Siddiq, M. Hafidz (2014) Kontekstualisasi surat An-Nisa’ ayat 34: Studi komparasi pemikiran tafsir Buya Hamka dan M. Quraish Shihab. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
09210011 Pendahuluan.pdf Download (414kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
09210011 Indonesia.pdf Download (251kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
09210011 English.pdf Download (216kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
09210011 Arabic.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
09210011 Bab 1.pdf Download (469kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
09210011 Bab 2.pdf Download (609kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
09210011 Bab 3.pdf Download (492kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
09210011 Bab 4.pdf Download (562kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
09210011 Bab 5.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text (References)
09210011 Daftar Pustaka.pdf Download (223kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
09210011 Lampiran.pdf Download (232kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Al-Qur’an sendiri telah, sedang, dan akan selalu di tafsirkan. Al-Quran memberikan kemungkinan-kemungkinan arti yang tak terbatas. Dengan demikian ayat selalu terbuka untuk interpretasi baru, tidak pernah pasti dan tertutup dalam interpretasi tunggal.
Salah satu tema yang berkembang dalam dunia tafsir dan ilmu tafsir adalah bagaimana memahami al-Qur’an secara kontekstual. Di antara sekian banyak mufassir yang menafsirkan al-Qur’an dalam konteks keindonesiaan adalah Buya Hamka dan M.Quraish Shihab yang akan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini. Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yang pertama adalah menganalisis persamaan dan perbedaan penafsiran Buya Hamka dan M.Quraish Shihab dalam surat an-Nisa’ ayat 34 dari segi substansinya. Dan yang kedua adalah menganalisis metode tafsir yang digunakan Buya Hamka dan M.Quraish Shihab.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber (data) primer, sehingga lebih sebagai penelitian dokumenter (documentary research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis), yaitu menggambarkan secara umum tentang objek yang akan diteliti.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dilihat dari segi substansinya, Buya Hamka dan M.Quraish Shihab sama-sama menjelaskan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan. Sedangkan perbedaannya adalah pertimbangan Buya Hamka menyatakan hal tersebut berdasarkan pada perbandingan dua banding satu bagian warisan laki-laki dan perempuan, kewajiban laki-laki membayar mahar, dan perintah kepada suami untuk memperlakukan dengan baik istrinya. Sedangkan pertimbangan M.Quraish Shihab adalah karena keistimewaan laki-laki, baik secara fisik maupun psikologis dan karena laki-laki telah membelanjakan hartanya untuk kepentingan perempuan. Sedangkan dilihat dari segi metode penafsiran yang digunakan, terdapat persamaan yaitu pertama, Buya Hamka dan M.Quraish Shihab sama-sama menggunakan metode tahlili. Kedua, corak penafsiran yang digunakan keduanya adalah al-adab al-ijtima’i. Sedangkan perbedaannya adalah pertama, M.Quraish Shihab menggunakan metode analisis lughawiy (kebahasaan) dan metode analisis struktural (nahwiyah) dalam tafsirnya, sedangkan Buya Hamka tidak. Kedua, dalam tafsir al-Mishbah, M.Quraish Shihab menggunakan penafsiran berbasis penelitian, sedangkan Buya Hamka menggunakan penafsiran berbasis pemikiran. Ketiga, Buya Hamka logika penafsirannya menggunakan pendekatan sosiologis. Sedangkan M.Quraish Shihab menggunakan pendekatan psikososiologis.
ENGLISH:
Qur'an is the holy book revealed by God to Prophet Muhammad as a way of life for Muslims. The Qur'an it self has been, is being, and will always be interpreted. The Quran gives possibilities for infinite meanings. Thus, the verses are always accessible for new interpretations, uncertain, and never covered in a single interpretation.
One of the themes developed in the world of interpretation and science of interpretation is how to understand the Qur'an contextually. Buya Hamka and M.Quraish Shihab are two interpreters among many mufassir who interpret Qur'an in Indonesian context. They will be the focus of discussion in this study. This study has two objectives, the first objective is to analyze the similarities and differences in Buya Hamka’s and M.Quraish Shihab's interpretation for surah An-Nisa' verse 34 in terms of the substance. The second objective is to analyze the methods of interpretation used by Buya Hamka and M.Quraish Shihab.
The type of this study is library research that is making the library as the primary data source. Therefore, it is more considered as a documentary research. The approach used in this study is content analysis which describes the object that will be studied in general.
Based on the conducted study, it can be deduced that, in terms of substance, Buya Hamka and M.Quraish Shihab both state that men are the leaders for women. The difference is located in Buya Hamka’s statement. He considers this based on the two to one part inheritance ratio for men and women, men's obligation to pay the dowry, and the command for the husbands to treat their wives well. Meanwhile, the privilege of men, both physically and psychologically, and their effort in spending their wealth for women's need become the consideration of M.Quraish Shihab. In terms of the interpretation methods used, there are similarities : first, both Buya Hamka and M.Quraish Shihab use tahlili method. Second, the interpretation patterns they use is al-adab al-ijtimai. Differences are also seen, first, M.Quraish Shihab employs methods that are not employed by Buya Hamka namely lughawiy (linguistic) and nahwiyah (structural) analysis methods. Second, M.Quraish Shihab employs research-based interpretation for the interpretation of Al-Mishbah but Buya Hamka employs reasoning-based interpretation. Third, Buya Hamka employs sociological approach for his logic interpretation but M.Quraish Shihab employs psycho-sociological approach.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Tafsir; Metode; Buya Hamka; M. Quraish Shihab; Interpretation Methods; Buya Hamka; M. Quraish Shihab. |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Dian Anesti |
Date Deposited: | 10 Jul 2015 08:50 |
Last Modified: | 10 Jul 2015 09:11 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/346 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |