Nafisah, Durrotun (2022) Mediasi virtual dalam perkara perdata pada Pengadilan Agama perspektif teori Sistem Hukum Lawrence M Friedman: Studi Pada Pengadilan Agama Sidoarjo. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
200201210005.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Salah satu upaya dalam menyelesaikan permasalahan pada perkara perdata adalah dengan melakukan proses mediasi. Proses mediasi merupakan bagian dari alternatif penyelesaian sengketa yang mana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Namun, secara khusus prosedur mediasi terdapat pada Peraturan Mahkamah Agung nomor 1 tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi. Proses mediasi sendiri dalam persoalan perdata dilakukan sebelum persidangan pertama dilakukan. Mediasi dilakukan. Mediasi virtual sendiri diatur pada Pasal 5 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung nomor 1 tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi. Proses mediasi online sendiri apabila merujuk pada Peraturan Mahkamah Agung tersebut maka proses tersebut dapat dilakukan dengan media audio visual seperti video call yang sudah tersedia dibanyak aplikasi berbayar maupun gratis.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah 1.Bagaimana persoalan yang dihadapi dalam implementasi mediasi virtual di Pengadilan Agama Sidoarjo ditinjau menurut sistem hukum Lawrence M Friedmen. 2. Bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh pihak Pengadilan Agama Sidoarjo dalam menghadapi persoalan mediasi virtual. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan persoalan yang dihadapi dalam implementasi mediasi virtual di Pengadilan Agama Sidoarjo ditinjau menurut sistem hukum Lawrence M Friedmen. 2.Mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh pihak Pengadilan Agama Sidoarjo dalam menghadapi persoalan mediasi virtual.
Jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada dilapangan. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini menghasilkan temuan: Mekanisme mediasi yang dilakukan secara virtual oleh mediator di Pengadilan Agama Sidoarjo masih menggunakan mekanisme seperti mediasi yang dilakukan secara tatap muka. Mediasi secara virtual dilakukan karena salah satu pihak berada diluar negeri, salah satu pihak berada diluar kota, salah satu pihak sedang sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, salah satu pihak berada di lapas. struktur hukum pada mediasi virtual adalah pengadilan itu sendiri yang mana dalam hal ini termasuk mediator itu sendiri, substansi hukum tersebut adalah Pasal 5 ayat (3) Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur. Pada umumnya namun hasil kesepakatan tersebut dapat dikomunikasikan saja dan yang bertanda tangan hanya satu pihak yang hadir tersebut. Kultur hukum mediasi virtual adalah Peran masyarakat terutama warga yang berperkara di Pengadilan Agama Sidoarjo adalah penting yang mana ketika masyarakat menyadari pentingnya mediasi maka masyarakat akan melakukan mediasi secara sukarela bukan karena terdapatnya peraturan yang memaksa.
ABSTRACT
One of the efforts to resolve problems in civil cases is to conduct a mediation process. The mediation process is part of alternative dispute resolution which is enshrined in Law Number 30 of 1999 concerning Arbitration and Alternative Dispute Resolution. However, specifically the mediation procedure is contained in Supreme Court Regulation number 1 of 2016 concerning Mediation Procedures. The mediation process itself in civil matters is carried out before the first trial is carried out. Mediation is done. Virtual mediation itself is regulated in Article 5 paragraph (3) of Supreme Court Regulation number 1 of 2016 concerning Mediation Procedures. The online mediation process itself when referring to the Supreme Court Regulation, the process can be carried out using audio-visual media such as video calls which are already available in many paid and free applications.
The formulation of the problem from this research is 1. How are the problems encountered in the implementation of virtual mediation at the Sidoarjo Religious Court according to the Lawrence M Friedmen legal system. 2. What are the efforts made by the Sidoarjo Religious Court in dealing with virtual mediation issues. The objectives of this study are 1. To describe the problems faced in the implementation of virtual mediation at the Sidoarjo Religious Court in terms of the Lawrence M Friedmen legal system. 2. Describe the efforts made by the Sidoarjo Religious Court in dealing with virtual mediation issues.
The type of research used in this thesis is field research. Field research is a research that is carried out systematically by lifting data from the field. The research approach used in this research is to use a qualitative research approach. This study resulted in the findings: The mediation mechanism which is carried out virtually by the mediator at the Sidoarjo Religious Court still uses mechanisms such as face-to-face mediation. Virtual mediation is carried out because one of the parties is abroad, one of the parties is outside the city, one of the parties is sick as evidenced by a doctor's certificate, one of the parties is in prison. the legal structure of virtual mediation is the court itself which in this case includes the mediator itself, the substance of the law is Article 5 paragraph (3) Perma Number 1 of 2016 concerning Procedures. In general, however, the results of the agreement can only be communicated and the signature is only one party present. The legal culture of virtual mediation is that the role of the community, especially citizens who have litigation in the Sidoarjo Religious Court, is important which when the community realizes the importance of mediation, the community will mediate voluntarily not because there are coercive regulations.
مستخلص البحث
.
ويتمثل أحد الجهود المبذولة لحل المشاكل في القضايا المدنية في تنفيذ عملية وساطة. عملية الوساطة هي جزء من حل بديل للمنازعات الوارد في القانون رقم 30 لعام 1999 بشأن التحكيم والوسائل البديلة لتسوية المنازعات. ومع ذلك ، فإن إجراء الوساطة على وجه التحديد وارد في لائحة المحكمة العليا رقم 1 لعام 2016 بشأن إجراءات الوساطة.وتتم عملية الوساطة نفسها في المسائل المدنية قبل إجراء المحاكمة الأولى. وأجريت الوساطة.يتم تنظيم الوساطة الافتراضية نفسها في الفقرة ) 3( من المادة 5 من لائحة المحكمة العليا رقم 1 لعام 2016 بشأن إجراءات الوساطة.
يتم تنظيم الوساطة الافتراضية نفسها في الفقرة ( 3( من المادة 5 من لائحة المحكمة العليا رقم 1 لعام 2016 بشأن إجراءات الوساطة. يتم تنظيم الوساطة الافتراضية نفسها في الفقرة ) 3( من المادة 5 من لائحة المحكمة العليا رقم 1 لعام 2016 بشأن إجراءات الوساطة. مدفوعة وكذلك مجانية .
صياغة مشاكل هذه الدراسة هي 1.كيف تتم مراجعة المشاكل التي تواجهها في تنفيذ الوساطة الافتراضية في محكمة سيدوارجو الدينية وفقا للنظام القانوني لورانس م. فريدمن. 2.ما هي الجهود التي بذلتها محكمة سيدوارجو الدينية في التعامل مع مسألة الوساطة الافتراضية؟. الغرض من هذه الدراسة هو 1. يتم استعراض وصف المشاكل التي تواجهها في تنفيذ الوساطة الافتراضية في محكمة سيدوارجو الدينية وفقا للنظام القانوني لورانس فريدمن. 2.يصف الجهود التي بذلتها محكمة سيدوارجو الدينية في التعامل مع مسألة الوساطة الافتراضية .
نوع البحث المستخدم في هذه الأطروحة هو البحث الميداني. البحث الميداني هو دراسة يتم إجراؤها بشكل منهجي من خلال جمع البيانات في هذا المجال.النهج البحثي المستخدم في هذه الدراسة هو استخدام نهج البحث النوعي. وأسفر هذا البحث عن نتائج: لا تزال آلية الوساطة التي يقوم بها الوسيط فعليا في محكمة xix سيدوارجو الدينية تستخدم آليات مثل الوساطة التي تتم وجها لوجه.تتم الوساطة الافتراضية لأن أحد الطرفين في الخارج ، وأحد الطرفين خارج المدينة ، وأحد الطرفين مريض كما يتضح من شهادة الطبيب ، وأحد الطرفين في السجن. الهيكل القانوني في الوساطة الافتراضية هو المحكمة نفسها التي تشمل في هذه الحالة الوسيط نفسه ، وجوهر القانون هو المادة 5 الفقرة ) 3( من بيرما رقم 1 لعام 2016 بشأن الإجراءات. بشكل عام ، لا يمكن الإبلاغ عن نتائج الاتفاقية إلا ويوجد طرف واحد فقط. الثقافة القانونية للوساطة الافتراضية هو دور المجتمع ، وخاصة المواطنين الذين يتقاضيون في محكمة سيدوارجو الدينية مهم حيث عندما يدرك المجتمع أهمية الوساطة ، سيقوم المجتمع بإجراء الوساطة طواعية ليس لأن وجود أنظمة قسرية .
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sj, Fadil and Hidayah, Khoirul | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Mediasi Virtual; Pengadilan Agama; Perdata;Virtual Mediation; Religious Courts; Civil;الوساطة الافتراضية; المحاكم الدينية;المدنية | |||||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180104 Civil Law and Procedure 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law |
|||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Durrotun Nafisah | |||||||||
Date Deposited: | 01 Aug 2022 14:35 | |||||||||
Last Modified: | 01 Aug 2022 14:35 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/39620 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |