Perjanjian kemitraan dengan pola inti plasma pada peternak ayam broiler Di Desa Turi Toyaning Kec. Rejoso Kab. Pasuruan: Tinjauan kompilasi hukum ekonomi syariah

INDONESIA:

Perjanjian kemitraan dengan pola Inti Plasma di Desa Turi Toyaning Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan, merupakan Perjanjian kemitraan yang menghubungkan antara perusahaan inti dengan peternak plasma. Keterbatasn modal, teknologi dan pemasaran yang menjadi latar belakang peternak plasma melakukan perjanjian kemitraan. Perjanjian kemitraan dapat mengatasi masalah pendanaan maupun kualitas produk pada pengusaha plasma, kemitraan juga dapat menjamin masalah pemasaran maupun tingkat harga hasil produksi peternak. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah pada surat perjanjian yang tidak memuat tentang jangka waktu perjanjian dan juga resiko.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik perjanjian kemitraan dengan pola inti plasma pada peternak ayam broiler di Desa Turi Toyaning Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan dan bagaiamana tinjauan KHES (kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) terhadap perjanjian kemitraan dengan pola inti plama pada masyarakat tersebut.

Penelitian ini termasuk penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data di dapatkan dari hasil wawancara dan dokumentasi berupa foto dan catatan dari beberapa informan yaitu perusahaan inti dan peternak plasma. Selanjutnya data diolah untuk menganalisis keakuratan data.

Adapun hasil penelitian ini yaitu praktik perjanjian kemitraan dengan pola inti plasma, perjanjian perusahaan inti mempunyai kewajiban untuk menyediakan bibit ayam, pakan, obat-obatan dan pembinaan. Peternak plasma mempunyai kewajiban untuk menyediakan kandang dan merawat ayam sampai siap panen. kerjasama kemitraan ini didalam KHES disebut syirkah. Menurut jenisnya, kerjasama ini dinamakan syirkah inan, karena jumlah modal, beban tanggung jawab dan keuntungan yang didapat kedua belah pihak tidak sama satu sama lain. Namun, dalam kerjasama kemitraan ini tidak semua syarat-syarat syirkah terpenuhi. Hal ini disebabkan oleh ketidak jelasan proporsi keuntungan yang didapat oleh kedua belah pihak dan jangka waktu perjanjian yang tidak di tentukan pada awal akad. Maka secara hukum, akad syirkah dalam kerjasama ini dinyatakan fasid (rusak), yang mana syirkah tidak dapat dijalankan sebelum sebab kefasidan itu dihilangkan.

ENGLISH:

A partnership agreement with the pattern of Core Plasma in the Village Turi Toyaning Subdistrict Rejoso regency Pasuruan, is a partnership agreement that brideging the company 's core with plasma farmers. Limited funds, technology and marketing is the background plasma farmers to do a partnership agreements. The partnership agreement can solve the problem of funding and quality of products control on plasma entrepreneurs, partnerships can also ensure marketing issues and the prices group production of farmers. But the means problem is the letter of agreement that does not load on the term of the agreement and risk.

This study aims to determine how the practice of a partnership agreement with the plasma core pattern in chickens broiler breeders in the village of Turi Toyaning Rejoso District of Pasuruan and how about the review of KHES (compilation of Islamic Economics Law) against a partnership agreement with the core pattern plasma in the community.

This research includes empirical study using sociological juridical approach. The data source get from interviews and documentation in the form of photos and notes from several informants that the company's core and plasma farmers. Furthermore, the data is processed to analyze the accuracy of the data.

The results of this research that the practice of partnership agreements with the pattern of the plasma core, core enterprise agreements have an obligation to provide poultry, feed, medicine and coaching. Plasma breeders have an obligation to provide and care for the chicken coop until ready for harvest. this partnership in KHES called shirkah. By type, this cooperation is called syirkah inan, because the amount of capital, the burden of responsibility and the benefits of both parties are not equal to each other. However, in this partnership not all the conditions are met shirkah. It is caused by a lack of clarity proportion of profits earned by both parties and the term of the agreement were not specified in the initial contract. So legally, the contract is stated syirkah in cooperation imperfect (damaged), which can not be executed before syirkah kefasidan because it eliminated.