The main character’s struggle against women oppression in Eka Kurniawan’s man tiger

ABSTRACT

Women in this era have gained equal rights with men both in terms of obtaining resources, in speaking, and even doing some jobs. However, when this problem is examined closely, there are women that are still seen as second class beings, lower than men and oppressed, especially in the village.

In other words, patriarchy does still exists. This study aims to analyze the patriarchy that exists within Eka Kurniawan’s novel Man Tiger. The novel tells about the oppressions that are experienced by Nuraeni, the major female character, as the victim of patriarchal ideology. She experiences many kinds of oppression both in the family and in the place of work. This study attempts to examine forms of oppression experienced by Nuraeni as well as her struggle against the oppression. The researcher uses literary criticism precisely Radical Feminism theory by Kate Millet in order to analyze the novel.

The result states that Nuraeni experiences kinds of oppression, such as physical violence, sexual violence, psychological violence, marginalization, and powerlessness. Besides, the struggles done by Nuraeni against oppression are running and hiding herself, avoiding the cause of the violence, getting out of the house, having an outside job, having an affair with her employer, and uttering her opinion.

ABSTRAK

Perempuan di era ini telah mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki baik dalam hal mendapatkan sumber daya, dalam berbicara dan bahkan melakukan beberapa pekerjaan. Namun, ketika diteliti dengan seksama, masih ada perempuan yang dipandang sebagai makhluk yang lebih rendah dari laki-laki dan tertindas, terutama di desa. Dengan kata lain, patriarki masih ada.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis patriarki yang ada dalam novel Eka Kurniawan berjudul Man Tiger. Novel ini menceritakan tentang penindasan yang dialami oleh Nuraeni, tokoh utama wanita, sebagai korban ideologi patriarki.

Dia mengalami banyak jenis penindasan baik di lingkungan keluarga maupun di tempat kerja. Studi ini mencoba untuk memeriksa bentuk-bentuk penindasan yang dialami Nuraeni serta perjuangannya melawan penindasan tersebut. Peneliti menggunakan kritik sastra Radikal Feminisme oleh Kate Millet untuk menganalisis novel. Peneliti menemukan bahwa Nuraeni mengalami berbagai macam opresi, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan mental, marginalisasi, dan ketidakberdayaan atas kekuasaan laki-laki.. Selain itu, perjuangan yang dilakukan oleh Nuraeni melawan penindasan diantaranya adalah melarikan diri dan bersembunyi, menghindari penyebab kekerasan, keluar dari rumah, memiliki pekerjaan, berhubungan intim dengan majikannya, dan keberanian menyatakan pendapat.