Ulum, Imam Bahrul (2016) Nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan dalam perspektif teori konstruksi sosial: Studi kasus komunitas setro di Mojokerto. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11130105.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) |
Abstract
INDONESIA:
Masyarakat sekarang hidup dari kesenangan dan kemewahan dunia. Salah satunya adalah dibidang ekonomi dengan ditandai munculnya masyarakat konsumerisme dibidang transportasi. Bermuncul dari permasalahan tersebut banyak pengguna motor seperti pengguna vespa yang menjadi antitesis dari fenomena tersebut. Pada kenyataannya selain solidaritas yang kuat antara anggota komunitas vespa ada juga sisi negatif yang tidak bisa lepas dari mereka. Berawal dari permasalahan tersebut, penulis ingin mendeskripsikan fenomena komunitas vespa di Mojokerto yang bernama Setro (scooterist Trowulan). Komunitas tersebut layak dipilih untuk diteliti karena terdapat nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan yang diajarkan yang berbeda dari komunitas motor lainnya. Mereka menjadi anti tesis terhadap fenomena-fenomena berupa mabok-mabokan, tidak safety riding dan lain sebagainya dalam dunia vespa. Penulis mengkajinya dengan perspektif teori konstruksi sosial.
Fokus penelitian ini ingin menjawab pertanyaan, 1) proses interaksi sosial nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan di komunitas Setro, 2) nilai-nilai sosial keagamaan yang ada di komunitas Setro, 3) dinamika dan dampak pendidikan sosial keagamaan terhadap anggota komunitas Setro dalam kehidupan sehari-hari. Metode Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasikan data-data yang ada untuk menggambarkan realitas sesuai dengan fenomena yang sebenarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Interaksi nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan di komunitas Setro dimulai dari tahap sosialisasi primer yang didapatkan dari keluarga, pendidikan, buka bacaan, dan lingkungan sekitar sebelum mengenal komunitas Setro, lalu kemudian ketahap sosialisasi sekunder. Sosialisasi sekunder didapatkan setelah individu tersebut mengenal dan mulai bergabung ke komunitas Setro. 2) Nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan yang terdapat di komunitas Setro diantaranya adalah (a) Menghilangkan budaya mabok, (b) Bimbingan terhadap generasi muda, (c) Safety riding, (d) Tour religi wali 5, (e) Acara kenduri di komunitas Setro. 3) Sedangkan dialektika pendidikan sosial keagamaan menurut teori Berger, memandang realitas sosial bergerak melalui tiga proses utama, yaitu internalisasi, objektifasi, dan eksternalisasi. Internalisasi adalah proses peresapan realitas pendidikan sosial keagamaan ketika seseorang mampu berinteraksi dan bersosialisasi pertama kali yang dimulai sejak kecil yang didapat dari orang tua, pendidikan, bacaan, dan lingkungan. Sedangkan objektifasi terjadi ketika seseorang telah mengenal dan memaknai aktifitas sosial keagamaan di lingkungan sekitarnya sebagai realitas objektif. Lalu eskternalisasi adalah berupa ekspresi perilaku sosial keagamaan yang diwarisi sejak dari sosialisasi primer tersebut. Setelah bergabung dengan komunitas Setro, dialektik selanjutnya dimulai dari tahap eksternalisasi, objektifikasi, internalisasi, lalu dieksternalisasi kembali oleh para anggota komunitas Setro. Eksternalisasinya berupa sosialisasi nilai-nilai sosial keagamaan dalam berbagai kegiatan yang diadakan, kemudian anggota yang baru masuk mengobjektifasi nilai-nilai tersebut yang berlaku umum kebenarannya, lalu kemudian menjadikan realitas objektif menjadi realitas subjektif bagi setiap individu melalui tahap internalisasi. Hingga proses eksternalisasi berupa implementasi nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan yang diperoleh dari komunitas Setro. Dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari, mereka selain memiliki jiwa solidaritas sosial tinggi hingga mampu bersosialisasi di masyarakat juga semakin meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan. Mereka menggunakan vespa sebagai media perbaikan moral baik kepada sesama manusia maupun kepada sang Khaliq.
ENGLISH:
Peoples now living world of pleasure and luxury. One is in the economic field with the public marked the emergence of consumerism in transportation. Starting from these problems many users motors such as the Vespa became the antithesis of the phenomenon. In fact, in addition to strong solidarity among community members Vespa there is also a negative side that can not be separated from their. Starting from these problems, the authors wanted to describe the phenomenon of Vespa community in Mojokerto named Setro (Scooterist Trowulan). The community deserves chosen for study because there are values of social education taught different religious communities other motorcycle. They are the antithesis of phenomena such as drunkenness, not safety riding and others in the world vespa. The author studying it with the perspective of the theory of social construction.
The focus of this research is to answer the question, 1) the process of social interaction social values of religious education in the community Setro, 2) socio-religious values that exist in the community Setro, 3) social dynamics and the impact of religious education for community members Setro in everyday life. Methods Data collected through observation, interviews, and documentation. To analyze the data, the authors used a qualitative descriptive analysis technique is to describe and interpret the data available to describe the reality in accordance with the actual phenomenon.
The results showed that, 1) Interaction social values of religious education in the community Setro starts from the stage of primary socialization gained from families, education, open readings, and the surrounding environment before Setro community know, and then to the stage of secondary socialization. 2) The values of social education of religious contained in community Setro include (a) Eliminate the culture drunk, (b) Guidance to the younger generation, (c) Safety riding, (d) Tour religion wali 5, (e) Kenduri in the community Setro. 3) While social dialectic religious education according to theory Berger, looking at social reality moves through three main processes, namely internalization, objectivation, and externalization. Internalization is the process of impregnating the reality of the socio-religious education when one is able to interact and socialize the first time that starts from childhood obtained from parents, education, literature, and the environment. While objectivation occurs when a person has to know and interpret the socio-religious activities in the surrounding environment as an objective reality. Then externalization is a form of religious expression of social behavior inherited from those of primary socialization. After joining Setro community, starting from the next dialectical stage of externalization, objectification, internalization, and externalized back by community members Setro. Externalization form of socialization socio-religious values in a variety of activities that are held, then the new incoming members objectifacation these values generally accepted truth, and then make an objective reality into a subjective reality for every individual through the stages of internalization. Until the externalization process such as the implementation of social values religious education obtained from Setro community. The impact on everyday life, they are in addition to having a high spirit of social solidarity to be able to socialize in the community also further increased devotion to God. They use the Vespa as a medium of moral improvement both to fellow humans and to the Khaliq.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Esha, Muhammad In’am | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Komunitas Setro; Nilai-nilai Pendidikan Sosial Keagamaan; Konstruksi Sosial; Setro Community; The Values Of Religious Social Education; Social Construction | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial | ||||||
Depositing User: | Dian Anesti | ||||||
Date Deposited: | 24 Jun 2016 10:22 | ||||||
Last Modified: | 24 Jun 2016 10:22 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/2827 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |