Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kenakalan remaja pada siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong

INDONESIA:

Kenakalan remaja adalah salah satu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Saat ini, kenakalan remaja sangat mengkhawatirkan di kalangan masyarakat dikarenakan kenakalan remaja telah semakin merebak di berbagai lingkungan. Maka dari itu, dibutuhkannya suatu perubahan dalam diri remaja dengan mengembangkan kecerdasan spiritualnya. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas. Individu yang masuk dalam kategori memiliki kecerdasan spiritual biasanya memiliki kepedulian terhadap sesama. Kecerdasan spiritual dibutuhkan oleh setiap individu dalam menjalani kehidupan, termasuk remaja. Kecerdasan spiritual merepresentasikan motif dasar individu dalam pencarian makna sebagai makhluk.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kenakalan remaja. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong, diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan dua skala, diantaranya kecerdasan spiritual dan kenakalan remaja. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Hasil perhitungan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 porong memiliki tingkat kecerdasan spiritual kategori sedang dengan persentase 98,2% dan memiliki tingakt kenakalan remaja kategori sedang dengan persentase 98,2%. Analisis regresi sederhana yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel kecerdasan spiritual terhadap kenakalan remaja dengan nilai signifikan p < 0,05.

ENGLISH:

Juvenile delinquency is one of the acts that violates norms, rules or laws in society which is committed at the age of adolescence or the transition during childhood and adulthood. Currently, juvenile delinquency is very worrying in society because juvenile delinquency has been increasingly prevalent in various environments. Therefore, a change in adolescents
is needed by developing their spiritual intelligence. Spiritual intelligence is the intelligence to place behavior and life in a broader context of meaning. Individuals who fall into the category of having spiritual intelligence usually have concern for others. Spiritual intelligence is needed by every individual in living life, including adolescents. Spiritual
intelligence represents the basic motive of the individual in the search for meaning as a being.

This study aims to determine whether there is an effect of spiritual intelligence on juvenile delinquency. The subjects of this study were students of SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong, taken using the simple random sampling technique. The measuring instrument in this study uses two scales, including spiritual intelligence and juvenile delinquency. Theanalysis used is simple regression analysis.

The results of this study indicate that students of SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong have a moderate level of spiritual intelligence with a percentage of 98.2% and have a moderate level of juvenile delinquency with a percentage of 98.2%. The simple regression analysis obtained shows that there is a significant influence between the spiritual intelligence
variable on juvenile delinquency with a significant value of p <0.05.