Fenomena banyaknya putusan verstek pada perkara perceraian: Studi kasus Pengadilan Agama Kabupaten Malang

ABSTRAK

Kabupaten Malang termasuk dalam wilayah dengan angka perceraian yang tinggi di Indonesia. Pada tahun 2019 dan tahun 2020 perkara perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang mencapai angka tujuh ribu perkara. Dengan rincian, tahun 2019 perkara perceraian yang diterima oleh Pengadilan Agama sebanyak 7353 perkara dan pada tahun 2020 perkara yang masuk sebanyak 7050 perkara. Dari total keseluruhan perkara perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang, sebanyak 70-75 persen perkara diputus secara verstek oleh majelis hakim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab tingginya putusan verstek di Pengadilan Agama Kabupaten Malang, serta mengetahui upaya Pengadilan Agama Kabupaten Malang dalam meminimalisir banyaknya putusan verstek.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis empiris atau bisa juga disebut penelitian bekerjanya hukum di masyarakat dengan menggunakan pendekatan antropologi hukum. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi.

Wawancara dilakukan kepada hakim Pengadilan Agama Kabupaten Malang, selain itu wawancara juga dilakukan dengan para pihak yang menjadi tergugat pada perkara perceraian yang diputus verstek di Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Metode pengolahan data yang digunakan adalah editing, klasifikasi data, verifikasi, analisis data dan kesimpulan.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yaitu tingginya putusan verstek di Pengadilan Agama Kabupaten Malang disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor sosial. Faktor semata-mata hanya ingin melegalkan perpisahan, dan yang terakhir adalah faktor tergugat atau termohon yang ghaib (tidak diketahui keberadaannya). Selanjutnya, upaya Pengadilan Agama Kabupaten Malang dalam meminimalisir banyaknya putusan verstek dimulai dengan sosialisasi kepada msyarakat terkait kesadaran hukum dan peraturan yang berlaku selain itu upaya kedua dilakukan dengan peminimalisiran tingkat perceraian karena tingginya perkara yang masuk berpengaruh kepada tingginya perkara yang diputus verstek.

ABSTRACT

Malang Regency is an area with a high divorce rate in Indonesia.In 2019 and 2020, divorce cases submitted to the Religious Court of Malang Regency reached seven thousand cases.With the details, there were 7353 cases in 2019, and 7050 cases in 2020 submitted to Religious Court.From that total divorce cases submitted to Religious Court of Malang Regency, 70-75 percent of cases were verstekally decided by the judicial panel.This research aimed to determine the factor of the high verstek verdict in the Religious Court of Malang Regency, and to know the causes of defendant’s trial in absentia that created the judicial panel passed verstek verdict to that divorse cases.

This research is an juridical and empirical approach or it can be called a research on the work of law in society using an anthropological legal approach.The data collection applied were interviews and documentation.The interview was conducted with judges of Religious Court of Mlang Regency, as well as with the parties who were defendants in the divorce case decided by verstek in Religious Court of Malang Regency.The data were proceed applying edit or re-checking, data classification, verification, data analysis and conclusion.

This research concluded that the high of verstek verdict in the Religious Court of Malang Regency caused by several factors,such as economic factor, family factor, social factor.That factors merely intended to legalize the divorce, and the last is the defendant’s factor or the absent defendant (the whereabout is unknown).Furthermore, The efforts of the Malang Regency Religious Court in minimizing the number of verstek decisions begin with outreach to the public regarding awareness of the applicable laws and regulations. In addition, the second effort is carried out by minimizing the divorce rate because the high number of incoming cases has an effect on the high number of cases decided by verstek.

مستخلص البحث

دخلت منطقة مالانج إلى ولاية التي كثرت فيه الطلاق بإندونيسيا. في السنة 0272 و 0202 حصلعدد قضية الطلاق في المحكمة الدينية بمنطقة مالانج إلى عدد 1222 قضية بل زائد من ذلك. و في مفصّلها أنه في السنة 0272 هناك 1131 قضية و في السنة 0202 قدر 1232 قضية. و هناك 12-13 % التي قرّرت بالقرار الغيابي. و الهدف من هذا البحث معرفة سبب كثرة القرارا بالغياب في المحكمة الدينية بمنطقة مالانج و معرفة سبب عدم حضور المحكوم عليه في المحكمة الذي هو سبب للقرار بالغياب في قضية الطلاق.

و شكل هذا البحث هو البحث الحكمي التجريبي أو يقال أيضاً البحث عن فاعلية الحكم في المجتمع بإستخدام نظرية أنتروفولوجية الحكم. و طريقة جمع الحقائق فيه المقابلة و لتوثيق. المقابلة مع الحاكم في المحكمة الدينية بمنطقة مالانج و مع الذي كان له تعلق في قضية الطلاق التي قرّرت بالقرار الغيابي في تلك المحكمة. و طريقة ريع الحقائق فيه الإصلاح و التفريق و التحقيق و التحليل و الاستنباط.

و نتيجة هذا البحث أنّ كثرة القرار الغيابي في المحكمة الدينية بمنطقة مالانج من عدّة حصال : الاقتصاد و السرة و المجتمع و إستحلال الفراق و غياب المدّعى عليه ) أي لا ي عُْرَفُ حاله (. و العائدة الأخرى أن المدعى عليه لم يكن في المنطقة أي كان خارج المنطقة و منع المدّعي حضور المدّعى عليه في المحكمة و غير مجبر من أي فريق كان. و تلك الحجج تسبب إلى قرار الحكام بالقرارالغيابي.