Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam menanggulangi kenakalan remaja di MAN Kota Blitar

ABSTRAK

Kenakalan siswa merupakan masalah yang sangat penting dan menarik untuk dibahas dan diteliti karena seseorang yang namanya siswa merupakan bagian dari generasi muda dan merupakan tumpuan harapan bagi masa depan bangsa dan Negaranserta agama. Untuk mewujudkan semuanya dan demi kejayaan bangsa dan Negara sertanagama, maka sudah barang tentu menjadi kewajiban dan tugas kita semua baik orang tua, pendidik (guru) dan pemerintah untuk mempersiapka generasi muda menjadi generasi yang tangguh, berwawasan atau berpengetahuan yang luas dan mempunyai keagungan akhlak serta kedalaman spiritual dengan jalan membimbing, mendidik, mengajar, melatih dan mengarahkan sehingga menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab secara moral. Dengan proses pembimbingan dan mengarahkan generasi muda yang tangguh dan memiliki wawasan atau pengetahuan yang luas saja tidaklah cukup rasanya, akan tetapi semuanya haruslah dilengkapi dengan adanya penanaman jiwa keberagamaan dan pengalaman keberagamaan yang tinggi sehingga akhirnya menjadi sebuah kepribadian utama.

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut diatas, mendorong penulis untukmengadakan penelitian tentang kenakalan siswa di Di MAN Kota Blitar, mengingat betapa pentingnya peran siswa sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui penyebab terjadinya kenakalan siswa; bentuk-bentuk kenakalan siswa dan upaya guru pendidikan agama Islam dalam menanggulangi kenakalan siswa tersebut.

Dalam skripsi ini, jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sedangkan dalam pengumpulan data diperlukan metode observasi, interview dan dokumentasi. Dan dalam menganalisa data yang terkumpul penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal-hal yang menjadi penyebab kenakalan siswa disebabkan karena adanya pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Dan bentuk kenakalan di Di MAN Kota Blitar tergolong kenakalan ringan yang tidak sampai melanggar hukum. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam menggunakan upaya preventif, represif, kuratif.

ABSTRACT

Juvenile Delinquency is the important and interesting problem to be discussed and researched because the student is a part of young generation and the pillar of the nation, country and religion. To give create all and the glory of the nation, country and religion, that’s all is the duty of parents, teacher and government to prepare the young generation to be strong generation, have conception or large knowledgeable and have the majesty of the character and deep spiritual by the way lead by hand, educate, teach, train and give direction to be a good citizen and responsible morality. By the guidance process and the direction to the young strong generations and have perceptions or knowledgeable is not enough, but they have to have the variety of spirit and variety of high experience in order to be priority individual.

Starting from these points above, those encourage the researcher to research about student delinquency in MAN Kota Blitar. We remember that how important the character of student as young generation for the future of the nation. So that, researcher wants to know the reason of the juvenile delinquency; kinds of juvenile delinquency and the efforts of the Islamic Education teacher to solve the problem of juvenile delinquency.

In this thesis, the researcher use qualitative approach for this case. But, in the collecting data need observation method, interview and documentation. The research design of this study is descriptive qualitative approach.

The result of this research shows that many kinds of the cause of the juvenile delinquency that caused by the influence of the environment. Type of the juvenile delinquency in MAN Kota Blitar is the minor juvenile and that is no break the role of government. But, the effort that is done by the education Islamic teacher use preventive representative curative.