Haq, Muhammad Saiful (2016) Motivasi mempromosikan kerukunan umat beragama: Studi fenomenologi komunitas Gusdurian Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12410180.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Adanya kasus-kasus kekerasaan terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan mendorong berdirinya beberapa kelompok yang mempromosikan kerukunan umat beragama. Salah satunya adalah komunitas Gusdurian. Gusdurian adalah sebutan untuk para murid, pengagum, dan penerus pemikiran dan perjuangan almarhum Abdurahman Wahid (Gus Dur). Di kota Malang sendiri, adanya oknum yang intoleran terhadap keberagaman, munculnya kelompok-kelompok agama yang radikal serta anti terhadap keberagaman. Tidak banyak orang yang peduli dan peka terhadap isu kerukunan umat beragama, membuat individu maupun komunitas memilih bergabung dengan komunitas Gusdurian untuk menyuarakan toleransi. Tentu mereka yang memilih bergabung dengan komunitas Gusdurian Malang memiliki motivasi tersendiri. Motivasi terbagi atas dua, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Penelitian ini juga mencoba mengkaji motivasi yang ada pada anggota komunitas Gusdurian Malang dalam hal mempromosikan kerukunan antar umat beragama, apakah adanya sesuatu yang diharapkan sebuah reward atau memang kesadaran dan kepedulian, serta cara yang digunakan untuk mempromosikan kerukunan umat beragama di tengah masyarakat, khususnya kota Malang, sebagai bentuk output dari motivasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan motivasi intrinsik menjadi dorongan awal untuk mempromosikan kerukunan umat beragama di Gusdurian Malang. Motif ini disebabkan karena tertarik dengan figur Gus Dur dan pengalaman lintas iman yang tidak berjalan baik. Dua motif ini kemudian berdinamika dalam komunitas Gusdurian Malang yang akhirnya bertemu dengan Sembilan nilai utama Gus Dur dan konsep kerukunan umat beragama yang ada di komunitas Gusdurian Malang. Dinamika yang terjadi kemudian mengubah motivasi intrisik awal yang mempromosikan kerukunan umat beragama karena figur Gus Dur dan pengalaman lintas iman tidak berjalan baik, berubah menjadi mempromosikan kerukunan umat beragama karena perdamaian adalah buah dari proses yang panjang dan proses untuk mencapai perdamaian itu merupakan tanggung jawab yang mesti diemban sebagai manusia. Metode yang digunakan komunitas Gusdurian Malang untuk mempromosikan kerukunan umat beragama kuncinya ada melakukan dialog. Dialog dilakukan dengan 5 cara yakni menulis, komunikasi intens, silaturrahmi lintas iman, kajian lintas iman, dan jejaring dengan komunitas maupun pribadi.
ENGLISH:
The existence of harrashment cases on religion and belief freedom trigger some groups to promote religious believers peace. One of them is Gusdurian Community. Gusdurian is a call to the students, the admirers, and the thought and the struggle generations of the deceased Abdurahman Wahid (Gus Dur). In Malang itself, there are some intollerant groups on diversity and some radical religious and anti-diversity groups. Many people do not care and be sensitive toward the issue of religion believers peace, so that it makes individuals or groups to join Gusdurian in order to promote tolerance. They absolutely have motivation in joining it. Basically, motivation is divided into two folds: internal and external motivation.
The present research also attempts to investigate the motivation of the members Gusdurian Community Malang in terms of promoting religious believers peace, whether there is something which is expected like reward or it is indeed awareness and care, and the way used in promoting religious believers peace in the society, especially Malang, as the output of the so-called motivation.
The result of this research show that internal motivation became the first trigger to promote the religious believers peace in Gusdurian Community Malang. It was caused by they were interested in the figure of Gus Dur and the interfaith experience which did not go well. These two motives, then, grew dynamically in Gusdurian Community Malang which finally met the nine main values of Gus Dur and the concept of religious believers peace in Gusdurian Community Malang. The dynamic which happened, then, changed the first internal motivation which promoted religious believers peace because of Gus Dur's figure and the interfaith experience which did not go well, changed into promoting the religious believers peace because of harmony is the gift from the long processes and the processes to make the harmony is the human beings' responsibilities. The key method used in Gusdurian Community Malang to promote religious believers peace is the dialog. The dialog can be done in 5 ways: writing, intensive communication, interfaith gathering, interfaith discussion, and community or individual networking.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahpur, Mohammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Motivasi; Kerukunan Umat Beragama; Gusdurian Malang; Motivation; Religious Believers Peace | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 25 Jul 2016 16:16 | ||||||
Last Modified: | 25 Jul 2016 16:16 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/3742 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |