Hubungan antara tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi dengan nilai tekanan darah pasien bpjs di wilayah Kerja Puskesmas Kembang Kabupaten Jepara

ABSTRACT:
Hypertension is a condition of a person with systolic blood pressure 140 mmHg and/or
diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg on repeated examinations. The results of the 2018
Riskesdas, the prevalence of hypertension in the population aged >18 years experienced a
significant increase with a figure of 34.1%. Kembang sub-district is a sub-district in Jepara
Regency with the second highest prevalence of hypertension with a percentage of 17.31%.
According to data from the Ministry of Health's Riskesdas in 2018, 32.3% did not regularly
take antihypertensive drugs and 13.3% did not take antihypertensive drugs. BPJS Kembang
Health Center membership data in December 2020, there were 2003 BPJS participants who
suffered from hypertension and not all of them were routinely controlled at the puskesmas.
This study aims to prove the relationship between the level of adherence to taking
antihypertensive drugs with blood pressure values in BPJS patients in the work area of the
Kembang Health Center, Jepara Regency. This research is a quantitative research using
correlative analytic method with cross sectional approach. The research respondents were
67 samples and taken by simple random sampling. Data were obtained from filling out the
Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) questionnaire and measuring blood
pressure. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis (Spearman rho test). The
results obtained are p value = 0.000 and a correlation coefficient of 0.613. From these
results it was concluded that there was a positive relationship between adherence to taking
antihypertensive drugs and the blood pressure value of BPJS patients in the working area
of the Kembang Health Center, Jepara Regency with a strong relationship.

ABSTRAK:
Hipertensi merupakan keadaan seseorang dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan berulang. Hasil Riskesdas 2018,
prevalensi hipertensi pada penduduk dengan umur >18 tahun mengalami peningkatan yang
signifikan dengan angka 34,1%. Kecamatan Kembang merupakan kecamatan di Kabupaten
Jepara dengan prevalensi hipertensi tertinggi kedua dengan presentase 17,31%. Menurut
data dari Riskesdas Kemenkes pada tahun 2018, sebanyak 32,3% tidak teratur dalam
mengkonsumsi obat antihipertensi dan 13,3% tidak konsumsi obat antihipertensi. Data
kepesertaan BPJS Puskesmas Kembang pada bulan Desember tahun 2020, terdapat 2003
peserta BPJS yang menderita hipertensi dan tidak semuanya kontrol secara rutin di
puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan hubungan antara tingkat
kepatuhan mengkonsumsi obat antihipertensi dengan nilai tekanan darah pada pasien BPJS
di wilayah kerja Puskesmas Kembang Kabupaten Jepara. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan cross
sectional. Responden penelitian sebanyak 67 sampel dan diambil secara simple random
sampling. Data didapatkan dari pengisian kuesioner Morisky Medication Adherence Scale
(MMAS-8) dan pengukuran tekanan darah. Data dianalisis dengan analisis univariat dan
bivariat (Uji Spearman rho). Hasil yang di dapatkan adalah nilai p = 0,000 dan koefisien
korelasi 0,613. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara
kepatuhan minum obat antihipertensi dengan nilai tekanan darah pasien BPJS di wilayah
kerja Puskesmas Kembang Kabupaten Jepara dengan kekuatan hubungan kuat.