Karimah, Husna (2021) Pengaruh kualitas kelekatan remaja kepada orang tua dengan kemandirian emosi pada santri tingkat Wustha di PKPPS Al Muflihun. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
17410099.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
INDONESIA:
Remaja yang tinggal dalam lingkungan asrama atau pesantren cenderung dituntut untuk memiliki kemandirian emosi yang matang. Hal tersebut karena lingkungan pesantren mengharuskan setiap santri untuk beradaptasi dan berlatih mengerjakan sesuatu sendiri. Terutama jika santri tersebut juga belajar sebagai siswa sekolah. Santri yang jauh dari orang tua harus mampu mengandalikan dirinya dalam menyelesaikan masalah dan mengatasi emosi yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas kelekatan remaja kepada orang tua dengan kemandirian emosi yang terjadi pada santri tingkat Wustha PKPPS Al Muflihun.
Penilitian ini menggunakan metode kuantitatif pada santri tingkat Wustha PKPPS Al Muflihun dengan populasi 170 dan sampel 118 santri. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling. Pada variabel kualitas kelekatan pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala adaptasi IPPA (Inventory of Parents and Peer Attachment) dan pada variabel kemandirian emosi diukur menggunakan skala adaptasi EAS (Emosional Authonomy Scale). Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode korelasi product moment untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kualitas kelekatan dengan kemandirian emosi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak IBM SPSS (Statistical Package or Social Science) versi 25.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kualitas kelekatan remaja pada orangtua dan kemandirian emosi remaja pada santri PKPPS Al Muflihun berada pada tingkat sedang. Selain itu terdapat pengaruh yang terjadi antara variabel kualitas kelekatan dengan kemandirian emosi. Hubungan yang terjadi diantara kedua variabel tersebut ialah negatif yang dibuktikan dengan nilai sig. (2-tailed)= 0,000<0,05 dan nilai pearson correlation sebesar -0,745. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi kualitas kelekatan maka semakin rendah kemandirian emosi begitu pula sebaliknya semakin rendah kualitas kelekatan maka semakin tinggi kemandirian emosi.
ENGLISH:
Teenagers who live in an Islamic boarding school or pesantren tend to be demanded to have a mature emotional autonomy, it is due to the situa tion that requires them to do everything independently. In this kind of school, students are not only having a lot of duties to do at school but also having the obligation to study Islamic life at pesantren. Moreover, because they were living far away from their parents, they have to be able to count on themselves to solve their problem and also to manage their emotional state. Based on that fact, this research was conducted to know the correlation of parents’ attachment quality and the teenager’s emotional autonomy on students of PKPPS Al Muflihun Grade Wustha.
This research used quantitative methodology on students on PKPPS Al Muflihun Grade Wustha. From 170 students, 118 students are taken as samples. The sampling technique used simple random sampling. The attachment quality measurement variable was conducted by using IPPA (Inventory of Parents and Peer Attachment)adaptation scale and the emotional autonomy variable was measured by using EAS (Emotional Autonomy Scale) adaptation scale. Then, the collected data was analyzed by using product moment correlation method to know the correlation that happened between the attachment quality and the emotional autonomy by using IBM SPSS (Statistical Package or Social Science) 25.0 version for windows software.
The findings revealed that the connection and emotional independence quality characteristics had an impact. The correlation that happened between the two variables are negative which is proved by the value of sig. (2-tailed) = 0,000<0,05 and the value of pearson correlation is of -0,745. Based on the finding, it can be interpreted that the higher the attachment quality, the lower the emotional autonomy and vice versa, the lower the attachment quality, the higher the emotional autonomy.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sa'diyah, Elok Halimatus | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | kualitas; kelekatan; kemandirian emosi; attachment quality; emotional autonomy | ||||||
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi > Jurusan Psikologi | ||||||
Depositing User: | Husna Karimah | ||||||
Date Deposited: | 09 Nov 2021 11:05 | ||||||
Last Modified: | 31 Mar 2023 10:03 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/30488 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |