The implementation of the concept of fairness of one roof- polygamous family in the perspective of Imam Syafi’i : Study at Jrengik Sampang District

ABSTRACT

The requirement for polygamy in Islamic law is to be fair to all wives. The implementation of fairness in polygamy must be done. a Fiqh expert such as Imam Syafii said the concept of fairness in polygamy is only based on external behaviour such as maintenance (feeding, clothing, shelter, services and others) and division of time. Husbands must provide proper feeding, clothing and shelter to each wife and children without jealousy and conflict. However, it may be that the husband gathers all his wives and children in the same dwelling, but all of them the pleasure of one another. The case is currently happening in the Jrengik sub-district, Sampang district. There are three polygamous marriage families in Jrengik District, Sampang Regency. Thus, the implementation of fairness in a one-roof polygamous marriage needs analysis. This study aimed to determine whether the implementation of fairness in one-roof polygamous families in the Jrengik sub-district followed Imam Syafii's concept of fairness.

This research is an empirical research that uses a qualitative approach, the data sources used are primary and secondary data sources. The primary data source is the result of interviews conducted with three polygamous families under one roof in Jrengik sub-district. Secondary data sources are other supporting documents such as marriage certificates and books and journals about the concept of fairness according to Imam Safii.

The results of this study indicate that polygamous marriage practitioners interpret fairness in a polygamous family as a necessity by making all wives equal without exaggeration. Likewise, the implementation of fairness in the one-roof polygamous family in Jrengik sub-district has been going well. The husband has implemented fairness in the fulfillment of maintenance or the division of time between wives according to the husband's ability. The implementation of fairness in matters of maintenance and division of time with all wives is carried out by the husband by not giving / sharing according to the provisions but according to needs, and others do it in a way that is in accordance with Islamic provisions by dividing / arranging according to a schedule.

ABSTRAK

Hukum Islam menyaratkan orang-orang yang hendak poligami untuk mampu berlaku adil kepada semua istrinya. Menurut Imam Syafii keadilan poligami hanya pada perilaku lahiriyah saja seperti nafkah (makanan, pakaian, tempat tinggal) dan pembagian waktu. Suami harus memberikan makanan, pakaian dan tempat tinggal untuk masing-masing istri demi memberi rasa aman dan menjaga terhindar dari rasa iri antar istri. namun hal yang mungkin jika suami menempatkan semua istrinya dalam satu tempat tinggal jika semua istrinya rela dan kasus itu terjadi di kecamatan jrengik kabupaten sampang. Kasus ini sudah ada di tiga keluaga di kecam atan jrengik kabupaten sampang. Maka dengan demikian, implementasi keadilan dalam kelurga poligai satu atap perlu teliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi keadilan dalam keluarga poligami satu atap di kecamatan jrengik sudah sesuai dengan menurut konsep keadilan Imam Syafii atau tidak.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian empiris yang menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berupa hasil wawancara yang dilakukan kepada pasangan tiga keluarga poligami satu atap di kecamatan jrengik. Sumber data sekunder dokumen pendukung lain seperti surat nikah serta buku-buku dan jurnal tentang konsep keadilan menurut Imam Syafi’i.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaku pernikahan poligami mengartikan keadilan dalam keluarga poligami sebagai keharusan dengan mensamaratakan semua dalam hal lahiriyah kepada semua istri tanpa ada yang dilebihkan. Begitu juga, penerapan keadilan di dalam keluarga poligami satu atap di kecamatan jrengik sudah berjalan dengan baik. Suami telah penerapkan keadian dalam pemenuhan nafkah ataupun pembagian waktu antara istri sesuai dengan kemapuan suami. Implementasi keadilan dalam urusan nafkah dan pembagian waktu bersama dilakukan suami dengan cara tidak memberi/ membagi sesuai ketentuan melainkan dengan keperluan, dan yang lain melakukan dengan cara sesuai dengan ketentuan Islam dengan membagi/ Menyusun sesuai jadwal.

مستخلص البحث

شرط الإسلام إقامة العدل في تعدد الزوجات. عند الشافعي عدل تعدد الزوجات يجب في الظاهرية كإعطاء النفقة و القسامة. فينبغي على الزوج ان يعطي كلهن المطعومات، والمسكنة، والملابس تماما لقوي السكينة و ترك الحسد بينهن. وتجوز على الزوج إقامة الزوجات في الدار الواحد برضائهن كما تجرى في منطقة جارىغيك سمفانج ثلاثة المسألة. لذلك التفت الباحث تعدد الزوجات في جارىغيك بإعتبار العبارة المذكورة تحليلا على تطبيق عدل الزوج.

ونوع البحث هو البحث التجريبي بمقاربة النوعي، ومراجع البحث تحتوى على مراجع الأساسية و مراجع الثانوية. اما مراجع الأساسية تصدر من محاولة بين الباحث وثلاث الزوجين في جارىغيك ، و مراجع الثانوية تصدر من الدفاتر ومجلة البحوث التى تتعلق بموضع البحث.

وثمرة البحث تدل على ان اقامة العدل في تعدد الزوجات هي التزام استواء حق الزوجة بلا اختلاف بينهن. وتطبيق العدل في جاريغك كما ذكر يجرى بإعتدال. وقد توافر الزوج اقامة العدل في المسألة المذكرة بإعتبار احتياج الزوجات أو القواعد الشرعية حيث كانت بإستطاعه.