Abidin, Muchlis (2015) Wanprestasi dalam perjanjian paron pada peternakan sapi potong ditinjau dari KUH perdata dan kompilasi hukum ekonomi syariah: Studi kasus di Desa Dagan Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10220044_Pendahuluan.pdf Download (942kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10220044_Indonesia.pdf Download (76kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10220044_Inggris.pdf Download (8kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10220044_Arab.pdf Download (149kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10220044_Bab_1.pdf Download (551kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10220044_Bab_2.pdf Download (605kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10220044_Bab_3.pdf Download (262kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10220044_Bab_4.pdf Download (667kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10220044_Bab_5.pdf Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10220044_Daftar_Pustaka.pdf Download (216kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
10220044_Lampiran.pdf Download (746kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Perjanjian paron pada dasarnya adalah perjanjian seperti pada umumnya. Nama paron diambil dari inti dalam perjanjian tersebut, yaitu pembagian hasil keuntungan yang diperoleh menjadi dua bagian sama rata. Dalam bahasa jawa, pembagian sesuatu menjadi dua bagian disebut separoh (paron), yaitu 50 banding 50. Perjanjian paron ini dilakukan antara pemilik modal dan pengelola yang bergerak dalam bidang usaha ternak sapi potong. Lahirnya perjanjian paron dilatarbelakangi oleh adanya rasa saling tolong menolong antar warga desa Dagan. Namun pada praktiknya, dalam menjalankan usaha ternak sapi potong terdapat wanprestasi yang disebabkan oleh kedua pihak sehingga penjualan ternak terkadang tidak mencapai apa yang ditargetkan. Wanprestasi adalah pencapaian suatu tujuan namun terdapat kekeliruan ataupun ketidaksesuaian dengan apa yang direncanakan pada perjanjian awal.
Penelitian ini difokuskan pada terjadinya wanprestasi dalam perjanjian paron. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui praktik terjadinya wanprestasi dalam perjanjian paron, dan pandangan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap praktik perjanjian paron, serta tinjauan KUHPerdata terhadap adanya wanprestasi dalam perjanjian paron tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian setelah data terkumpul, peneliti menggunakan teknik analisa data dengan beberapa tahapan, yaitu Editing, Classifying, Verifying, Analyzing, dan Concluding.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa perjanjian paron ditinjau dari Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah adalah termasuk akad kerja sama perserikatan yang disebut mudharabah. Sedangkan dalam pandangan KUHPerdata, terjadinya wanprestasi dalam perjanjian paron termasuk bentuk ketiga dari bentuk-bentuk wanprestasi yang diterangkan dalam KUHPerdata, yaitu tercapainya tujuan dengan adanya kekeliruan. Meskipun demikian, praktik perjanjian paron ini tetap dihukumi sah berdasarkan nash al-Qur’an yang menyatakan bahwa tolong menolong dalam hal kebaikan adalah dianjurkan dan diperbolehkan. Selain itu, juga didukung dengan salah satu dalil Kaidah Fiqih, yaitu “Prinsip dasar pada masalah manfaat adalah boleh”.
ENGLISH:
Paron agreement in principle is like in general agreement. Paron name is taken from the core of the agreement, namely sharing the benefits into two equal parts. In the Java language, a division into two parts called half (anvil), which are 50 to 50. This agreement is divided between capital owners and managers engaged in cattle production. Paron agreement was motivated by the birth of their mutual help among villagers Dagan. But in practice, the activities of the cattle are in default caused by the two parties until the disposal of livestock sometimes doing not achieve what was targeted. Default is the achievement of a goal but there is confusion or disagreement with what was planned in the initial agreement.
This study focused on event of default under the agreement anvil. The goal is to find the practice of a default in the agreement anvil, and the view of the Islamic Law Compilation Economics anvil treaty practice, as well as a review of the Civil Code of the existence of default in the anvil agreement.
The method used in this research is qualitative descriptive. As for the techniques used in data collection is by observation method, interviews, and documentation. Then, after the data was collected, the researchers used data analysis techniques with several stages, namely Editing, Classifying, Verifying, Analyzing, and Concluding.
Results of the study indicate that the terms of the agreement anvil Law Compilation of Islamic Economics is included cooperation union contract called mudaraba. Meanwhile, in view of the Civil Code, a default in the agreement anvil including a third form of the forms of default described in the Civil Code, namely the achievement of the goal with a mistake. Nonetheless, the practice of this anvil agreement remains valid convicted based on texts of the Qur'an which states that helping in terms of goodness is encouraged and allowed. In addition, it is also supported by one of the arguments of Fiqh Rule, namely "The basic principle on the issue of benefits is allowed".
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hidayah, Khoirul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Perjanjian; Paron; Wanprestasi; Agreement; Paron; Default | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012712 al-Syirkah (incl. al-Mudharabah, al-Musahamah) | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Location: | 18012712 | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 07 Jun 2016 16:01 | ||||||
Last Modified: | 07 Jun 2016 16:01 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/2696 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |