Qudsiyah, Yuyun Nazilatul (2013) Dinamika resiliensi istri pertama. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
09410018_Pendahuluan.pdf Download (628kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
09410018_Indonesia.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
09410018_Inggris.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
09410018_Arab.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
09410018_Bab_1.pdf Download (697kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
09410018_Bab_2.pdf Download (977kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
09410018_Bab_3.pdf Download (629kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
09410018_Bab_4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
09410018_Bab_5.pdf Download (383kB) | Preview |
|
|
Text (References)
09410018_Daftar_Pustaka.pdf Download (333kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
09410018_Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pernikahan poligami adalah ikatan antara beberapa orang seperti laki-laki memiliki istri lebih dari satu dalam satu waktu. Mayoritas pernikahan poligami dilakukan secara sirri karena banyak perempuan yang menolak adanya pernikahan poligami. Ketika hal itu terjadi, dapat dipastikan seorang istri pertama tidak mudah untuk menerima sehingga mengakibatkan dampak psikologis. Bukan hanya itu saja, mayoritas pernikahan poligami mengabaikan kesetaraan dan keadilan gender. Sehingga istri pertama tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan. Dalam hal ini, seorang istri pertama membutuhkan sebuah penerimaan diri atau penyesuaian diri. Kontruks yang terkait dengan penyesuain diri adalah resiliensi. Resiliensi merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki individu untuk bangkit kembali dari situasi yang menekan. Dengan faktor protektif, individu dapat mencegah faktor resiko yang terjadi dalam diri individu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika resiliensi istri pertama yang di poligami oleh suami, yang mana pernikahan tersebut tanpa adanya izin atau tanpa sepengetahuan dari istri pertama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan perspektif feminis. Subjek dalam penelitian ini sebanyak dua orang dengan kriteria yang telah ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kedua subjek dalam mencapai suatu resiliensi. Hal ini di pengaruhi oleh berbagai macam seperti aspek-aspek resilien yang di miliki individu, dukungan sosial, pola pikir dan lain sebagainya. Pernikahan poligami yang di alami oleh kedua subjek tidak lepas dari suatu ketidakadilan, baik dalam hal waktu, materi, kasih sayang dan cinta. Bahkan kedua subjek mengalami suatu ketidakberdayaan dan ketidaksetaraan gender. Dimana hal itu terjadi ketika suami mengambil keputusan secara sepihak tanpa adanya musyawarah dari seoarang istri. Tetapi adanya faktor protektif dalam resiliensi yang dimilikinya, kedua subjek mampu menyeimbangi faktor resiko dari hal-hal yang telah di alaminya. Seperti kekuatan religi di dalam diri individu juga memberikan kekuatan untuk bertahan dan mencapai tahap resiliensi.
ENGLISH:
Polygamy marriage is a bond between many people like a man have more than one wife at once. Many of polygamy marriage is done by sirri because less of women accept it. If that happen, the first wife must be not easy to accept it so it will cause psychology impact to her. Not only that, many of polygamy marriage ignoring gender equality. So that the first wife didn’t get her right. In this case, the first wife need a self-acceptance. The related construct with the self adjustment is a resilience. Resilience is a power in individual to rise up again. With protective factor, individual can prevent the risk that happen in the inside of the individual.
The purpose of this research is to know the first wife dynamic resilience who polygamed by her husband, which that marriage is without approval from the first wife. This research used qualitative descriptive method with the feminis perpective. This research used two subject with the specified criteria.
The result of this research shown there are difference between the two subject to achieve resilience. This is affected by many thing like individual resilience aspect, sosial endorsement, mindset, and etc. Polygamy marriage that happen on the two subject is not out from time, money, and love. Even the two subject experienced powerlessness and gender inequality. Where that thing happen when her husband take a decision by himself. But with the protective factor from her resilience, the two subject kan equalize risk factor from the thing that experienced by her. Like religious power from the inside of the individual
also give the power to last and achieve resilience.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahpur, Mohammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Resiliensi; Istri Pertama; Poligami; Budaya Patriarki; Resilience; First Wife; Polygamy; Patriarki Culture | ||||||
Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Location: | 170113 | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 07 Jun 2016 15:59 | ||||||
Last Modified: | 07 Jun 2016 15:59 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/2643 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |