Ilmiyah, Ifadatul (2014) Pemahaman masyarakat terhadap ikrar talak di luar Pengadilan Agama: Studi kasus di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10210092 Pendahuluan.pdf Download (573kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10210092 Indonesia.pdf Download (8kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10210092 Inggris.pdf Download (61kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10210092 Arab.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10210092 Bab 1.pdf Download (369kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10210092 Bab 2.pdf Download (765kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10210092 Bab 3.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10210092 Bab 4.pdf Download (407kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10210092 Bab 5.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10210092 Daftar Pustaka.pdf Download (242kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
10210092 Lampiran.pdf Download (7kB) | Preview |
|
|
Text (Summary)
10210092 Ringkasan.pdf Download (485kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Secara normatif Talak merupakan perbuatan yang diperbolehkan tetapi dibenci oleh Allah SWT. Secara detail dalam pasal 115 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dinyatakan bahwasannya keabsahan sebuah peristiwa perceraian hanya dapat dilakukan jika di depan sidang Pengadilan Agama,hal tersebut setelah Pengadilan Agama berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai. Setelah diteliti, persoalan yang muncul adalah bahwa masih banyak terjadi perceraian yang dilakukan di luar sidang Pengadilan, seperti yang terjadi pada masyarakat Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan.
Kegelisahan akademik yang muncul dari persoalan tersebut yang mengantarkan penelitian ini dilakukan adalah bagaimana pemahaman masyarakat terhadap penjatuhan talak di luar Pengadilan Agamadan apa saja faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan talak di luar Pengadilan Agama.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis atau empiris dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengemukakan tentang fenomena-fenomena yang terjadi dengan mengembangkan konsep serta menghimpun fakta sosial yang ada. Data yang ada diperoleh atau dikumpulkan langsung dari observasi lapangan dan wawancara langsung dengan informan yang terkait. Dokumentasi dan referensi lain yang digunakan sebagai data penunjang dalam penelitian ini.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagian masyarakat memahami bahwa talak di luar Pengadilan Agama adalah sah karena berpedoman pada aturan fikih. Sekalipun sebagian dari informan ada yang beranggapan sebaiknya talak dilakukan dihadapan Pengadilan Agama untuk mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum.Diantara faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan talak di luar Pengadilan Agama antara lain: Pemahaman masyarakat terhadap talak masih fikih orientied, Masyarakat tidak menganggap efektif peraturan yang ada, penghasilan pelaku yang dirasa tidak cukup untuk membayar biaya persidangan, karena melakukan nikah sirri, merasa sudah tidak cocok antara satu sama lain sehingga mengabaikan peraturan yang harus dijalankan.
ENGLISH:
Normatively, divorce is one of the legal actions; however it will be hated by Allah SWT. In detail, specifically on a part Islam law compilation 115 in Indonesia says that the divorce could be done and valid if the action of divorce is done in front of religion court’s meeting. Indeed, the divorce here could be done after the religion court tries to make a peace between both of sides (wife and husband) but means nothing; in short, the religion court will take an action for divorce session if the both sides are cannot be gathered anymore. On the contrary, after the researcher did the research, the problems are founded from the divorce action due the divorce action is done outside of religion court. Like what happen to people in Sedayulawas, Brondong, Lamongan.
The problems from the divorce action outside of religion court are the factor why the researcher does this research. And the purpose of this research is to enhance the understanding of people how to do a divorce pledge outside of religion court and what the factors which could be applied in order to make a divorce pledge outside of religion court.
The type of this research is sociology or empirics law research, whereas the approach of this research is qualitative research. The qualitative research has a purpose for displaying the divorce phenomena which happen in society by elaborating the concepts and collecting fro m the social facts. Then, the collecting of data is done by observation and interview to the informant. Other means of collecting the data is documentation.
The result of this research is some of people assume that the divorce is valid even though the divorce action is done outside of religion court because they are fiqh oriented people, while other people assume that divorce is better done inside the religion court to get the protection and legal certainty. Some factors which causes people do a divorce outside of religion court are: people understanding of divorce action (talak) is still oriented fiqh, people consider that divorced inside of religion court is not effective enough, the divorce action in religion court is expensive enough, the existence of sirri marriage (hidden marriage), and they feel uncomfortable each other till they are brave to break the rule of divorce in religion court.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Ikrar Talak; Luar Pengadilan Agama; Divorce Pledge; Outside of Religion Court |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012807 Talaq & Khulu' (Divorce) |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 14 Jul 2015 09:51 |
Last Modified: | 14 Jul 2015 09:51 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/275 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |