Pengaruh umur panen dan posisi biji pada tongkol terhadap kualitas fisiologis biji jagung (Zea mays L)

INDONESIA:

Biji bermutu tinggi merupakan hal terpenting dalam budidaya tanaman karena dapat menentukan hasil panen secara kuantitas maupun kualitas. Kualitas biji terbaik diperoleh pada saat masak fisiologis. Pada tanaman jagung diduga memiliki kualitas fisiologis yang tidak seragam antara biji yang berada pada ujung tongkol, tengah tongkol dan pangkal tongkol, sehingga tingkat kemasakan fisiologis biji jagung pada satu tongkol tidak serentak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisiologis biji jagung pada berbagai umur panen yang berasal dari posisi biji yang berbeda pada tongkol.

Kualitas fisiologis meliputi berat kering, kadar air dan viabilitas. Penelitian ini didesain menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu umur panen dan posisi biji pada tongkol jagung (Zea mays L.). Posisi biji pada tongkol dibagi menjadi 3 kelompok: ( berasal dari pangkal tongkol, ( berasal dari tengah tongkol, dan ( berasal dari ujung tongkol Jagung (Zea mays L.). Perlakuan umur panen biji jagung pada umur 75 HST, 85 HST, 95 HST, 105 HST, 115 HST dan 125 HST.

Hasil penelitian menunjukkan berat kering biji jagung dari ketiga posisi biji pada tongkol berangsur-angsur naik hingga maksimal pada saat masak fisiologis umur 105 HST, tetapi biji yang berasal dari ujung tongkol memiliki berat kering paling rendah dibandingkan biji dari pangkal dan tengah tongkol. Kadar air biji jagung pada awal pengisian biji dari 3 kelompok biji secara bersamaan berangsur-angsur menurun dan mencapai kadar air yang sesuai dengan kriteria masak fisiologis pada umur sekitar 105 HST. Setelah masak fisiologis biji yang berasal dari ujung tongkol rentan terpengaruh cuaca lingkungan. Daya kecambah dan vigor biji jagung berangsur-angsur naik hingga mencapai maksimum pada saat masak fisiologis umur 105 HST. Daya kecambah dan vigor biji yang berasal dari ujung lebih cepat menurun setelah masak fisiologis. Kualitas fisiologis biji jagung yang terbaik diperoleh pada umur 105 HST yang berasal dari pangkal dan tengah tongkol jagung (Zea mays L.).

ENGLISH:

State of seeds physiological can reflect to the quality of physiological. High quality seed is the most important thing in the cultivation of plants. Seeds are planted to determined the crop in quantity or quality. The best seed quality obtained at the physiological. Physiological maturity levels can be indicated by water content, dry weight reached a maximum and viability. That are germination and vigor to achieve the maximum. Corn crop is not uniform in size between the seeds that are at the end of the cob, middle cob, and base of the cob. This is thougt tobe due to physiological maturity level on the one of cob are not simultaniously so that the physiological quality of corn seeds also different. This observ aims to know the physiological quality of corn seed on the variety of age harvest from seed position are different on the cob.

Physiological quality include dry weight, water content and viability. This observ was designed using completely randomized design factorial.with a factor, they are the harvest’s age ang the seed’s position on the cob (Zea mays L). The seeds position on the cob devided to 3 groups, the first from the base of the cob, the second from the middle of the cob and the last (P3) from the end of the corn 75 HST, 85 HST, 105 HST, 115 HST, and 125 HST.

The results show the dry weight on the three posotition ohf the seeds above gradually increase to be maximum when it ripe on the physiological on 105 HST, but the seeds that from the end of te cob has lowest dry weight compared to seeds from the base and middle cob. The water content have dry weight lowest than the seed from to the group of the seeds with the together step by step will be low and water content of the seed corn in the first. After being cooked the physiological seed originating from the tip of the cob prone weather affected the environment. Seed germination and vigor of maize is gradually increased until it reaches a maximum at the ripe age of 105 HST physiological. Seed germination and vigor which comes from the faster end of the physiological decline after cooking. Physiological quality of maize seed is best obtained at the age of 105 HST derived from the base and middle of corn (Zea mays L.)