Taufik, Muhamad (2015) Perancangan pesantren budaya di Tumpang Kabupaten Malang: Tema arsitektur nusantara. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
10660075.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (9MB) |
![]() |
Other (Appendices)
106600075.rar - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (56MB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA:
Sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran dan perjuangan pesantren. Sejak masa awal kedatangan Islam, terutama pada masa walisongo hingga masa penjajahan belanda,masa kemerdekan hingga kini, persantren telah menyumbang sejuta jasa yg tak ternilai harganya bagi Indonesia terutama kepada pengembangan agama Islam.
Pesantren adalah salah satu pendidikan yang hanya ada di Indonesia yang telah berkembang dari generasi ke generasi sehingga banyak mengalami perubahan dalam metode pengajarannya, dari mulai pesantren salafiyah yang hanya di ajarkan kitab-kitab klasik saja dengan metode belajar yang sangat sederhana sampai kepada pesantren modern yang sudah jauh lebih banyak lagi dengan metode pembelajarannya yang sudah sangat modern. Pesantren juga sejak dulu sampai sekarang sudah melekat di masyarakat Indonesia. Di semua kalangan, baik kalangan tua, muda ataupun anak-anak. Begitu besarnya peran pesantren di masyarakat Indonesia karena pesantren satu-satunya lembaga pendididkan yang sudah terbukti dan mampu dari dulu sampai sekarang untuk mencetak manusia-manusia yang berkualitas dengan mempunyai akhlakulkarimah yang sudah tersebar di segala penjuru negeri ini.
Nurcholis Madjid dalam buku beliau yang berjudul Bilik-Bilik Pesantren (Paramadina-Jakarta, 1997) menyebutkan, bahwa pesantren mengandung makna keislaman sekaligus keaslian Indonesia. Kata “pesantren” mengandung pengertian sebagai tempat para santri atau murid pesantren, sedangkan kata “santri” diduga berasal dari istilah sansekerta “sastri” yang berarti “melek huruf”, atau dari bahasa Jawa “cantrik” yang berarti orang yang mengikuti gurunya kemanapun pergi. Dari sini kita memahami bahwa pesantren setidaknya memiliki tiga unsur yaitu Santri, Kyai, dan Asrama.
Begitu besarnya pengaruh pesantren di kalangan masyarakat, hingga tidak ada matinya dari zaman dulu sampai sekarang selalu exis untuk menunjukan keberadaannya, di mana-mana banyak berdiri pesantren baik yang salafiyah ataupun yang modern, itulah betapa pentingnya pesantren. Untuk pesantren budaya dalam hal ini yaitu menyatukan antara budaya pesantren dengan budaya masyarakat lokal agar semunya menjadi harmonis.
ENGLISH:
Indonesia’s history can noy be sparated from the role and strugel of Islamic boarding school. Since the early day of arrival from islam, especially during walisongo to Duch colonial period, a period of independence until now, Islamic boarding school have contributed a million services that are priceless for Iindonesia, especially to the development of Islam.
Islamic boarding school is one of education that exists only in Indonesia, which has evolved from generation so many changes in teaching methods, ranging from salafiyah that only taught the classis book with simple learning methods to Islamic modern boarding school already much more with modern learning methodologu. Islamic boarding school dan been embedded in Indonesian society until to day. In all people, both among the erderly, young or children. Once the magnitude of the role of Islamic boarding school in Indonesia since the only institution that has been proven capable in creating quality of human being with good attitude that have already spread all over the country.
Nurcholish Madjid in his book entitled of pesantren (-bilik Pesantren) (Paramedina-Jakarta, 1997) said that the meaning of Islamic boarding school as well authenticity of Indonesia. The word “school (pesantren )” has the meaning as a place where student or pupils of Islamic boarding school, while the word “ students (santri)” supposedly comes from the term Sanskrit “Sastri” which means “literate(melek huruf)”, or from the java language “cantrik” meaning those who follow their techers wherever go. From this understood that school have at least three elements, namely Pupils, Teacher and Dormitory.
So the great influence of Islamic boarding school in the community, so there is no death from ancient times until now to indicate it’s presence, everywhere many of Islamic boarding school either at traditional or modern, that’s how important the Islamic boarding school. For Islamic cultural in this case that unites the Islamic boarding school culture with the culture of the local communities in order to be harmonious of appearance.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahmah, Sukmayati and Gautama, Achmad Gat | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Pesantren Budaya; Arsitektur Nusantara ; Cultural Boarding School; Archipelago Architecture | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Ratih Novitasari | |||||||||
Date Deposited: | 25 Jul 2016 16:19 | |||||||||
Last Modified: | 25 Jul 2016 16:19 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/3707 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |