Rohmatullah, Muhammad Hilmi (2013) Komparasi pemikiran pendidikan Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
08110171.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran pendidikan Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara dan kemungkinan relevansinya dalam dunia pendidikan Islam melalui nilai-nilai yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan deskriptif-analitis dengan menggunakan metode dokumentasi dan dianalisis secara kritis-transformatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan, adanya beberapa persamaan dan perbedaan antara pemikiran pendidikan humanistik Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara. Adapun persamaan dapat dilihat dari pandangan mereka tentang konsep manusia dan pendidikan, meliputi: 1. Pengakuan terhadap keberadaan fitrah manusia,yakni manusia memiliki kemampuan atau potensi dalam dirinya untuk berkembang. 2. Humanisasi pendidikan, yakni menjadikan pendidikan sebagai media pembentukan manusia seutuhnya, dan pembebasan sebagai tujuan pendidikan. 3. Sama-sama memandang pendidik sebagai seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memberi arahan atau tuntunan, juga menjadi fasilitator dan motivator bagi peserta didik. 4. Memandang peserta didik sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk memahami diri sendiri menurut kodratnya.
Sedangkan perbedaan pemikiran pendidikan kedua tokoh tersebut tidaklah banyak, adapun hasil analisis mengenai perbedaannya meliputi: (1) Pendidikan Freire ingin mengkonstruk pendidikan sebagai media untuk keluar dari belenggu penindasan. Sedangkan Ki Hadjar Dewantara, lebih mengutamakan nilai luhur, kebudayaan atau budi pekerti, yang nantinya akan tercipta rasa kasih sayang atau saling menghormati sesama dalam diri individu. (2) Dalam Metode yang digunakan, Freire dengan Metode hadap masalahnya, yang mengembangkan peserta didik untuk berfikir lebih kritis dalam menghadapi masalah dan memecahkan masalah. Sedangkan Ki Hadjar menggunakan Metode Among yang bersifat menuntun atau membimbing peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara utuh.
Beberapa nilai yang menjadi titik tekan dari pemikiran Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara yang bisa dihubungkan ke dalam pendidikan Islam yaitu: Pertama nilai-nilai kemanusiaan, yaitu bahwa manusia sebenarnya mempunyai potensi untuk berkembang dan berubah. Kedua, nilai persamaan atau kesetaraan, yakni proses pendidikan seharusnya memberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pendidikan. Ketiga, ketiganya menginginkan peserta didik dapat aktif berpartisipasi atau ikut andil dalam berjalannya proses belajar- mengajar.
Dari pemaparan di atas, dapat memberi perubahan dalam dunia pendidikan serta memberi semangat kepada para pendidik agar supaya menjalankan pendidikan sesuai dengan tanggung jawabnya, baik dalam pembuatan sistem ataupun dalam usaha mencerdaskan dan mengembangkan potensi anak didik.
ABSTRACT
This study aims to determine the educational ideas of Paulo Freire and Ki Hajar Dewantara and the possibility of its relevance in the world of Islamic education through the values developed. This research is a descriptive- analytical literature by using the method of documentation and analyzed critically-transformative.
Results of this study indicate, the existence of some similarities and differences between humanistic educational ideas of Paulo Freire and Ki Hajar Dewantara. The equation can be seen from their views on the concept of human and education, include: (1) Recognition of the existence of human nature, which humans have the ability or potential in him to flourish, (2) Humanization of education, ie, education, the media establishment of a whole person, and liberation as the goal of education,(3) Both looked educator as someone who has the ability to give direction or guidance, nor a facilitator and motivator for learners. 4. Regard learners as creatures that have the potential to understand ourselves by nature.
While the differences in educational thought the two men is not much, as for the results of an analysis of the differences include: (1) Education Freire wanted to construct education as a medium to get out of the shackles of oppression. While Ki Hajar Dewantara, prefer the noble values, culture or manners, which will create a sense of affection or mutual respect for others within the individual. (2) In the method used, Freire's method of facing the problem, which develops the learners to think more critically and solve problems in dealing with the problem. While Ki Hajar Among methods that are using lead or guide the learners in order to develop their potential fully.
Some value to the point of thinking press Paulo Freire and Ki Hajar Dewantara which can be attributed to the Islamic education, namely: First human values, namely that humans actually have the potential to grow and change. Second, the value of equality or equivalence, ie, the process of education should provide equal opportunities to participate in education. Third, all three wanted the students to actively participate or contribute in the passage of the teaching-learning process.
From the above explanation, it can make a change in the world of education and encouraged the educators in order to carry out its responsibilities in accordance with the education, both in the manufacture of the system or in an effort to educate and develop the potential of students.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Zainuddin, M | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pemikiran; Pendidikan; Thought, Education | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 01 Aug 2022 11:13 | ||||||
Last Modified: | 01 Aug 2022 11:13 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/39366 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |