpose of this research is to know the management of infrastructure facility in improving the education quality in MTs Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang, for knowing the evaluation for management of infrastructure facility in improving the Islamic education in MTS Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang.

The research that is conducted by the researcher belongs to descriptive qualitative research. Moreover, in collecting data, the researcher uses interview, observation and documentation method. The informant in this research is the headmaster of MTs Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang, wakamad of infrastructure facility, wakamad of curriculum, and an Islamic education teacher. Furthermore, for analysis data uses descriptive qualitative analysis method. The process of qualitative data analysis is emphasized on describing narratively from various patterns which are structured from the data that is collected by the researcher. However, before delivering data to the public or other institution in a report form, the researcher needs to organize and sort and also synthesize.

The result of the research shows that in conducting the development of learning infrastructure facility in MTs Nurul Islam Bades Pasirian Lumajang is by proposing from the school through the second chief of infrastructure facility to the manager of committee in madrasah. Then, the administration of committee makes The results showed that in the exercise of learning facilities and infrastructure development in MTs Nurul Islam BadesMalang Pasirian was with the school through the Deputy Head of infrastructure and facilities submit to the Executive Board Committee of the madrasah. Next administration Committee makes approval memorandum signed by the Committee Chairman to the madrasa. After getting the memorandum agreement with the signatures of the Chairman of the Committee, the madrasah Fund for the development of facilities and infrastructure can be used for learning facilities and infrastructure. And any notes for purchases must be attached in the development of the learning infrastructure and facilities report. Furthermore, in the evaluation of learning facilities and infrastructure development in MTs Nurul Islam Bades Pasirian Malang, evaluation done through evaluation studies conducted by the teacher. When the learning objectives are not reached, then it can be seen what there is in terms of the learning infrastructure and facilities, and facilities and infrastructure development program is not running. This deficiency is reported then – either by the coach or teacher- in the Department meeting. Next, the report evaluated in meetings of coordination, i.e. meetings between officers of the Committee, the head of the madrasa and Pembina. At this meeting, it is discussed a proper solution to solve the problem of learning facilities and infrastructure development. For later relied upon in subsequent planning.