Analisis Break Even Point sebagai alat bantu perencanaan laba pada industri kecil tahu “X” di Kota Batu

ABSTRAK

Analisis titik impas adalah suatu cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengetahui atau untuk merencanakan pada volume produksi atau volume penjualan berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan atau tidak menderita kerugian. Analisis titik impas merupakan alat bantu bagi manajemen dalam planning dan budgeting, yakni dapat menambah ketepatan dalam membuat peramalan penjualan atau produksi, biaya-biaya, laba atau rugi, sehingga dapat meningkatkan reliabilitas dan validitas laporan keuangan yang disusun perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian, cost-volume-profit analysis tersebut dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi seorang manajer dalam membuat keputusan sehubungan dengan kegiatan penjualan atau produksi. Ada dua pendekatan dalam analisis titik impas yakni, 1) pendekatan grafis, dan 2) pendekatan matematis. (Jumingan: 2006:183-184). Tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat di Indonesia, dan digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Selain mengandung gizi yang baik, pembuatan tahu juga relatif murah dan sederhana akan tetapi usaha ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga industry ini masih mengalami naik turun dalam proses produksinya.

Pada penelitian kali ini lokasi penelitian adalah industry kecil pembuatan tahu dikota Batu tepatnya di Jalan Bromo gang 1 No 20 kota Batu dengan menggunakan penelitian diskriptif dan data yang digunakan menggunakan data primer dan data sekunder dengan model analisis data yaitu perhitungan laba, perhitungan tingkat BEP dan perhitungan MOS.

Dari hasil analisis laba dapat disimpulkan bahwa laba yang diperoleh oleh industry kecil pembuatan tahu mengalami kenaikan setiap bulannya dan dalam waktu 1 bulan industry ini mengalami keuntungan kurang lebih Rp.80.000.000/ bulan, dan mengalami BEP rata- rata pada saat penjualan mencapai kurang lebih Rp.67.000.000 atau dapat menjual kurang lebih 3.622 bak tahu setiap bulannya dan rata- rata MOS 50% dari Total penjualan.

ASTRACT

Break Even Point is a method used by the company to find out or to plan on the volume of production or sales volume so that the company will not make a profit or suffer a loss. Break Even Point is a tool for management in planning and budgeting which can increase the accuracy in making the forecasting of sales or production, costs, profit or loss in order to increase the reliability and validity of the financial statements compiled by the associated company. Thus, the cost-volume-profit analysis can be used as a consideration for a manager to make decisions related to sale or production activities. There are two approaches in Break Even Point, namely 1) the graphical approach, and 2) the mathematical approach. (Jumingan: 2006:183-184). Tofu is the favorite traditional food of most people in Indonesia from all social stratifications. Beside of the good nutrition, tofu production is also relatively cheap and simple but the government pays less attentions to this business so that the industry still experiences instability in the production process.

The research site is a small industry of tofu manufacturing located in Jalan Bromo 1 No. 20, Batu city. This is a descriptive research and using primary and secondary data with profit, BEP, and MOS calculation as the data analysis model.

From the analysis it can be concluded that the profits earned by a small industry of tofu manufacuring increases in each month. Within a month the industry gains approximately Rp.80.000.000/ month, and has an average BEP when the sales reach more than Rp.67.000.000 or sell approximately 3622 containers each month and the average MOS is 50% of the total sales.