Setiyawan, Dimas Bima (2019) Pembentukan peradilan khusus pemilihan kepala daerah dalam sistem ketatanegaraan Indonesia: menurut Pasal 157 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
15230035.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013, Mahkamah tidak lagi berwenang untuk menyelesaikan sengketa hasil Pemilihan kepala daerah langsung, karena ketentuan Pasal 236C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945, yang kemudian berdampak pada Mahkamah yang tidak dapat lagi memeriksa dan mengadili sengketa Pemilihan kepala daerah. Kemudian Pasal 157 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 menentukan bahwa Perkara perselisihan hasil Pemilihan kepala daerah diperiksa dan diadili oleh badan peradilan khusus, namun sebelum peradilan tersebut terbentuk Mahkamah diberi kewenangan untuk menyelesaikan sengketa Pemilihan kepala daerah.
Bersamaan dengan hal itu, Pemilihan umum dan Pemilihan kepala daerah akan dilaksanakan secara serentak nasional pada tahun 2027 mendatang dan juga calon kepala daerah terpilih harus segera dilantik guna mewujudkan pemimpin yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat. Maka urgensi adanya Peradilan Khusus Pemilihan kepala daerah harus segera dibentuk dalam sistem ketatanegaraan Indonesia agar segera terbentuk peradilan yang secara khusus menyelesaikan sengketa Pemilihan kepala daerah yang sudah diamanahkan oleh Undang-undang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer berupa perundang-undangan, bahan hukum sekunder berupa literatur yang berkaitan, dan bahan hukum tersier berupa kamus hukum. Seluruh bahan hukum tersebut dikumpulkan dengan cara studi kepustakaan dan dianalisa dengan menggunakan metode Hermeneutik atau penafsiran.
Dengan demikian bentuk Peradilan Khusus Pemilihan kepala daerah nantinya adalah bersifat ad hoc dan berkedudukan di setiap Provinsi yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum pengadilan tinggi di seluruh Indonesia. Kemudian peradilan Pemilihan kepala daerah hanya khusus menyelesiakan perselisihan hasil Pemilihan kepala daerah yang memutus perkara pada tingkat pertama dan terakhir, serta bersifat final dan mengikat.
ENGLISH:
In accordance with the ruling of the Constitutional Court Number 97 / PUU-XI / 2013, the Court is no longer authorized to settle disputes over the results of direct regional head elections, because the provisions of Article 236C of Law Number 12 Year 2008 contradict the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, which then affected the Court who can no longer examine and adjudicate disputes over regional head elections. Then Article 157 paragraph (1) of Law Number 10 Year 2016 stipulates that the case of dispute over the results of regional head elections is examined and tried by a special judicial body, but before the court is formed the Court is given the authority to resolve the dispute over regional elections.
Along with that, the general elections and regional head elections will be held simultaneously nationally in the coming 2027 and also the elected regional head candidates must be sworn in to realize the leaders that are truly expected by the community. So the urgency of the existence of a Special Judiciary Election of the regional head must be immediately established in the Indonesian constitutional system so that a judiciary will be formed immediately which specifically resolves the Regional Election dispute that has been mandated by law.
This type of research is normative legal research that uses a legal and conceptual approach. The legal material used is primary legal material in the form of legislation, secondary legal material in the form of related literature, and tertiary legal material in the form of a legal dictionary. All legal materials are collected by means of library research and analyzed using the Hermeneutic method or interpretation.
Thus the form of Special Judiciary Regional head elections will be ad hoc in nature and domiciled in each Province whose jurisdiction covers the area of high court law throughout Indonesia. Then the judiciary for the election of the regional head is only specifically for the dispute over the results of the regional head elections which decide the case at the first and last level, and are final and binding.
ARABIC:
وفقًا لحكم المحكمة الدستورية رقم 97 / PUU-XI / 2013 ، لم تعد المحكمة مخولة بتسوية الخلافات حول نتائج انتخابات الرؤساء الإقليمية المباشرة ، لأن أحكام المادة 236 جيم من القانون رقم 12 لسنة 2008 تتعارض مع دستور عام 1945 لجمهورية إندونيسيا ، والذي كان له تأثير على المحكمة من لم يعد بإمكانه النظر في النزاعات حول انتخابات الرؤساء الإقليمية والفصل فيها. ثم تنص الفقرة (1) من المادة 157 من القانون رقم 10 لسنة 2016 على أن قضية النزاع على نتائج انتخابات الرؤساء الإقليمية يتم فحصها ومحاكمتها من قبل هيئة قضائية خاصة ، ولكن قبل تشكيل المحكمة ، تُمنح المحكمة سلطة حل النزاع حول الانتخابات الإقليمية.
إلى جانب ذلك، ستُجرى الانتخابات العامة وانتخابات الرؤساء الإقليميين في وقت واحد على المستوى الوطني في عام 2027 ، وأيضًا يجب على المرشحين الرئيسيين المنتخبين أداء اليمين الدستورية لإدراك القادة الذين يتوقعهم المجتمع حقًا. لذلك يجب أن يتم على الفور إنشاء النظام القضائي الإندونيسي لإلحاح وجود سلطة قضائية خاصة ، بحيث يتم تشكيل القضاء على الفور والذي يحل بشكل خاص النزاع الانتخابي الإقليمي الذي ينص عليه القانون.
هذا النوع من البحث هو بحث قانوني معياري يستخدم مقاربة قانونية ومفاهيمية. المواد القانونية المستخدمة هي المواد القانونية الأساسية في شكل تشريعات ، والمواد القانونية الثانوية في شكل الأدبيات ذات الصلة ، والمواد القانونية الثالثة في شكل قاموس قانوني. يتم جمع جميع المواد القانونية عن طريق البحث في المكتبة وتحليلها باستخدام طريقة التأويل أو التفسير.
وبالتالي ، فإن شكل انتخابات رؤساء الهيئات القضائية الخاصة سيكون مخصصًا بطبيعته ومقره في كل مقاطعة تغطي ولايتها القضائية مجال قانون المحكمة العليا في جميع أنحاء إندونيسيا. عندها يكون القضاء على انتخاب الرئيس الإقليمي مخصصًا فقط للنزاع حول نتائج انتخابات الرؤساء الإقليميين التي تبت في القضية على المستوى الأول والأخير ، وهي نهائية وملزمة.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jundiani, Jundiani | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Pemilihan Kepala Daerah; Peradilan Khusus Pemilihan Kepala Daerah; Sistem Ketatanegaraan Indonesia; Election of Regional Heads; Special Courts for Election of Regional Heads; Indonesian State Administration System; انتخاب الرؤساء الإقليميين; المحاكم الخاصة لانتخاب الرؤساء الإقليميين; نظام إدارة الدولة الإندونيسية | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Tata Negara | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 14 Oct 2021 10:53 | ||||||
Last Modified: | 14 Oct 2021 10:53 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/31207 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |