Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan perilaku keagamaan siswa di SMP NU Hasyim Asy’ari Kotalama Malang

ABSTRAK

Pembinaan keagamaan merupakan suatu aktifitas yang penting dan harus tetap diusahakan, serta merupakan begian dari kebutuhan pribadi manusia, dimana pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang memerlukan agama, sikap dan tindakan manusia dalam hidupnya tak lain merupakan pantulan dari agama yang difahami dan dipelajari dari lingkungan yang mempengaruhinya. Guru Pendidikan Agama Islam merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Terutama terkait erat dengan pembinaan perilaku keagamaan siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal yang berhubungan dengan upaya pembinaan perilaku keagamaan siswa SMP NU Hasyim Asy’ari Kotalama Malang, yaitu untuk mengetahui keadaan perilaku keagamaan siswa SMP NU Hasyim Asy’ari Kotalama Malang, upaya/ usaha yang dilakukan guru PAI dalam membina perilaku keagamaan siswa SMP NU Hasyim Asy’ari Kotalama Malang serta mengetahui faktor yang menjadi pendukung dan penghambat guru PAI dalam mambina perilaku keagamaan siswa agar mampu membentuk manusia yang berkepribadian dan berbudi luhur menurut ajaran agama Islam.

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk deskriptif. Adapaun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa dari hasil paparan data diatas, bahwasanya upaya guru pendidikan agama Islam di SMP NU Hasyim Asy’ari dalam pembinaan perilaku keagamaan siswa melalui dua macam kegiatan yakni melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler. Dalam pembinaan perilaku keagamaan siswa, guru pendidikan agama Islam juga menemukan beberapa faktor pendukung dan penghambat, diantaranya faktor pendukungnya meliputi adanya sarana dan prasarana yang cukup mendukung serta pihak sekolah yang ikut andil dalam pembinaan perilaku keagamaan siswa. Sedangkan faktor penghambatnya yakni faktor dari dalam diri siswa, faktor keluarga dan faktor lingkungan (masyarakat).

ABSTRACT

The fostering of religion is an important activity that must be empowered because religion is one of substantial personal necessities of human. Human being basically will always need religion. Human’s attitude and conduct are reflecting the religion because religion is always understood and learned from the environment that influences human life. Islamic Education Teacher (PAI – Pendidikan Agama Islam) is a very influential component in the education world. Their existence is closely related to the fostering of students’ religious behavior.

Research is aimed to understand three matters related to the fostering of students’ religious behavior at SMPU NU Hasyim Asy’ari Kotalama, Malang. These three matters are: the religious behavior of the students at SMP NU Hasyim Asy’ari Kotalama, Malang; the effort/exertion made by PAI Teacher to foster religious behavior of the students at SMPU NU Hasyim Asy’ari Kotalama, Malang; and the factors supporting and constraining PAI Teacher in fostering religious behavior of the students

Research uses qualitative approach in the descriptive format. Methods of data collection include observation, interview and documentation. For analysis, the author uses descriptive analysis that is aimed to explain the aspect relevant to the phenomenon observed and to illustrate the characteristic of this phenomenon.

Result of research concludes that the effort of Islamic Education Teacher at SMPU NU Hasyim Asy’ari to foster students’ religious behavior involves two activities, such as intra-curricular and extra-curricular activities. There are two factors which are supporting and constraining the fostering of students’ religious behavior. The supporting factors include the presence of religious structure and infrastructure and the participation of school in the fostering activity. The constraining factors may come from the student, family and environment (community).