Annisa, Annisa (2014) Pandangan tokoh agama, adat dan pemerintah terhadap wali adhol adat masibiri (kawin lari): Studi kasus di Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate Maluku Utara. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10210079 Pendahuluan.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10210079 Indonesia.pdf Download (97kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10210079 Inggris.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10210079 Arab.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10210079 Bab 1.pdf Download (424kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10210079 Bab 2.pdf Download (476kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10210079 Bab 3.pdf Download (343kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10210079 Bab 4.pdf Download (456kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10210079 Bab 5.pdf Download (190kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10210079 Daftar Pustaka.pdf Download (148kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
10210079 Lampiran.pdf Download (467kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Wali nikah memiliki peranan yang cukup signifikan dan urgen, bahkan dalam salah satu hadits diriwayatkan bahwa tidak sah nikah seseorang bila tidak ada wali nikahnya. Jika seorang wali menjadi adhol dan enggan menikahkan anaknya maka hak kewalian berpindah pada wali nasab yang lainnya. Pindahnya kewalian kepada wali hakim bila seluruh wali tidak ada atau wali qarib pun dalam keadaan enggan menikahkan. Di daerah Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Maluku Utara banyak hal yang memperlihatkan terjadinya kawin lari apabila walinya adhal. Penentuan perpindahan wali ini tidak berdasarkan urutan derajat wali nasabnya lagi melainkan langsung kepada wali hakim.
Melihat keadaan seperti ini, maka peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan (1) untuk mengetahui pandangan para tokoh terhadap wali adhal atas adat masibiri dan (2) alasan para orang tua menolak menikahkan anak perempuannya.
Agar penelitian ini berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma alamiah yang bersumber pada pandangan para tokoh agama, tokoh adat dan pemerintah yang dalam hal ini pemerintah yang dimaksud ialah pejabat KUA Kecamatan Pulau Ternate terhadap wali adhal atas adat maibiri (kawin lari) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian field research. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan dokumentasi. Adapun mengenai metode pengumpulan analisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Adapun hasil penelitian dari penelitian ini yaitu pertama, menikah dengan menggunakan wali hakim bisa dilakukan jika wali nasab enggan menikahkan anaknya karena alasan-alasan yang sesuai dengan ketentuan syar’i namun terlebih dahulu dimusyawarahkan secara baik-baik dengan walinya untuk menjaga keutuhan keluarga dan tidak boleh menempuh jalan pintas dengan menggunakan wali hakim jika wali nasab wanita masih ada karena tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku Kedua alasan orang tua menolak menikahkan anaknya karena beberapa faktor yaitu 1) Persoalan silsilah keturunan dan moralitas pelamar. 2) Marga. 3) Anak masih menempuh pendidikan.
ENGLISH:
Marriage guardian or wali has a significant and important role. In a hadith, the marriage of a woman who marries without the consent of her guardians is void. If a guardian or walirefuseto marry off his daughter, he loses his right to another wali. The right can be taken by wali hakim or judge guardian when a woman has no wali or her waliqarib refuses to endorse a marriage. InSulamadaha,Pulau Ternate, Maluku Utara runaway marriage often occurs when the waliagainststhe marriage. The couple tends to directly appoint wali hakim and overlook the wali order.
Having seen the situation, the researcher aims to (1) find out the perspective of ulama, custom figures and the government onwaliadhalofmasibiriand (2) the parents’ reason to refuse marrying off their daughters.
In the study, the researcher employs anatural paradigmfrom the perspectives of ulama, custom figuresand the government on waliadhal of masibiri. The government in the context refers to Assistant Registrar of KUA Pulau Ternate. The study employs a qualitative approach and it is a field research. The data collection consists of interview and documentation.To analyze the data, the researcher employs a qualitative descriptive analysis.
The results of the study showthree conclusions. First,it is allowed toget married by appointing wali hakim when wali refuses to endorse the marriage due to Islamic reason. The appointing should be discussed first to avoid family dispute and, it is forbidden to appoint wali hakim when a woman still has wali since it violates the law. Second , parents refuse to marry of their daughters due to severalfactors, namely 1) nasab problems and bridegroom’s morals. 2) Clan. 3) The daughter is a student.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Pandangan; Tokoh Agama; Tokoh Adat; Pemerintah; Wali Adhol; Masibiri (Kawin Lari); Perspective; Ulama; Custom Figures; Government; WaliAdhal; Masibiri (Runaway Marriage) |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012805 Wali & Saksi |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Saputra Edi |
Date Deposited: | 14 Jul 2015 11:20 |
Last Modified: | 14 Jul 2015 11:20 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/368 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |