Rancang bangun sistem pendingin berbasis IoT dengan metode Fuzzy Tsukamoto

INDONESIA:

Sistem pendingin memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari, sebagai usaha manusia untuk dapat mengkonsumsi makanan dan minuman dalam jangka waktu yang lebih lama sebelum masa kadaluwarsa dari suatu produk. Terutama minuman karena minuman mudah dibawa orang ketika bepergian dengan kendaraan roda empat. Namun dari minuman tersebut kita harus tahu apakah mudah fermentasi atau tidak. Untuk membantu orang bepergian dengan kendaraan roda empat, maka sebuah alat sistem pendingin atau kulkas berbasis IoT berukuran kecil dapat membantu dalam mengurangi terjadinya fermentasi. Pengembangan sistem pendingin ini menggunakan metode fuzzy tsukamoto yang berfungsi untuk memberikan nilai kemampuan dalam melakukan pendinginan dari sistem pendingin. Dalam menentukan kemampuan pendinginan variabel inputan yang dipakai yaitu error suhu. Nilai error suhu didapat dari nilai suhu kulkas(sistem pendingin) dikurangi suhu yang ingin dicapai. Sedang untuk output dari perhitungan metode fuzzy tsukamoto berupa pwm dari peltier. Berdasarkan pegujian yang dilakukan dari sistem pendingin ini, peltier akan melakukan pendinginan berdasarkan hasil nilai output yang dikirim oleh ESP8266. Rata-rata persentase dari tercapainya suhu yang ingin dicapai sebesar 83,333%.

ENGLISH:

The cooler system has an important role in life everyday, as human effort to be able to consume food and drink for a longer period of time before expiration by the product. Especially drinks, because drinks are easy for people to carry when traveling with four-wheeled vehicles. But from the drink we have to know whether it is easy to ferment or not. To help traveler with four-wheeled vehicles, then a cooler system device or refrigerator IoT based which small size can help in reduce the occurrence of fermentation. Cooler system developments by fuzzy tsukamoto method which serves to provide a value for the ability to perform cooling from cooler system. In determining of the cooling capability, the input variable used is the error temperature. The value of error temperature is obtained from the refrigerator(cooler system) temperature value minus the temperature you want to achieve. As for the output of the Tsukamoto fuzzy method calculation in the form of PWM from Peltier. Based on the tests carried out of this cooler system, peltier will cool down based on the output value sent by ESP8266. The average percentage of achieving the desired temperature is 83.333%.

مستخلص البحث:
داق نوكتل يرشب دهجك ،ةيمويلا ةايحلا يف ام دح ىلإ مهم رود اهل ديربتلا ةمظنأ ماعطلا كلاهتسا ىلع ةر ف رفسلا دنع اهلمحل سانلل ةلهس تابورشملا نلأ تابورشملا ةصاخ .جتنملا ءاهتنا لبق لوطأ ةرتفل تابورشملاو ي م نكلو .عبرلأا تلاجعلا تاذ تابكرملا .لا مأ رمخت نأ لهسلا نم ناك اذإ ام فرعن نأ بجي تابورشملا هذه ن تابكرم يف رفسلا ىلع صاخشلأا ةدعاسمل ىلع دمتعت ةريغص ةجلاث وأ ديربت ماظنل نكمي ،تلاجعلا ةيعابرIoT نأ .ريمختلا ليلقت يف دعاست مدختسي ديربتلا ماظنلا اذه ريوطت لمعي يذلا ضماغ وتوماكوست ةقيرط ت ىلع ةردقلا ريفو ريغتملا نم ديربتلا ةردق ديدحت يف .ديربتلا ماظن ديربت ىلعاطخأ يهو ،ةمدختسملا ةلخدملا تا متي .ةرارحلا ةجرد ء تلا ةرارحلا ةجرد صقان )ديربتلا ماظن( ةجلاثلا ةرارح ةجرد ةميق نم ةرارحلا ةجرد يف أطخلا ةميق ىلع لوصحلا ي غ ةقيرط جارخلإ امنيب .اهقيقحت نيعتي لكش يف وتوماكوست باسح ضماpwm نمpeltier تارابتخلاا ىلإ ادانتساو . ،اذه ديربتلا ماظن نم تيرجأ يتلا موقيسpeltier لبق نم ةلسرملا جارخلإا ميق ىلإ ادانتسا ديربتلا ءارجإب ESP8266 وه اهقيقحت بولطملا ةرارحلا ةبسن طسوتم .٨٣.٣٣٣ ٪