Jamilah, Maryam (2014) Pendapat ulama Beji terhadap praktik jual beli ikan lele dengan pakan najis di Desa Gunung Sari, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan perspektif mazhab Syafi'i. Undergraduate thesis, Universitas Islan Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10220054 Pendahuluan.pdf Download (715kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10220054 Indonesia.pdf Download (229kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10220054 Inggris.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10220054 Arab.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10220054 Bab 1.pdf Download (487kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10220054 Bab 2.pdf Download (642kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10220054 Bab 3.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10220054 Bab 4.pdf Download (562kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10220054 Bab 5.pdf Download (385kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10220054 Daftar Pustaka.pdf Download (196kB) | Preview |
|
Other (Appendices)
10220054 Lampiran.rar Download (312kB) |
Abstract
INDONESIA:
Dewasa ini peternak ikan sangat membudaya di wilayah Indonesia, tidak jarang beberapa di antara mereka membudayakan ternak ikan dengan menggunakan pakan najis. Di antara peternak yang menggunakan pakan najis, yang baru peneliti temui yaitu di desa Gunung Sari. Desa Gunung Sari merupakan desa yang sebagian dari penduduknya adalah pekerja budidaya ikan lele. Hampir seluruh pemilik budidaya ikan lele tersebut, menggunakan bangkai ayam, darah dan telur busuk sebagai pakan utamanya. Padahal Kabupaten Pasuruan dikenal dengan Kota Santri dan hampir di setiap kecamatannya berdiri beberapa pesantren.
Fokus masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana pendapat ulama Beji terhadap praktik jual beli ikan lele dengan pakan najis di Desa Gunung Sari Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan dan bagaimana tinjauan mazhab Syafi’i terhadap pendapat ulama Beji tentang praktik jual beli ikan lele dengan pakan najis di Desa Gunung Sari Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.
Penelitian ini termasuk penelitian yuridis empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis. Jenis data bersifat kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskripsi kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendapat ulama Beji terhadap praktik jual beli ikan lele dengan pakan najis di Desa Gunung Sari Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan masih terdapat perbedaan. Tetapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa praktik tersebut sah-sah saja. Sedangkan ulama yang berpendapat tidak sah karena menganggap bahwa karantina merupakan hal yang wajib dilakukan oleh peternak sebelum ikan-ikan lele dengan pakan utama najis itu dipasarkan. Tinjauan mazhab Syafi’i terhadap pendapat ulama Beji tentang praktik jual beli ikan lele dengan pakan najis di Desa Gunung Sari Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan bahwa praktik jual beli tersebut belum sah karena ditemui terdapat perbedaan warna, bau dan tekstur pada ikan lele setelah dikarantina dalam beberapa hari. Sedangkan pada praktiknya para peternak tidak mengenal adanya pengkarantinaan untuk ikan lele mereka sebelum terjadinya transaksi jual beli. Singkatnya belum sah memperjual belikan binatang yang diberi pakan najis khususnya dalam penelitian ini adalah ikan lele.
ENGSLISH:
At this moment the fish breeders are very entrenched in parts of Indonesia, it is not uncommon that some of them breeding fish using Najis Feed. Researchers can find this at Gunung Sari village. Gunung Sari village is the village that the majority of the population is the catfish breeders. Almost all of the catfish farm owners, using chicken carcasses, blood and rotten eggs as a main feed, whereas Pasuruan known as Pupils City (Kota Santri) and almost in every subdistrict stand some boarding schools.
The focus of this research problem is how The Beji Ulama opinion on the catfish sale and purchase practice with Najis feed in Gunung Sari Beji Pasuruan and how to review of Shafi'i Madzhab to ulama opinion on the catfish sale and purchase practice with Najis feed in Gunung Sari Beji Pasuruan.
This research includes juridical empirical research with socio-juridical approach. The type of data is qualitative by using primary and secondary data sources. Data was collected by observations, interviews and documentation. Data were analyzed using qualitative methods of description.
Based on the results of this study concluded that the Ulama opinion on the catfish sale and purchase practice with Najis feed in Gunung Sari Beji Pasuruan there is a difference. But most Ulama argue that the practice is legitimate. While ulama who argue illegitimate because the quarantine is a must do by farmers before the catfish fish with Najis Feed as main Feed was marketed. Shafi'i Madzhab review of the Ulama opinion on the catfish sale and purchase practice with Najis food in the village of Gunung Sari Beji Pasuruan that the sale and purchase practice is not valid because it found there is a difference of color, smell and texture in catfish after quarantined in a few days. While in practice the farmers are not aware of any quarantine for their catfish prior to the sale and purchase transactions. In short, trade the animal with Najis feed is illegitimate in this study is a catfish.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Ulama Opinion, Sale and Purchase; Najis Feed; and Shafi'i Madzhab; Ulama; Jual Beli; Pakan Najis; |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012701 al-Bai’ (incl. al-Khiyar) |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah |
Depositing User: | Annas Al-haq |
Date Deposited: | 10 Jul 2015 09:57 |
Last Modified: | 10 Jul 2015 09:57 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/337 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |