Wahyuningtyas, Luluk (2014) Induksi kalus akasia (Acacia mangium) dengan penambahan kombinasi 2,4-D dan BAP pada media MS. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10620033 Pendahuluan.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10620033 Indonesia.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10620033 English.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10620033 Arabic.pdf Download (402kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10620033 Bab 1.pdf Download (492kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10620033 Bab 2.pdf Download (777kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10620033 Bab 3.pdf Download (431kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10620033 Bab 4.pdf Download (747kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10620033 Bab 5.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10620033 Daftar Pustaka.pdf Download (262kB) | Preview |
|
Other (Appendices)
10620033 Lampiran.rar Download (1MB) |
||
|
Text (Summary)
10620033 Rangkuman.pdf Download (362kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Akasia (Acacia mangium) adalah salah satu spesies pohon prioritas dalam penanaman Hutan Tanaman Industri (HTI) dimana kayunya sangat dibutuhkan sebagai bahan baku pulp dan kertas. Peningkatan industri pulp dan kertas yang diprediksi pada tahun 2017, meningkat hingga 26,5% yaitu 10 juta ton. Hal ini memaksa pengadaan bibit akasia secara masal. Namun pengadaan bibit akasia dengan cara perbanyakan generatif membutuhkan waktu yang lama dan hasil bibit yang tidak dapat dipastikan kualitasnya. Kultur in vitro melalui kultur kalus merupakan cara alternatif yang dapat digunakan untuk pengadaan bibit akasia secara masal dalam waktu singkat dan kualitas bibitnya dapat dipastikan. Keberhasilan kultur kalus tersebut didukung oleh adanya zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin. Auksin dan sitokinin yang biasa digunakan dalam kultur kalus adalah 2,4-D dan BAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi 2,4-D dan BAP pada media MS terhadap induksi kalus akasia (Acacia mangium).
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Mei- Agustus 2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama perlakuan konsentrasi 2,4-D (Diclorophenoxyacetic acid) yaitu 0 mg/L, 1 mg/L, 2 mg/L, dan 4 mg/L. Faktor yang kedua yaitu perlakuan konsentrasi BAP (Benzyl amino purine) yaitu 0 mg/L, 0,5 mg/L, dan 1 mg/L untuk menginduksi kalus akasia (Acacia mangium).
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan Analisis Variansi (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi 2,4-D dan BAP berpengaruh terhadap hari munculnya kalus (ρ=0,00) tapi tidak perpengaruh terhadap persentase eksplan berkalus (ρ=0,06). Kombinasi terbaik dalam menumbuhkan kalus akasia (Acacia mangium) adalah 4 mg/L 2,4-D + 0,5 mg/L BAP. Kombinasi tersebut mampu menginduksi kalus dalam waktu 33 hari dengan persentase 77,78%. Selain itu kalus yang dihasilkan berwarna putih dan bertekstur kompak.
ENGLISH:
Akasia (Acacia Mangium) is one of species of priority plants in planting industry plant forest (HTI) in which its threes are needed as the main material of pulp and papers. The development of pulp industry and papers which is predicted in 2017 raised up to 26.5% in an amount of 10 million ton, forces the supplying of akasia seed globally. However, the supplying of acacia seed in the way of generative function needs a long time period and the unguaranteed results of the seeds in the matter of quality. The way of in vitro through callus function constitutes the alternative way which can be used as supplying acacia seeds globally in short time and its quality can be guarantied. The successful of callus function is supported by the existence of the helping liquid to grow namely auksin and sitokinin. Auksin and sitokin which are usually used in callus function are 2,4-D and BAP. This study aims to know the influences of given combination 2,4-D and BAP to MS medium toward callus induction of Akasia (Acacia mangium)
This study was done in the plant tissue culture laboratory, Biology Department, the faculty of Saints and Technology, State Islamic University Maulana Malik Ibrahim, Malang from May to August, 2014. The method of the study is complete random plan with 2 factors. The first factor with the concentration treatment of 2,4-D (Diclorophenoxyacetic acid) is 0 mg/L, 1 mg/L, 2 mg/L, and 4 mg/L. The second factor with concentration treatment of BAP (Benzyl amino purine) yaitu 0 mg/L, 0,5 mg/L, and 1 mg/L to induct callus akasia (Acacia mangium)
The data was analyzed by variant (ANAVA) with further test of DMRT 5%. The results of the study show that the combining treatment of 2,4-D and BAP has a significant influence toward the appearance day (ρ=0, 00) but no influence toward the percentage of callus with explant (ρ=0,06). The best combination in growing callus akasia (Acacia mangium) is 4 mg/L, 2,4-D + 0,5 mg/L BAP. This combination is capable of inducting callus for 33 days with 77.78%. Besides, callus which was created was white and compact texture
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Kalus Akasia (Acacia mangium); 2,4-D; BAP; Callus Acacia (Acacia Mangium); 2,4-D BAP |
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0607 Plant Biology > 060703 Plant Developmental and Reproductive Biology |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih |
Date Deposited: | 14 Jul 2015 09:40 |
Last Modified: | 14 Jul 2015 09:40 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/376 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |