Firdiansyah, Muhammad Wildan (2022) Retribusi rumah potong hewan Kabupaten Lamongan berdasarkan Pasal 8 Perda No 8 Tahun 2015 tinjauan Maslahah Mursalah: Studi di rumah potong Hewan Lamongan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
16230052.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Dalam hal mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya, Kabupaten Lamongan sebagai daerah otonom dapat menarik pajak dan retribusi kepada masyarakatnya sebagaimana telah diatur pada UU PDRD. Rumah potong hewan termasuk satu dari sekian objek yang dapat dikenakan retribusi. Pemkab Lamongan sendiri menetapkan Perda No. 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Perda No. 22 Tahun 2010 Tentang Retribusi Rumah Potong Hewan sebagai dasar hukum pengenaan retribusi atas layanan RPH. Selain untuk menambah pemasukan daerah, pengenaan retribusi atas layanan RPH ini juga dimaksudkan untuk menjamin tersedianya komoditas pangan yang sehat terutama yang berasal dari hewan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif pelaksanaan dari perda tersebut terutama pasal 8 mengenai tarif retribusi dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan retribusi rumah hewan milik serta ditinjau dengan maslahah mursalah sebagai perbandingan dalam hukum Islam. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat di Kabupaten Lamongan. Jenis penelitian ini menggunakan empiris yakni terjun langsung ke lapangan dengan pendekatan yuridis sosiologis. Data primer yang digunakan yaitu hasil wawancara dengan Kepala UPT RPH, Kasi Kesmavet dan Obat Hewan Disnakkeswan, petugas RPH dan jagal serta beberapa peternak sapi yang ada di Kabupaten Lamongan, dan data sekunder yang berpa kata-kata, sumber data tertulis, maupun foto. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perda No. 8 Tahun 2015 tidak terlaksana maksimal. Tarif mahal yang dikenakan untuk setiap layanan yang ada di rumah potong hewan ternyata berdampak pada tidak maksimalnya pendapatan retribusi yang dihasilkan. Hal tesebut juga membuat adanya potensi pelanggaran atas peraturan perundang-undangan lain seperti larangan untuk menyembelih ternak di luar RPH, larangan menyembelih ternak betina produktif, hingga kewajiban pemerintah untuk menjamin produk hewan. Tarif retribusi RPH yang mahal ini dalam tinjauan islam, maka tidak dapat dikategorikan sebagai maslahah mursalah karena tidak tidak memenuhi syarat yaitu kemaslahatan bersifat hakiki dan kemaslahatan bersifat umum.
ABSTRACT
In terms of managing the government and the interests of its people, Lamongan Regency as an autonomous region can collect taxes and retribution to its people as regulated in the Law on Regional Taxes and Retribution. Slaughterhouse is one of the objects that can be subject to retribution. The Lamongan Government itself stipulates Regional Regulation No. 8 of 2015 concerning Amendments to Regional Regulation No. 22 of 2010 concerning Slaughterhouse Retribution as the legal basis for imposing ret on Slaughterhouse services. In addition to increasing regional income, the imposition of retribution on Slaughterhouse services is also intended to ensure the availability of healthy food commodities, especially those from livestock. This study aims to find out how effective the implementation of the regulation, especially Article 8 regarding retribution rates, is to find out the factors that influence the implementation of the levy policy for animal-owned houses and are reviewed with maslahah mursalah as a comparison in Islamic law. This research was conducted in several places in Lamongan Regency. This type of research uses empirical, namely going directly to the field with a sociological juridical approach. The primary data used are the results of interviews with the Head of the Slaughterhouse Technical Implementation Unit, the Head of Veterinary Health and Veterinary Medicine of the Animal Husbandry and Animal Health Service, Slaughterhouse and slaughterhouse officers and several cattle breeders in Lamongan, and secondary data which says: words, written data sources, and photos. The results of this study indicate that Regional Regulation No. 8 of 2015 was not implemented optimally. The high charged for each service at the abattoir turned out to have an impact on the resulting retribution income not being maximized. This also creates the potential for violations of other laws and regulations, such as the prohibition on slaughtering livestock outside the Slaughterhouse, the prohibition on slaughtering productive female livestock, and the government's obligation to guarantee animal products. This expensive slaughterhouse levy rate, in an Islamic perspective, cannot be categorized as maslahah mursalah because it does not meet the requirements, namely the benefit is essential and the benefit is general.
مستخلص البحث
ةلقتسم ةقطنمك يسنيجر نانجوملا نكيم ، اهبعش لحاصم ىلع ظافلحاو ةموكلحا ةرادلإ نم خلسلما .ةيميلقلإا ءازلجا بئارض نوناق همظني امك اهبعش ىلع موسرلاو بئارضلا ليصتحيشلأا ءا .موسرلل ةضرع نوكت نأ نكيم تيلا .لا ةيميلقإ ةحئلا يسنيجر ناغنوملا ةموكح تردصأ8 ماع 2015 قلعتت تيلا مقر ةيللمحا ةحئلالا ىلع تلايدعتلاب22 ةنسل2010 لخاسلما ءازج نأشب .خلسلما تامدخ ىلع موسرلا ضرفل نيوناق ساسأك نإف ، يميلقلإا لخدلا ةدايز لىإ ةفاضلإاب ضرف ا رفاوت نامض لىإ ا ً ضيأ فدهي لخاسلما تامدخ ىلع موسرلال ةصاخو ، ةيحصلا ةيئاذغلا علسل تيل .ةيشالما نم تيأت ةدالما ةصاخو ، ةيميلقلإا حئاوللا ذيفنت ةيلعاف ىدم ديدتح لىإ ةساردلا هذه فدته8 ةقلعتلما ف ةسايس ذيفنت ىلع رثؤت تيلا لماوعلا ةفرعمو ، بئارضلا تلادعبم ثيح نم تاناويلحا تيب موسر ضر ةقطنم في نكامأ ةدع في ثحبلا اذه ءارجإ تم .ةيملاسلإا ةعيرشلا في ةنراقمك ةلسرلما ةحلصلما .يعامتجا نيوناق جهنبم ناديلما لىإ ةرشابم باهذلا يأ ، بييرجتلا ثحبلا اذه مدختسي .نانجوملا ئر عم تلاباقلما جئاتن يه ةمدختسلما ةيلولأا تانايبلا سيئرو ، لخاسلما في نيفلا ذيفنتلا ةدحو سي ةفاضلإاب رزالمجاو لخاسلماو ، ناويلحا ةحصو ناويلحا ةيبرت ةرادإ في يرطيبلا بطلاو ةماعلا ةيرطيبلا ةحصلا رداصمو تاملكلا رهظت تيلا ةيوناثلا تانايبلاو .نانجوملا ةقطنم في ةيشالما بيرم نم ديدعلا لىإ روصلاو ةبوتكلما تانايبلا. مقر .لا ةيميلقلإا ةحئلالا نأ لىإ يرشت ةساردلا هذه جئاتن8 ماعل2015 هذيفنت متي لم ديلوت متي هنأ نيعت خلسلما في ةمدقم ةمدخ لك ىلع ةضورفلما ةعفترلما تافيرعتلا نإ .لثملأا لكشلاب ىرخلأا حئاوللاو ينناوقلا كاهتنا لامتحا لىإ ا ً ضيأ كلذ يدؤيو .طقف يرغص يئازج لخد رظح لثم .ةيناويلحا تاجتنلما نامضب ةموكلحا مازتلاو ، ةجتنلما يشاولما حبذ رظحو ، خلسلما جراخ يشاولما حبذ
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Kadir, Abdul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Retribusi; Peraturan Daerah; Rumah Potong Hewan; Maslahah Mursalah; Retribution; Regional Regulation; Slaugtherhouses; Maslahah Mursalah; رسوم; اللائحة الإقليمية; المسلخ; المصلحة المرسلة | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180108 Constitutional Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified |
||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Tata Negara | ||||||
Depositing User: | Muhammad Wildan Firdiansyah | ||||||
Date Deposited: | 22 Jul 2022 13:27 | ||||||
Last Modified: | 03 Apr 2023 10:57 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/37020 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |