Syaikhoni, Ma'mun (2016) Pengaruh pengaturan jam kerja bagi wanita terhadap keharmonisan keluarga prespektif gender dan Undang-Undang nomer 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Ngeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
10210089.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Undang-Undang Nomer. 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan sudah mengatur pekerja wanita dalam melaksanakan pekerjaanya, berkaitan dengan jam kerjanya, dispensasi, dan lain sebagainya, di sebutkan dalam Undang-Undang ketenagakerjaan bahwa wanita diperbolehkan kerja dengan beberapa syarat. Di antaranya adalah tidak melebihi jam 23.00-07.00, dan ketika mereka kerja pada jam itu pengusaha atau perusahaan wajib memberi fasilitas yang diamanatkan undang-undang. Kemudian dalam kajian ini, pertama membahas bagaiamana pengaturan jam kerja dan dampak hal tersebut terhadap kesejahteraan rumah tangga perempuan pekerja. Kedua bagiamana dampak tersebut ketika ditinjau dari prespektif gender dan UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk memperoleh data penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data, yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pertama berkaitan dengan pengaturan jam kerja dan dampaknya, para pekerja perempuan adalah pekerja lepas yang beker jaantara jam 22:00 sampai dengan jam 06:00. Di dalam rumah, wanita bukan hanya sebagai pelengkap melainkan komponen penting yang menjadi bagian dari pencapaian sebuah ketahanan keluarga. Dalam melaksanakan tanggung jawab rumah tangga, sudah ada pembagian dan porsi yang jelas, termasuk menghargai pendapat dan tindakan hukum yang diambil oleh pekerja wanita. Kemudian dalam masyarakat sudah mulai faham dan mengerti akan posisi wanita pekerja hari ini, dan dengan berjalanya waktu wanita bekerja berangkat malam bukanlah hal yang tabu. Kedua perspektif gender dan UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, bahwasanya dalam respektif gender pekerja wanita mendapatkan diskriminatif dalam pereusahaan dan keluarganya, sehingga mempengaruhi kondisi psikologis dan mengganggu intraksi antara pekerja dan keluarganya. Kemudian dalam prespektif Undang-Undang Perkawinan, dalam memilih pekerjaanya wanita mempunyai hak dan diajamin dalam undang-undang. Dalam tanggung jawabnya, suami istri atau anggota keluarga yang lain adalah saling membantu, artinya tugas yang dibebankan wanita pekerja dibantu oleh anggota keluarga yang lain. Sebagai dasar pembagian tanggung jawab adalah dengan sebuah pilihan yang memaksa seorang wanita bekerjaa dalah batas kemampuan suaminya dalam mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
ENGLISH:
In the law. 13 of 2003 on manpower already set female workers in carrying out its work, with regard to working hours, dispensation, etc., mentioned in the Employment Act that allowed women working with some reservations. Among these is not to exceed 11:00 p.m. to 7:00 hours, and when they are working at that hour the employer or company must provide facilities mandated by law. Later in this study, the first to discuss how your setting work hours and the impact that this has on the welfare of women domestic workers. Both circumstances of this impact when viewed from the perspective of gender and Law No. 1 of 1974 About Marriage.
This research is a field research, descriptive and qualitative approach. To obtain the data the authors used three methods of data collection, is observation, interviews and documentation.
Based on the research conducted, the first relating to working hours arrangements and their impact on female workers are casual workers who work between 22:00 hours until 06:00 hours. Inside the house, the woman is not only complementary but essential component that is part of the achievement of a family resilience. In carrying out the responsibilities of the household, and a portion of the existing division clear, including the value the opinions and legal actions taken by women workers. Then the people have started to understand and understand the position of working women today, and with a running time of working women leaving for the night is not a thing wrong. Both gender perspective and Law No. 1 of 1974 About the marriage, that it is within the respective gender discrimination of female workers earn in the company and their families, thus affecting psychological condition and interfere intraction between the workers and their families. Then, in the perspective of the Marriage Law, in choosing a women labour have rights and are guaranteed by law. In its responsibilities, the spouse or other family members are helping each other, meaning that tasks assigned to women workers assisted by other family members. As a basic division of responsibilities is a choice that forced a woman working is a limit her ability to support a household.
ARABIC:
ساعات إعدادات تأثير العمل للنساء ضد الوئام العائلي منظور النوع الاجتماعي والقانون رقم 1 لسنة 1974 عن الزواج. أطروحة. برامج آل الأحول آل سياخسيية ، كلية الشريعة، الجامعة الإسلامية مولانا مالك إبراهيم مالانج.
عدد الفعل. 13 لسنة 2003 بشأن القوى العاملة بالفعل تعيين العاملات في تنفيذ أعمالها، فيما يتعلق بساعات العمل، إعفاء، وما إلى ذلك، المذكورة في قانون العمل الذي يسمح للنساء العمل مع بعض التحفظات. ومن بين هذه لا تتجاوز 23:00 حتي 07:00 ساعة، وعندما كانوا يعملون في تلك الساعة لصاحب العمل أو الشركة يجب أن توفر مرافق يجيزه القانون. في وقت لاحق في هذه الدراسة، وهي الأولى لمناقشة كيفية الخاص بك ساعات عمل وضع وتأثير ذلك على رفاهية النساء العاملات في المنازل. كلتا الحالتين هذا التأثير عندما ينظر إليها من منظور النوع الاجتماعي والقانون رقم 1 لسنة 1974 عن الزواج.
هذا البحث هو البحث الميداني، المنهج الوصفي والنوعي. للحصول على البيانات واستخدم واضعو ثلاث طرق جمع البيانات، أي مراقبة والمقابلات والوثائق.
واستنادا إلى البحوث التي أجريت، أول المتعلقة بالعمل ترتيبات ساعات وتأثيرها على النساء العاملات على العمال العرضيين الذين يعملون بين الساعة 22:00 حتى 06:00 ساعات. داخل المنزل، والمرأة ليست سوى عنصر مكمل ولكن من الضروري أن جزء من تحقيق مرونة الأسرة. في تحمل مسؤوليات الأسرة، وجزء من الانقسام القائم واضحة، بما في ذلك قيمة الآراء والإجراءات القانونية التي اتخذت العاملات. ثم بدأت الناس على فهم وتفهم موقف المرأة العاملة اليوم، ومع المرأة العاملة الوقت ترك ليلة ليست من المحرمات. كل من منظور النوع الاجتماعي والقانون رقم 1 لسنة 1974 عن الزواج، أنه من ضمن التمييز بين الجنسين منها العاملات كسب في الشركة وأسرهم، مما يؤثر على حالته النفسية والتدخل علاقة بين العمال وأسرهم. ثم، في وجهة نظر قانون الزواج، في اختيار وظيفة تملك النساء حقوقا ومضمونة من قبل القانون. في مسؤولياته، والزوج أو أفراد الأسرة الآخرين وتساعد بعضها البعض، وهذا يعني أن المهام الموكلة لالعاملات بمساعدة أعضاء الأسرة الآخرين. كقسم أساسي من المسؤوليات هو الخيار الذي أجبر عمل المرأة هو الحد من قدرتها على دعم الأسرة
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sudirman, Sudirman | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | pekerja wanita; keharmonisan keluarga; gender; uu no 1 tahun 1974; employed women; family harmony; gender; law no. 1 of 1974; عمل المرأة، وئام الأسرة، الجنس، القانون رقم 1 لسنة 1974 | ||||||
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1607 Social Work > 160701 Clinical Social Work Practice 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180118 Labour Law |
||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | ma'mun syaikhoni | ||||||
Date Deposited: | 05 Aug 2021 16:09 | ||||||
Last Modified: | 05 Aug 2021 16:09 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/29898 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |