Evaluasi penyusunan laporan keuangan Swalayan Amanah Rengel Tuban sesuai dengan SAK EMKM

INDONESIA:

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu standar Keuangan yang ditetapkan untuk mempermudah UMKM menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang lebih sederhana dan mudah dipahami bagi investor dan kreditor untuk memebrikan bantuan pembiayaan bagi para pengusaha UMKM. Kondisi ini terjadi di Swalayan Amanah, sebuah usaha retail yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari- hari. Swalayan Amanah ini sudah lama didirikan dan memiliki aktivitas bisnis yang memadai, namun belum dapat menerapkan SAK EMKM dengan baik. Latar belakang inilah yang menarik untuk di kaji terkait dengan penerapan SAK EMKM. Laporan Keuangan sesuai dengan SAK EMKM ini terdiri dari tiga komponen yaitu : Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitataif dengan jenis pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan empat teknik analisis data yaitu : Mengidentifikasi transaksi Keuangan pada Swalayan Amanah, Mengidentifikasi Proses penyusunan Laporan Keuangan, Mengidentifikasi Kesesuaian Laporan Keuangan Swalayan Amanah dengan SAK EMKM, dan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan SAK EMKM.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa, sistem pencatatan yang dilakukan oleh Swalayan Amanah sudah dilakukan secara komputerisasi. Tetapi dalam kenyataannya, masih ada beberapa akun dan ketentuan yang belum sesuai dengan SAK EMKM. Pihak Swalayan Amanah juga tidak membuat catatan atas laporan keuangan dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang memadai. Penelitian ini juga diharapkan dapat memeberikan informasi bagi pemilik Swalayan Amanah dalam menerapkan SAK EMKM.

ENGLISH:

Financial Accounting Standards for Micro, Small and Medium Enterprises are one of the financial standards set to make it easier for MSMEs to prepare and present financial reports that are simpler and easier to understand for investors and creditors to provide financing assistance for MSME entrepreneurs. This condition occurs in Amanah Supermarkets, a retail business that sells various kinds of daily necessities. This Amanah supermarket has long been established and has adequate business activities, but has not been able to properly implement SAK EMKM. It is this background that is interesting to examine in relation to the implementation of SAK EMKM. Financial Statements in accordance with this SAK EMKM consist of three components, namely: Financial Position Report, Profit and Loss Statement, and Notes to Financial Statements.

This research uses a qualitative method with a descriptive approach. This research was conducted using four data analysis techniques, namely: Identifying Financial transactions at Amanah Supermarkets, Identifying Financial Reporting Process, Identifying Conformity of Mandate Self-Service Financial Statements with SAK EMKM, and Preparing Financial Statements in accordance with SAK EMKM.

The results of this study indicate that the recording system implemented by Amanah Supermarkets has been computerized. But in reality, there are still a number of accounts and provisions that are not yet in accordance with SAK EMKM. The Amanah Self Service also does not make notes on the financial statements due to a lack of adequate information and knowledge. This research is also expected to provide information for the owner of Amanah Swalayan in implementing SAK EMKM.