Ba'its, Binnuril Haqqil (2022) Eskalasi pengajuan dispensasi nikah di Desa Gaji Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
17210160.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Desa Gaji adalah salah satu desa yang paling banyak mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama Tuban dibanding dengan desa-desa lain di Kecamatan Kerek. Sebelum Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 di revisi dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 jumlah orang yang mengajukan dispensasi nikah sangat sedikit dan setelah di sahkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 dengan batas minimal usia menikah bagi laki-laki maupun perempuan harus berusia minimal 19 tahun jadi semakin banyak jumlah orang yang mengajukan dispensasi nikah sejak tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi latar belakang meningkatnya pengajuan dispensasi nikah di Desa Gaji Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban.
Penelitian ini menggunakan teori batas minimal usia menikah menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 serta menurut ulama’ fiqh klasik dan kontemporer.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Lokasi penelitian di Desa Gaji Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara editing, classifying, verifying, analyzing dan concluding.
Faktor-faktor yang menjadi latar belakang meningkatnya pengajuan dispensasi nikah di Desa Gaji Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban yaitu yang pertama, dijodohkan oleh orang tua. Kedua, kebiasaan yang mengharuskan untuk menikah setelah lulus Sekolah Menengah Pertama pada usia sekitar 16 sampai 18 tahun untuk calon pengantin perempuan. Ketiga, ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Kerek sehingga harus mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama Tuban. Keempat, hubungan yang semakin erat dan sangat mendesak sehingga harus segera dinikahkan. Pendapat dari tiga tokoh masyarakat Desa Gaji yaitu Kepala Desa, Kepala Dusun dan Modin mengatakan bahwa usia ideal menikah di Desa Gaji untuk para perempuan sekitar umur 21 tahun. Alasannya karena di usia 21 tahun tersebut sudah matang secara fisik maupun psikis dan secara pemikiran jauh lebih dewasa dan matang.
ABSTRACT
Gaji Village is one of the villages with the highest number of applications for marriage dispensation to the Tuban Religious Court compared to other villages in Kerek Subdistrict. Before Law Number 1 of 1974 was revised with Law Number 16 of 2019, the number of people who applied for a marriage dispensation was very small and after being ratified by Law Number 16 of 2019 with a minimum age limit for marriage for both men and women must at least 19 years old, so more people have applied for a marriage dispensation since 2020. The purpose of this study was to find out the factors behind the increasing application for marriage dispensations in Gaji Village, Kerek Subdstrict, Tuban District.
This study uses the theory of the minimum age for marriage according to Law Number 16 of 2019 and according to classical and contemporary fiqh scholars. The research method used in this study is a field research method. The research location is in Gaji Village, Kerek Subdistrict, Tuban District. The research approach uses a qualitative descriptive approach. Data collection techniques were carried out by interview and documentation. The data processing technique is done by editing, classifying, verifying, analyzing and concluding.
The factors that became the background of the increasing application for marriage dispensation in Gaji Village, Kerek Subdistrict, Tuban District were the first, arranged by parents. Second, the custom that requires marriage after graduating from junior high school at the age of around 16 to 18 years for prospective brides. Third, it was rejected by the Kerek Subdistrict Religious Affairs Office so that they had to apply for a marriage dispensation to the Tuban Religious Court. Fourth, the relationship is getting closer and very urgent so that it must be married immediately. The opinions of three community leaders in Gaji Village, namely the Village Head, Dusun Head and Modin, said that the ideal age for marriage in Gaji Village for women is around the age of 21 years. The reason is because at thr age of 21, people are considered having maturity in physical and psychological aspect. Moreover, they have deeper and mindful thought.
مستخلص البحث
قرية كاجي هي أحد من القرى الأكثر طلبًا لإعفاء الزواج إلى المحكمة الشرعية بتوبان. وقبل تعديل القانون رقم 1 لعام 1974 بالقانون رقم 16 لعام 2019، كان عدد الأشخاص الذين تقدموا بطلبات للحصول على إعفاء للزواج قليلاً جدًا، وبعد تقنين القانون رقم 16 لعام 2019 مع حد أدنى لسن الزواج يجب أن يكون كل من الرجال والنساء ذلك. يبلغ من العمر ما لا يقل عن 19 عامًا، لذلك هناك المزيد من الأشخاص الذين تقدموا بطلبات للحصول على إعفاء من الزواج منذ عام 2020. كان الغرض من هذه الدراسة هو تحديد العوامل الكامنة وراء الطلب المتزايد للحصول على إعفاء الزواج في قرية كاجي ناحية كيريك منطقة توبان
تستخدم هذه الدراسة نظرية الحد الأدنى لسن الزواج وفقًا للقانون رقم 16 لسنة 2019 ووفقًا لعلماء الفقه من الأسلاف والمعاصر. وطريقة البحث المستخدمة في هذا البحث هي منهج بحث ميداني. وموقع البحث في قرية كاجي ناحية كيريك منطقة توبان. ويستخدم نهج البحث نهجًا وصفيًا نوعيًا. تم تنفيذ تقنيات جمع البيانات عن طريق المقابلات والتوثيق. وتتم تقنية معالجة البيانات عن طريق التحرير والتصنيف والتحقق والتحليل والاستنتاج.
ترجع العوامل وراء الطلب المتزايد للحصول على إعفاء للزواج في قرية كاجي ناحية كيريك منطقة توبان إلى: أولاً، أن والديهم رتبوا للزواج. ثانياً، بسبب العادة التي تقضي بالزواج بعد التخرج من المدرسة الثانوية في سن حوالي 16 إلى 18 سنة للعرائس. ثالثًا، لأنه تم رفضه من قبل إدارة الشئون الدينية في ناحية كيريك، كان عليه التقدم بطلب للحصول على إعفاء من الزواج إلى المحكمة الشرعية بتوبان. رابعًا، أن العلاقة تقترب وتعجل جدًا فيجب الزواج فورًا. آراء قادة المجتمع الثلاثة، وهي رئيس القرية ورئيس الضيغة وخبير الديني في قرية غاجي، إن العمر المثالي للمتزوجات من أجل النساء حوالي 21 سنة. والسبب هو أنه في سن 21, نضج جسديا و نفسيا فأصبح أكثر نضجا في الفكر
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Kadarisman, Ali | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Eskalasi; Pengajuan Dispensasi Nikah | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012821 Nikah Dini | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Binnuril Haqqil Ba'its | ||||||
Date Deposited: | 28 Jan 2022 13:17 | ||||||
Last Modified: | 28 Jan 2022 13:17 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/34096 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |