Perancangan pusat konservasi elang jawa di Tahura R. Soerjo Kota Batu Arsitektur Ekologi

INDONESIA:

Elang Jawa merupakan spesies burung endemic di pulau Jawa yang menghadapi resiko kepunahan karena berkurangnya habitat yang telah banyak berubah peruntukannya sebagai sawah dan masih maraknya perburuan untuk perdagangan satwa. Spesies ini dikategorikan ke dalam satwa "terancam punah" di Buku Data Merah. Spesies burung yang sangat karismatik ini dapat mewakili contoh habitat dan ekosistem hutan dan nilai penting keanekaragaman hayati di Jawa. Habitat yang rusak membuat mangsa Elang Jawa semakin berkurang. Penggunaan pestisida kimia berlebihan dilahan pertanian yang berbatasan dengan hutan, turut mempengaruhi keberadaannya. Dalam Agama islam pun dijelaskan bahwa manusia sebagai makhluk Allah SWT. yang termulia diperintahkan untuk selalu berbuat baik dan dilarang untuk berbuat kerusakan di atas bumi, sebagaimana firman-Nya dalam QS. al-Qashash (28): 77 "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

Oleh karena itu, perancangan pusat konservasi ini menggunakan metode Arsitektur Ekologi, atau dengan kata lain melakukan perancangan dengan mengutamakan unsur lingkungan. Metode ini di ambil karena faktor utama yang menjadi penyebab kepunahan spesies Elang Jawa ini adalah faktor lingkungan dan faktor habitat yang sudah mulai rusak karena alih fungsi lahan menjadi sawah dan juga maraknya penebangan liar spesies pohon-pohon yang menjadi sarang dari spesies Elang Jawa.

ENGLISH:

Java Eagle is a bird species endemic to the island of Java at risk of extinction due to habitat loss that has changed its designation as the fields and rampant poaching for the pet trade. This species is classified into species "endangered" in the Red Data Book. Very charismatic bird species may represent examples of habitat and forest ecosystems and the importance of biodiversity in Java. Degraded habitats make Java Eagles prey on the wane. Excessive use of chemical pesticides on agricultural land bordering the forest, also influence its existence.In the Islamic religion was described that man as a creature of Allah. noblest commanded to do good and forbidden to do mischief on the earth, as His word in QS. al-Qasas (28): 77 "And look at what God has given to you (happiness) in the Hereafter, and do not forget bahagianmu of (keni'matan) world and do good (to others) as Allah has been good to you, and seek not mischief on the ( face) of the earth. Allah loves not those who do mischief. "

Therefore, the design of this conservation center using Ecological Architecture, or in other words to do the design with emphasis on the environmental elements. This method is taken as the main factor that causes this Javanese eagle species extinction is habitat factors and environmental factors that have been damaged due to land conversion into rice paddies as well as illegal logging species of trees has become a nest of Javanese eagle species