Resiliensi seorang B-Boy tuna daksa: Studi kasus tuna daksa karena kecelakaan kerja

مستخلص البحث

انز خَٕ داكشب ثسجت حبدس ػ مً. ف (ة - ث يٕ) ذٌٓف زْا انجحش إنى يؼشف انشاقصخ س سٌ هٍ سٍُ انجذا خٌ ان ضًٕ عٕ كشخص ػبدي ، نٔك ثؼذ رنك نجزش سبق ان إنى انقبػذح ثسجت حبدس انؼ مً انزي
ػه .ٍّ نٔك ي ضٕ عٕ انشك دٕ غ شٍ انقبثم نهز ثٔب يغ الأش بٍء انز رؤصش ػه بٍٓ كًٌ ا رشرفغ رٔك أكضش
جَبحب ي اي قٔذ يض .ً فٔقب ل Reivich. K & شبرذ . A ،( ، س سٌ هٍ سٍُ إنقذسح ػه ( 2002
انزك فٍ يغ الاحذاس انشذ ذٌح أ ان شًبكم انز رحذس ف انح بٍح. انجقبء ػه ق ذٍ انح بٍح ف حبن ي انضبئقخ ،

. حٔزى انزؼبيم يغ انض قٍخ/س ءٕ انحع )انشذائذ( أ انصذيخ انز ش ذٓر بٓ ف ح بٍرك
كب ان إًض غٍ ف زْا دساسخ ساقص ]ثش ذَ سَ[ )]ة-ث يٕ[( انزي أصجح يب ئ ثسجت ي بُسج ػ مً حبدس سٔبق اضطش ك ذُ ثزشد إنى انقبػذح. إن ح ذٍح ساقص ]ثش ذَ سَ[ )]ة-ث يٕ[( ر خَٕ
]داكشب[ ف ا ذَ سٍَٔ بٍ. سٌزخذو زْا انجحش ان جًُٓ خٍ ان ػُٕ خٍ يغ جَٓ دساسبد انحبنخ. ج غً انزق بٍُد ثبسزخذاو
.ان قًبثلاد أن لًاحظبد. يقبثلاد ف زْ انذساسخ ضذ انشخص ان ؼً ك صًذس نهجح سٕ
أٔظ شٓد ان زُبئج ا ان إًض غٍ كًٌ ا س سٌ هٍ يغ الاحذاس انصبديخ انز نحقذ ث ج إ تَ ي س سٌ هٍ سٍُ ان ضًٕ عٕ انقبئى س سٌ هٍ سٍُ أػشة ػٍ Reivich. K & شبرذ . A ( ، ر ظُ ىٍ ( 2002
.انؼبطفخ ، أنس طٍشح ػه الا ذَفبع ، أنزفبؤل ، أنزحه مٍ انسجج خٍ ، أنكفبءح انزار خٍ ، أنزؼبطف
ألإ جَبص.

ABSTRACK

This research aims to know the resilience breakindance dancer (B-boy)
disability caused because of a work accident. Initially the subject as a normal
person, but then have to amputated his right leg to the base because of a work
accident that on him. But the subject of insoluble slumped with the things that
affect them can rise up and be more successful than ever. According To Reivich.
K & Shatte. A, (2002), resilience is the ability to adapt to severe events or
problems that occur in life. Survive in a State of distress, and even dealing with the tribulation/misfortune (adversity) or trauma experienced in life.

The subjects in this study was a breakindance dancer (B-boy) who became
Homeless because of Proper work accident and his right leg had to be amputated
to the base. The only dancer breakindance (B-boy) disability in Indonesia. This
research used qualitative method with case studies approach. The used data
collection were interview and observation. Interview in this study consisted of the person concerning as a source for research.

The result showed that subject could resilien with traumatic events that
had befallen him aspects of the resiliensi of the subject based resiliensi expressed
Reivich. K & Shatte. A (2002), were the regulation of emotion, impulse control,
optimistic, causal analysis, self-efficacy, empathy, and achievement.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi seorang penari
breakindance (B-boy)Tuna Daksa yang diakibatkan karena sebuah kecelakaan
kerja.Awalnya subyek sebagai orang normal, namun kemudian harus diamputasi
kaki kanannya hingga pangkal karena sebuah kecelakaan kerja yang menimpanya.
Akan tetapi subyek tidak larut terpuruk dengan hal tersebut yang dialaminya bisa
bangkit dan menjadi lebih sukses dari sebelumnya. Menurut Reivich.K & Shatte.
A, (2002), resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi terhadap kejadian yang
berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Bertahan dalam keadaan
tertekan, dan bahkan berhadapan dengan kesengsaraan/kemalangan (adversity)
atau trauma yang dialami dalam kehidupan.

Subyek dalam penelitian ini adalah seorang penari breakindance (B-boy)
yang menjadi Tuna Daksa karena mengalami kecelakaan kerja dan kaki kanannya
harus diamputasi hingga pangkal. Satu satunya penari breakindance (B-boy) Tuna
Daksa di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan menggunakan wawancara dan
observasi. Wawancara dalam penelitian ini terhadap orang yang bersangkutan
sebagai sumber penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek dapat resilien dengan
peristiwa traumatis yang dialaminya Aspek resiliensi dari subyek berdasar
resiliensi yang dikemukakan Reivich. K & Shatte. A (2002), yaitu regulasi emosi,
kontrol impuls, optimis, analisis kausal, efikasi diri,empati, dan pencapaian.