Ibrahim, Ibtihal (2020) Tradisi Adu Tumper dalam membangun keluarga sakinah: Studi kasus di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
16210155.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Tradisi adu tumper merupakan adat yang digunakan dalam pernikahan masyarakat Osing apabila calon laki-laki adalah anak sulung dan calon pengantin perempuan adalah anak bungsu. Ritual ini diyakini dapat menghilangkan kesialan,
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, serta membawa berkah di kehidupan rumah tangga. Adapun masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Apa makna tradisi adu tumper dalam perkawinan bagi masyarakat Osing di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi ?. (2) Bagaimana tradisi adu tumper kaitannya dengan pembentukan
keluarga sakinah ?
Penelitian ini merupakan penelitian empiris, dengan pendekatan deskriptif kualitatif yakni pendekatan yang menghasilkan data-data tertulis atau lisan dari orang-orang yang diwawancarai. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dengan masyarakat osing, antara lain: sesepuh osing, ketua adat, dan masyarakat osing yang menggunakan tradisi adu tumper dalam pernikahannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Makna tradisi adu tumper bagi masyarakat osing mempunyai pandangan beraneka ragam. Sesepuh osing dan ketua adat menjelaskan bahwa mempercayai dengan datangnya berkah dan menghilangkan balak dalam perkawinan bila melaksanakan tradisi adu tumper. Sedangkan warga osing yang melaksanakan tradisi ini memiliki alasan yang berbeda, antara lain: karena takut sial dan meghargai nenek moyang, tidak keberatakan menjalankannya karna tidak membawa hal-hal buruk, tidak dapat membantah orang tua, serta tidak ingin mencari masalah dengan mambantah tradisi ini yang sudah turun-temurun. 2) Tradisi adu tumper kaitannya dengan pembentukan keluarga sakinah juga mempunyai pandangan berbeda setiap masyarakat osing. Sesepuh osing dan ketua adat menjelaskan walaupun melaksanakan tradisi tersebut, bila tidak disertai dengan niat dan hati yang bersih saat melakukannya akan tetap terkena balak. Warga osing yang menggunakan tradisi ini memiliki pandangan berbeda, antara lain: membawa dampak baik atau buruk pada pernikahan sesuai dengan perilakunya saat menjalankannya, menghargai dan percaya pada tradisi tersebut akan terhindar dari kesialan, ada yang tidak berani mengatakan percaya atau tidak karna itu sebenarnya sudah diatur sama Allah SWT, dan tidak mengetahui kaitannya sebab bercerai dengan suami yang menggunakan tradisi.
ENGLISH:
Tradition of Adu Tumper is a tradition which is held in wedding party of Osing society, if the male bride is the eldest and the female bride is the youngest in their nuclear family. This tradition is a belief for getting rid of bad luck, avoiding unwanted things, and getting blessings in domestic life. However, the research
problems of this thesis are: (1) What is the meaning of adu tumper tradition in wedding based on the view of Osing society in Kemiren village, Banyuwangi Regency? (2) How is adu tumper tradition if it is linked to building sakinah family?
This research is an empirical research, with a phenomenological approach which explanations the phenomenon of experience based on one's life experience. Data collection is conducted using interviews and documentation with Osing society, including: Osing elders, customary leaders, and Osing society who hold the tradition
of adu tumper in their wedding party.
The results of this research shows that; 1) there are various meanings of adu tumper tradition based on the view of Osing society. Osing Elders and customary leaders explaines that they believe in the blessings and the termination of marriage if they hold the tradition of adu tumper. Whereas, Osing society who hold the tradition
have different reasons. The reasons are: they fear of being unlucky and respect to ancestors. They do not mind to hold adu tumper because it does not bring bad effects, they do not want to defy their parents, also, they do not want to face problems because they do not hold a hereditary tradition. 2) If the tradition of adu tumper is
linked to building sakinah family, Osing community also has various meaning. Osing Elders and customary leaders explain that even if they hold the tradition, if they do not sincere, they will also get big problems. Osing society who hold this tradition have different views; adu tumper brings good or bad impact on their family in
accordance with their behavior when holding the tradition. Then, respect and believe in the tradition will avoid bad luck. There are those who do not dare to say believe or not because it is actually set same with Allah SWT. There are also Osing society who do not know the cause of divorce which is held on the couple who hold this tradition.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Aziz, Abdul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | tradisi; adu tumper; keluarga sakinah; tradition; sakinah family; العرف، األسرة السكينة | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Ibtihal Ibrahim | ||||||
Date Deposited: | 19 Sep 2020 22:30 | ||||||
Last Modified: | 19 Sep 2020 22:30 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/21818 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |