Hamid, Arif Firmansyah (2022) Penerapan pasal 21 PMA nomor 20 tahun 2019 tentang kartu nikah digital di KUA Kecamatan Tumpang perspektif teori Utilitarianisme Hukum. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
18210014.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Kartu Nikah Digital merupakan sebuah inovasi layanan pencatatan pernikahan yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia per Agustus 2021 melalui Surat Edaran Ditjen Bimas Islam Nomor B-2361/Dt.III.II/Pw.01/07/2021. Keberadaan kartu nikah digital ini menggantikan kartu nikah fisik yang telah diluncurkan sejak akhir tahun 2018. Namun dalam aturan tentang kartu nikah digital ini tidak memuat secara rinci terkait bentuk dan spesifikasinya sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. Disisi lain penerapan kartu nikah dalam bentuk fisik pada masa sebelumnya belum merata sehingga berpotensi menimbulkan ketidakadilan pelayanan. Oleh karena itu dalam penelitian ini difokuskan untuk mengkaji penerapan penerbitan kartu nikah digital di KUA Kecamatan Tumpang yang kemudian dianalisis dengan teori utilitarianisme hukum Rudolf Von Jhering.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis administratif yang dilakukan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tumpang dengan pendekatan kualitatif. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi. Kemudian data tersebut perkuat dengan sumber data sekunder. Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap diantaranya pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerbitan kartu nikah digital ini secara pengadaannya memberikan lebih banyak manfaat yang membuatnya penting dan mendesak untuk diterbitkan. Penerbitan kartu nikah digital ini menciptakan keadilan pelayanan bagi masyarakat. Sebab pengadaannya tidak bergantung pada ketersediaan alat pencetak di KUA masing-masing wilayah. Selain itu bisa menghemat pengeluaran Kementerian Agama serta bentuknya yang ringkas mudah untuk disimpan dan dibawa berpergian. Oleh karenanya pengadaan kartu nikah digital ini sejalan dengan teori utilitarianisme Rudolf Von Jhering yang mengatakan tujuan hukum adalah untuk melindungi kepentingan, kepentingan yang dimaksud adalah pengejaran terhadap kebahagiaan/kemanfaatan sebesar-besarnya dan menghindari kesusahan. Namun kurangnya informasi dan sosialisasi tentang digitalisasi kartu nikah ini menurut beberapa masyarakat membuat mereka kurang paham terkait keberadaan dan fungsi kartu nikah digital ini. Sehingga kemanfaatan yang ditimbulkan kurang maksimal.
ABSTRACT
The Digital Marriage Card is an innovative marriage registration service issued by the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia as of August 2021 through the Circular of the Directorate General of Islamic Guidance Number B-2361/Dt.III.II/Pw.01/07/2021. The existence of this digital marriage card replaces the physical marriage card which has been launched since the end of 2018. Even though the implementation of the physical marriage card is relatively short and its distribution is not evenly distributed throughout the KUA and the budget that has been used is also not small. On the other hand, it is also necessary to question the readiness of the community to face the digitization of this marriage card. Therefore, this research is focused on exploring the urgencies behind the issuance of digital marriage cards which are then analyzed with Rudolf Von Jhering's theory of legal utilitarianism.
This study uses administrative juridical conducted at the Office of Religious Affairs in Tumpang District with a qualitative approach. The datasets used in this study were obtained through interviews, documentation, and observation. Then the data is strengthened with secondary data sources. The data analysis method in this study was carried out in several stages, including data examination, classification, verification, analysis, and conclusions.
The results of the study show that the issuance of this digital marriage card provides more benefits, which makes it important and urgent to issue. The issuance of this digital marriage card creates fairness of service for the community. This is because the procurement does not depend on the availability of printers at the KUA of each region. In addition, the issuance of this digital marriage card can save the Ministry of Religion's expenses, and its compact form is easy to store and carry when traveling. Therefore, the issuance of digital marriage cards is in line with Rudolf Von Jhering's theory of utilitarianism, which says that the purpose of the law is to protect interests. However, according to some people, the lack of information and socialization about the digitization of marriage cards has made them less aware of the existence and function of this digital marriage card. So that the benefits generated are not maximal.
مستخلص البحث
بطاقة الزواج الرقمية النفعية هي ابتكار لخدمة تسجيل الزواج الصادرة عن وزارة الدين في جمهورية إندونيسيا اعتبارًا من أغسطس 2021 من خلال تعميم المديرية العامة للمجتمع الإسلامي رقم التوجيه B-2361/Dt.III.II/Pw.01/07/2021. يحل وجود بطاقة الزواج الرقمية هذه محل بطاقة الزواج الفعلي التي تم إطلاقها منذ نهاية عام 2018. على الرغم من أن تنفيذ بطاقة الزواج الفعلي قصير نسبيًا وتوزيعها غير موزع بالتساوي في جميع أنحاء مكتب الشؤون الدينية والميزانية التي تم اعتمادها. المستخدمة هي أيضا ليست صغيرة. من ناحية أخرى، من الضروري أيضًا التشكيك في مدى استعداد المجتمع لمواجهة رقمنة بطاقة الزواج. لذلك، يركز هذا البحث على استكشاف الإلحاح وراء إصدار بطاقات الزواج الرقمية التي يتم تحليلها بعد ذلك باستخدام نظرية النفعية القانونية لرودولف فون جيرينغ.
تستخدم هذا البحث نوع البحث التجريبي الذي تم إجراؤه في مكتب الشؤون الدينية في مقاطعة تومبانغ بنهج نوعي. تم الحصول على البيانات المستخدمة في هذا البحث من خلال المقابلات والتوثيق والملاحظة. ثم يتم تعزيز البيانات بمصادر البيانات الثانوية. تم تنفيذ أسلوب تحليل البيانات في هذا البحث على عدة مراحل تشمل فحص البيانات وتصنيفها والتحقق منها وتحليلها والاستنتاجات.
وأظهرت النتائج أن إصدار بطاقة الزواج الرقمية هذه قدم المزيد من المزايا مما جعل إصدارها أمرًا مهمًا وعاجلًا. يؤدي إصدار بطاقة الزواج الرقمية هذه إلى عدالة الخدمة للمجتمع. وذلك لأن الشراء لا يعتمد على توافر الطابعات في مكتب الشؤون الدينية في كل منطقة. بالإضافة إلى ذلك، فإن إصدار بطاقة الزواج الرقمية هذه يمكن أن يوفر نفقات وزارة الأديان، كما أن شكلها المضغوط يسهل تخزينه وحمله أثناء السفر. لذلك، يتماشى إصدار بطاقات الزواج الرقمية مع نظرية النفعية لرودولف فون جيرينغ التي تنص على أن الغرض من القانون هو حماية المصالح. ومع ذلك، وفقًا لبعض الناس، فإن الافتقار إلى المعلومات والتنشئة الاجتماعية حول رقمنة بطاقات الزواج جعلهم أقل وعياً بوجود بطاقة الزواج الرقمية هذه ووظيفتها. حتى لا تكون الفوائد المتولدة هي الحد الأقصى.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Adityo, Rayno Dwi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | kartu nikah digital; utilitarianisme; rudolf von jhering; digital marriage card; utilitarianism; rudolf von jhering; بطاقة الزواج الرقمية; مذهب المنفعة; رودولف فون جيرينغ | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180103 Administrative Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180122 Legal Theory, Jurisprudence and Legal Interpretation |
||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Arif Firmansyah Hamid | ||||||
Date Deposited: | 01 Jul 2022 14:05 | ||||||
Last Modified: | 01 Jul 2022 14:05 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/36563 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |