Social actor representation on Islamic issues in The New York Times and The Guardian Newspapers

ENGLISH:

Social Actor Representation (SAR) proposed by van Leeuwen (2008) is one of the ways to uncover the intended meaning or perspective behind a certain text, for example newspapers. In this research social actor framework is adopted in order to analyze two prominent western newspapers, The New York Times (nytimes.com) and The Guardian (guardian.com).

The focus of this research was on the representation of the doer of the certain actions, the Muslim society, western countries society, Islamic countries government, as well as western countries government in the articles about Islamic issues posted by those two western media. The reason why the researcher chose Islamic issues to be investigated was since many people speculated that western media launched large-scale propaganda campaign through newspapers. Therefore the researcher wanted to analyze whether the newspapers articles adopted particular SAR strategies in reporting their news related to that speculation through investigating the use of words, clauses and expressions written in the text.

This research adopted descriptive qualitative as well as Critical Discourse Analysis approach as the research design. The data were 8 articles downloaded from both newspapers online version published on January to March 2015. The data were analyzed on some stages. First was reading the whole articles in order to get slightly overview about data. Second was analyzing the data based on the theory proposed by van Leeuwen. The data were categorized into inclusion if the writers shown and performed the existence of certain actor in the text while the data were categorized into exclusion when the writers hid and protected a certain actor in the text. Then the last was making conclusion based on the result of the data analysis.

Based on the analysis on the data, the findings revealed that the authors of both newspapers adopted exclusion and inclusion strategies of SAR in reporting their news. The exclusion strategies consisted of suppression and backgrounding, while the inclusion strategies consisted of activation, genericization, specification, assimilation, differentiation, categorization, nomination, as well as overdetermination.Yet, other inclusion strategies, such as indifferentiation and impersonalization could not be found. As the result, the researcher concluded although the titles and the whole articles seemed to report certain news to their readers, in adopting such strategies they were not completely neutral.

INDONESIA:

Teori mengenai representasi aktor sosial yang dikemukakan oleh van Leeuwen (2008) adalah salah satu cara untuk mengungkapkan maksud tersembunyi atau pandangan di balik sebuah teks, misalnya saja pada koran. Pada penelitian ini, kerangka aktor sosial digunakan untuk menganalisis dua koran asing yang terkenal, yaitu The New York Times (nytimes.com) dan The Guardian (guardian.com)

Penelitian ini fokus pada representasi beberapa aktor sosial yaitu pelaku dari tindakan tertentu, masyarakat muslim, masrakat Negara barat, pemerintah Negara Islam dan pemerintah Negara barat pada beberapa artikel yang memberitakan tentang berita yang melibatkan Islam yang dipublikasikan oleh kedua media asing tersebut. Alasan peneliti memilih berita yang melibatkan Islam sebagai subyek penelitian karena dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir banyak orang berpikir bahwa media barat melancarkan kampanye propaganda dalam skala besar melalui koran. Sehingga dalam hal ini peneliti ingin meneliti dan mencari tahu apakah artikel-artikel yang terdapat pada kedua koran tersebut menggunakan strategi reprsentasi aktor sosial tertentu dalam melaporkan berita mereka yang berhubungan dengan berita yang melibatkan Islam dengan cara melihat pada penggunaan kata, anak kalimat maupun ekspresi pada teks artikel tersebut.

Penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif kualitatif dan juga menggunakan pendekatan Critical Discourse Analysis. Data yang diteliti berupa 8 teks artikel yang diunduh melalui website kedua koran tersebut pada periode Januari hingga Maret 2015. Data yang ada dianalisis melalui beberapa tahapan. Pertama, dengan cara membaca keseluruhan artikel untuk mendapatkan sedikit pandangan tentang data. Kedua, menganalisis data yang ada berdasarkan teori yang dikemukakan oleh van Leeuwen. Data termasuk kategori inclusion jika penulis memunculkan aktor sosial sedangkan data termasuk kategori exclusion jika penulis menyembunyikan aktor sosialnya. Kemudian, mengambil kesimpulan berdasarkan hasil analisis.

Berdasarkan hasil analisis data, hasilnya memperlihatkan bahwa penulis dari kedua koran tersebut menggunakan stategi exclusion dan inclusion dalam melaporkan berita mereka. Strategi exclusion yang digunakan terdiri dari suppression dan backgrounding sedangkan strategi inclusion terdiri dari activation, genericization, specification, assimilation, differentiation, categorization, nomination dan overdetermination. Namun, tidak ditemukan beberapa strategi lainnya seperti indifferentiation dan impersonalization. Hasilnya, peneliti menyimpulkan walaupun judul dan keseluruhan artikel terlihat melaporkan berita tertentu kepada pembacanya namun dalam mengadopsi strategi-strategi tersebut para penulis tidak sepenuhnya bisa netral.